Edisi Cetak Tribun Kaltim

Isran-Hadi Klaim Menang di 7 Kabupaten/Kota, Jaang pun Legowo Terima Kekalahan

Calon Gubernur Kaltim nomor urut 2 Syaharie Jaang mengaku sudah legowo menerima kekalahan pada Pilgub Kaltim 2018.

Penulis: tribunkaltim |
tribunkaltim.co
Tribun Kaltim, Jumat 29 Juni 2018 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Anjas Pratama, Doan Pardede, dan Rafan A Dwinanto

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Calon Gubernur Kaltim nomor urut 2 Syaharie Jaang mengaku sudah legowo menerima kekalahan pada Pilgub Kaltim 2018.

Hasil hitungan cepat dua lembaga survei, LSI dan Indobarometer, paslon nomor 3, Isran Noor-Hadi Mulyadi unggul dari tiga paslon lainnya, Sofyan Hasdam-Rizal Effendy, Syaharie Jaang-Awang Ferdian, dan Rusmadi-Syafaruddin.

Hasil quick count LSI dan Indobarometer untuk Pilgub Kaltim, menunjukkan Isran Noor-Hadi Mulyadi meraih 31,46 persen, hitung cepat Indobarometer 30,68 persen.

Pasangan Rusmadi-Safaruddin meraih 24,38 persen suara versi LSI, dan 24,71 persen suara versi Indobarometer.

Selanjutnya, pasangan Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat 23,14 persen suara versi hitung cepat LSI, dan 22,55 persen suara versi Indobarometer.

Pasangan Andi Sofyan Hasdam-Rizal Effendi dengan 21,01 persen suara versi LSI, dan 22,07 persen suara versi Indobarometer.

Baca: Hasil Quick Count Unggulkan Isran Noor-Hadi Mulyadi, Ini Pendapat Awang Faroek

Di depan peserta Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Samarinda 2016-2021 di lantai 6 Gedung Bank Kaltimtara, Samarinda, Kamis (28/6/2018), Jaang menyebut, bahwa dirinya dan yang hadir di Musrenbang sudah mengetahui hasil sementara Pilgub Kaltim.

"Pilgub Kaltim sudah selesai. Itulah hasil daripada kemenangan masyarakat Kaltim yang harus kita syukuri. Ini adalah bagian dari ikhtiar dan usaha politik, yang semuanya sudah digariskan Allah SWT," ujarnya.

Jaang juga memastikan bahwa kekalahan ini tak sampai membuatnya sedih.

Sebaliknya, dia mengaku sangat bergembira atas hasil yang sudah dicapai.

"Dan saya, setetes pun tidak menetes air mata saya, bahkan saya bergembira. Sampai saya pulang tadi malam, orang masih berkumpul di rumah saya. Saya bilang, pilkada sudah selesai. Kita hormati proses politik. Itulah yang terbaik. Ada rahasia Allah yang kita tidak tahu," kata Cagub yang diusung Partai Demokrat, PKB, dan PPP ini.

Kepada media, Jaang mengatakan, sudah punya hitungan sendiri seputar pemungutan suara, dan hasilnya dia kalah.

Bahkan beberapa hari sebelum pilkada ini, kata Jaang, dirinya dan keluarga sebenarnya sudah memprediksi hasil yang bakal dicapai.

"Kalau saya menentang apa yang sudah dihasilkan pilgub ini, berarti saya sudah menentang takdir Allah," ucapnya.

Jaang juga menyebut ada banyak pelajaran berharga yang didapat dari Pilgub Kaltim ini, khususnya terus fokus membangun Kota Samarinda.

Baca: Unggul dalam Quick Count, Isran Noor Minta Pendukung tak Berlebihan, Ini Janji yang Akan Ditepatinya

Bisa saja, ada masyarakat yang belum puas sehingga hasil suara yang diperoleh dari Kota Samarinda tidak sesuai yang diharapkan.

Sembari tertawa, Jaang juga menduga bahwa tidak maksimalnya sudah dari Kota Samarinda dikarenakan masih banyak masyarakat yang menginginkannya terus fokus memimpin Kota Samarinda.

Jaang juga menegaskan bahwa dia tidak akan menggugat hasil pilkada.

Hal ini, juga sudah ditegaskan kepada tim pemenangan yang sudah membantunya selama ini.

