Pilgub Jawa Timur

3 Hal Ini yang Membuat Khofifah-Emil Unggul di Jatim

Ada tiga hal yang menjadi faktor kemenangan pasangan Khofifah-Emil atas Gus Ipul-Puti.

KOMPAS.COM
Bakal pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak menghadiri acara hari lahir PPP di kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat (5/1/2018) malam 

TRIBUNKALTIM.CO, SURABAYA - Hasil quick count Pilgub Jatim yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei menunjukkan kemenangan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak atas Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno dengan kisaran angka 53 persen vs 46 persen.

Pengamat menilai kemenangan tersebut terlihat dari tren dukungan suara terhadap pasangan Khofifah-Emil yang semakin naik selama 4-5 bulan terakhir, sedangkan suara Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno tertahan.

Pengamat Politik dari Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi Kusman menyebutkan, ada tiga hal yang menjadi faktor kemenangan pasangan Khofifah-Emil atas Gus Ipul-Puti.

Pertama, strategi populisme elektoral yang dijalankan oleh Khofifah-Emil.

"Mereka langsung menyentuh lapisan terbawah dari pemilih menjadi strategi utama yang dilakukan oleh pasangan ini," kata Pribadi Kusman, Kamis (28/6/2018).

Baca: Khofifah Nyatakan Dukung Jokowi di Pilpres 2019, Begini Tanggapan Partai Demokrat

Hal ini membuat hubungan dan identifikasi politik antara Khofifah-Emil dan pemilih bersifat langsung.

"Hal ini yang juga terjadi dalam strategi kemenangan pasangan Gubernur Jakarta Jokowi-Ahok pada 2012 lalu," ucapnya.

Kedua, pertarungan pilgub Jawa Timur di tengah popularitas yang optimal antara Khofifah dan Gus Ipul sangat ditentukan oleh perolehan dukungan yang didapat oleh wakilnya, Emil Dardak vs Puti Guntur Soekarno.

"Dalam beberapa debat yang berlangsung, Emil berhasil menunjukkan dirinya sebagai figur pemimpin muda, berkapasitas, berani dan cerdas. Ini menjadi rujukan dari para pemilih di Jawa Timur," katanya.

Ketiga, satu faktor yang menentukan adalah langkah cantik dari Gubernur Jatim, Pakde Karwo, yang pada detik-detik terakhir melansir surat terbuka kepada masyarakat Jawa Timur untuk memilih pasangan Khofifah-Emil dengan pertimbangan kapasitas calon.

Baca: Khofifah - Emil Dardak Unggul di Versi Hitung Cepat, Begini Harapan Arumi Bachsin

"Basis dukungan Pakde yang masih kuat baik dikalangan basis Mataraman maupun Kiai ikut memberikan kontribusi suara kepada pasangan Khofifah-Emil Dardak," kata CEO Initiative Institute itu.

Sementara itu, peneliti senior Surabaya Survei Center (SSC), Surokim Abdusalam, Kamis (28/6/2018) menyampaikan strategi mengikat massa bawah Khofifah menyentuh rasa hingga punya ikatan batin kuat dan tidak mudah berubah.

"Sehingga massa bawah mudah mengidentifikasi diri sebagai pendukung fanatis. Kedua, Emil effect ada pergerakan suara rasional dan Khofifah memeroleh tambahan ceruk dari Emil, yang mengimpresi pemilih milenial rasional," katanya.

Pemilih kultural Nahdlatul Ulama berbalik mendukung Khofifah karena melihat Khofifah sebagai kekuatan arus bawah.

Hal itu semakin meneguhkan pemilih Jawa Timur untuk bergerak rasional dan lebih banyak mempertimbangkan kompetensi, kualitas paslon, serta figur yang berkontestasi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved