Kapolda Sesalkan Kecelakaan Speedboat di Sebatik, Bakal Minta Polisi Tawau Lakukan Hal Ini
Substansi yang harus ditegakkan lanjutnya, polisi Malaysia juga harus mematuhi aturan di Indonesia.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Arfan
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Kapolda Kalimantan Utara Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Indrajit menyesalkan masih adanya lalu lalang transportasi air pada malam hari di perairan batas RI-Tawau, yang belakangan menimbulkan kecelakaan yang merenggut lima nyawa penumpang.
Kapolda mengaku akan berkoordinasi dengan kepolisian Malaysia untuk meningkatkan keselamatan perlintasan perairan di lintas batas dua negara bertetangga itu.
Hubungan Nunukan-Tawau kata Kapolda sangat erat sebagai dua daerah dua negara yang banyak pergerakan perlintasan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
"Kita akan koordinasi dengan Polisi Malaysia. Kami juga akan minta Polres Nunukan berkoordinasi dengan Tawau," kata Kapolda, Minggu (1/7/2018) kepada Tribun.
Substansi yang harus ditegakkan lanjutnya, polisi Malaysia juga harus mematuhi aturan di Indonesia.
"Kita akan bilang, aturan kita begini loh. Jangan memberangkatkan speedboat kalau malam hari. Mereka juga harus patuhi itu," katanya.
Kesadaran masyarakat yang sering melintas juga harus ditingkatkan dari segi kepatuhan akan aturan.
Jika diabaikan, kata Kapolda, konsekuensinya misalnya yang terjadi kali ini yaitu kecelakaan transportasi yang menyebabkan timbulnya korban jiwa dan benda.
Adanya kecenderungan masyarakat melalui jalur perlintasan saat malam hari untuk menghindari pemeriksaan petugas Indonesia maupun Malaysia menjadi atensi Kapolda.
Ia mengaku akan meningkatkan patroli perbatasan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, baik itu kecelakaan maupun segala bentuk kejahatan dan pelanggaran.
Baca juga:
Soal Peretasan Website KPU, Begini Respon Polda Kaltim
Siap-siap! Besok PPDB SMA/SMK se-Kaltim Dimulai, Simak Pola Pendaftarannya
Kawasan Lamaru Dirancang Jadi Sentra Wisata Tematik Berbasis Kearifan Lokal
Soal Pemain Baru, Ini Jumlah yang Diinginkan Pelatih Borneo FC
"Saya kira itu kita lakukan dengan aparat TNI yang bertugas di sana. Hanya saja memang, Polda Kalimantan Utara kan masih tergolong baru," sebutnya.
Sebelumnya, Direktur Polisi Air (Dirpolair) Polda Kalimantan Utara Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Heri Sasangka mengemukakan, Polda Kalimantan Utara akan meminta bantuan sarana dan prasarana dari Mabes Polri untuk memaksimalkan pengawasan di jalur perairan provinsi termuda di Tanah Air ini.
Polda Kalimantan Utara baru memiliki tiga unit kapal cepat masing-masing bermesin 200 x 2 PK. Kapal tersebut merupakan pelimpahan aset dari Polda Kalimantan Timur.
"Spesifikasi kapalnya merupakan Special Boat Unit (SBU).. Itu kapal bantuan dari Amerika. Tiga unit tentu belum cukup. Nanti kita minta tambahan dari Mabes," sebutnya.
Heri membeberkan sejumlah kawasan perairan di Kalimantan Utara yang rawan terjadi pelanggaran.
Perairan Karang Unarang rawan terjadi pencurian ikan oleh kapal berbedera negara asing.
Ditpolair Polda Kalimantan Utara juga akan intensif memblokade penyelundupan melalui Sungai Nyamuk di Sebatik. Di Bulungan, yang perlu diantisipasi adalah perampokan di wilayah tambak.
"Kita akan gelar patroli wilayah perbatasan guna mengantisipasi, bukan cuma sekedar penyelendupan, tetapi juga masuknya narkoba dan pencurian ikan oleh kapal asing," ujarnya.
Ditpolair akan menjalin kerjasama dengan Lantaman Tarakan untuk memperkuat pengawasan di perairan Kalimantan Utara, terutama menjaga kedaulatan NKRI di beranda terdepan negara. (*)