"Tadi malam itu masih ada saja tim yang bilang alasannya begini pak, begini. Saya bilang sudah, nggak ada alasan-alasan. Pokoknya Samarinda kita kalah, itu sudah," ujar Jaang yang kembali disambut riuh tepuk tangan hadirin.

Jaang yang dikonfirmasi lebih jauh berharap agar Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim terpilih nantinya, yang berdasarkan beberapa hasil survei memenangkan Isran Noor-Hadi Mulyadi tetap memerhatikan pembangunan di Kota Samarinda, khususnya pengendalian banjir.

Rencananya, Jaang juga akan mengucapkan selamat kepada pemenang dan bersilaturahmi dengan para kontestan Pilgub Kaltim 2018 ini.

"Siapapun yang menang, itulah yang terbaik. Kan masyarakat yang menentukan dan kita hanya berusaha," katanya.

Sementara, seperti diberitakan sebelumnya, meski Isran-Hadi unggul dalam hitungan cepat, pasangan Rusmadi-Safaruddin belum akan mengucapkan selamat kepada paslon nomor urut 3 tersebut.

"Belum. Ini belum final," tegas Safaruddin kepada wartawan di Posko Pemenangan Rusmadi-Safaruddin, Rabu (27/6/2018) kemarin.

Baca: Menang Versi Quick Count (Hitung Cepat), Isran Noor Agendakan Angkut Sapi ke Lumbung Suara Tertinggi

Mantan Kapolda Kaltim ini berpegang pada hasil real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim.

"Kita berpegang pada real count. Perhitungan masih berlangsung dari TPS menuju ke kecamatan, kemudian Kabupaten/Kota, baru kemudian tingkat provinsi. Hasil perhitungan KPU ini yang kita pedomani," kata Safaruddin.

Safaruddin mengingatkan relawan dan tim pemenangan untuk mengawal suara yang telah masuk.

"Tetap kawal suara kita di kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi. Hasil akhir itulah yang akan menentukan," kata Safaruddin.

Senada, Rusmadi juga masih berpatokan pada rilis yang disampaikan LSI Denny JA, beberapa hari lalu.

Berdasarkan rilis tersebut, paslon nomor urut 4 ini dinyatakan unggul dengan selisih sekitar 3 persen.

"Kalau tidak ada tsunami politik, hasil survei itu tidak akan berubah. Makanya, kita meyakini hasil quick count ini hanya sementara," tutur Rusmadi.

Unggul 7 Daerah
Cagub Isran Noor ikut berkomentar terkait hasil kemenangannya melalui quick count LSI dan Indobarometer.

"Kami juga telah melakukan penghitungan mengenai hasil Pilkada Kaltim. Dan hasil tersebut dominan sama sesuai dengan hasil quick count. Sampai saat ini, dengan data yang kami miliki, juga belum ada yang keberatan. Paslon 1, 2, dan 4 Insya Allah menerima," ucap Isran Noor.

Bagaimana hasil penghitungan suara yang dikakukan tim Isran-Hadi, disampaikan Zainal, tim dari Isran yang menghandle penghitungan suara.

"Dari data yang dikumpulkan para saksi, menggunakan formulir C1, sampai saat ini sudah masuk hingga 98,4 persen. Masih ada sekitar 60 TPS belum kami terima. Dari data tersebut, paslon 3 menang di 7 kabupaten/kota, yakni Berau, Kukar, Paser, PPU, dan Samarinda termasuk paling populer dengan 113 ribu suara, serta terakhir adalah Kutim," ucapnya.

Menurut Zainal, secara keseluruhan paslon Isran-Hadi meraih 31, 48 persen atau setara 413.837 suara.

Posisi kedua paslon nomor 4 dengan 24, 32 persen setara 319.647 suara.

"Jaraknya cukup 100 ribuan suara," ucapnya.

Hasil perolehan dari formulir C1 saksi dari Isran-Hadi ini, disebut Zainal tak jauh beda dengan tabulasi KPU yang sampai saat ini baru mencapai 60 persen.

Terkait masih adanya paslon yang belum mengamini hasil quick count sebagai cermin hasil akhir Pilgub Kaltim, Isran menyatakan hal itu biasa-biasa saja.

"Biasa saja. Memang belum selesai proses penghitungan suara di KPU. Jadi, kalau ada hasil quick count yang telah dikeluarkan dan ada pihak yang masih belum setuju ya santai-santai saja. Tenang saja, Belanda juga sudah lari," ucap Isran.

Meski demikian, Isran ikut sampaikan bahwa apa yang yang terjadi saat ini, sudah merupakan takdir yang harus diterima.

"Itu Allah yang punya. Terima saja agar berkah hidup. Terima saja apa yang ditetapkan Allah jika nomor 3 menang. Akan terasa kepuasan kalau kita belajar menerima Anugrah Allah. Walaupun kemenangan itu diberikan kepada orang lain, bukan kita," ucapnya.

Ia pun ikut sampaikan beberapa hal yang pernah ia sampaikan saat masa kampanye lalu.

Tunggu KPU
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kaltim mengingatkan kepada masyarakat Kaltim untuk menunggu hasil perhitungan berdasarkan C1-KWK (sertifikat hasil perhitungan perolehan suara di TPS).

Hasil quick count membeberkan hasil perolehan sementara unggul paslon nomor 3 Isran-Hadi.

"Sebaiknya menunggu hasil penetapan hasil rekapitulasi perhitungan suara 8 Juli nanti," kata Sekretaris KPU Kaltim Syarifuddin Rusli, ditemui di KPU Kaltim, Samarinda, Kamis (28/6/2018).

Ia menegaskan, sampai saat ini belum dapat dipastikan jumlah angka pemilih golongan putih (golput).

"Data 1 juta atau 2 juta pemilih golput itu dapat darimana? Kami dari KPU Kaltim belum pernah merilis itu," ucap Ambi, sapaan akrabnya.

Menurut dia, berdasarkan data jumlah pemilih di Kaltim hanya 2.346.674 orang.

Sementara dari data jumlah pemilih yang telah menyalurkan hak pilih hingga sore tadi sekitar 1 juta orang.

"Kami meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan isu yang berkembang, terkecuali itu merupakan pernyataan resmi dari KPU Kaltim sebagai pihak penyelenggara pemilu," imbau Ambi.

Untuk memastikan jumlah pemilih yang sah, perolehan suara dan jumlah golput, akan di paparkan saat rapat pleno yang diselenggarakan pada Juli mendatang.

"Berdasarkan tahapan, 7-8 Juli mendatang. Itu akan disampaikan secara resmi oleh KPU Kaltim mengumumkan jumlah pemilih, rekapitulasi perolehan suara Pilgub, dan jumlah golput," tuturnya.

Tingginya angka golput di Pilgub Kaltim ikut dikomentari Gubernur Kaltim Awang Faroek.

"Target nasional 77 persen, tetapi sampai malam tadi, Kaltim belum capai 50 persen. Saya tak tahu hasil akhirnya berapa, tetapi saya pesimis bisa capai 77 persen," ucapnya.

Apakah ada evaluasi khusus yang diinginkan Gubernur untuk KPU sebagai pihak pelaksana Pilkada, juga ikut dijawabnya. "Itu masyarakat yang menilai," ucapnya.

Pengamat politik Unmul, Herdiansyah Hamzah sampaikan harus ada pelacakan mengapa fenomena golput di Kaltim masih tinggi.

"Yang menarik itu partisipasi pemilih yang konon hanya sekitar 56 persen, artinya kurang lebih 1,2 juta saja dari total 2,3 juta DPT. Masih jauh dari target 77 persen. Ini tentu saja PR berat untuk 2019 nanti. Jadi mesti dilacak dengan baik kenapa fenomena Golput ini masih terlalu tinggi," ucapnya yang kerap di sapa Castro.

Ia pun ikut sampaikan apa hal saja yang harus dilakukam KPU.

Apakah golput juga indikasi tanda kecurangan ikut juga dijawab Castro.

"Golput itu hanya bertalian dua hal. Terkait kurangnya kesadaran politik dan rendahnya kepercayaan publik terhadap pemerintah, anggota DPRD dan parpol," ucapnya,

Di lain pihak, Komisioner KPU Kaltim, M.Syamsul Hadi, sampaikan bahwa akan ada evaluasi terkait Pilkada Kaltim.

"Selalu ada evaluasi pasca pemilihan, sebagaimana hasil Pemilu 2014 dan 2015 lalu. Masukan dan saran akan kami tindak lanjuti," ucap Syamsul. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved