Proyek Interkoneksi Dukung Pertumbuhan Ekonomi Kaltara, Kontruksi Diharap Tumbuh pada Semester II
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara dalam semester I 2018 mencapai 5,12 persen (q-to-q) dibandingkan semester I tahun 2017.
Laporan wartawan Tribunkaltim.co Muhammad Arfan
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara dalam semester I 2018 mencapai 5,12 persen (q-to-q) dibandingkan semester I tahun 2017.
Pertumbuhan itu kata Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie paling banyak disumbang lapangan usaha penyediaan listrik dan gas, dengan presentase 15 persen.
Lapangan usaha transportasi dan pergudangan menyusul dengan kontribusi pertumbuhan sebesar 10,28 persen.
"Di Kalimantan Utara memang ada beberapa proyek kelistrikan seperti pemasangan Saluran Udara Tingkat Tinggi (SUTT) untuk mendukung interkoneksi dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, sampai Kalimantan Utara. Beberapa lainnya PLTU dan PLTG. Proyek itu cukup besar kontribusinya bagi pertumbuhan ekonomi kita," kata Irianto, Minggu (12/8/2018).
Baca: Olahraga 4 Menit Tanpa Harus ke Gym? Bisa, Pakai Metode Tabata dari Jepang
Seluruh kategori lapangan usaha pembentuk PDRB tumbuh positif secara komulatif selama triwulan I hingga triwulan II 2018 atau dalam semester I.
Apalagi pertumbuhan itu ditunjang beberapa momentum penting seperti musim libur sekolah, bulan Ramadan, Hari Raya Idul Fitri.
Baca: Apa yang Dilakukan Orang Sukses di Akhir Pekan?
Termasuk kata Irianto adanya pertemuan-pertemuan skala nasional yang diselenggarakan di Tarakan.
"Hal-hal itu juga yang mengungkit pertumbuhan ekonomi kita di luar sektor pertambangan dan perkebunan. Momentum seperti tersebut menjadikan tingkat konsumsi masyarakat kita meningkat, permintaan barang dan jasa meninggi, dibarengi perbaikan harga sejumlah komoditas ekspor," sebutnya.
Adapun dalam triwulan II 2018 terhadap triwulan II 2017 berdasarkan catatan BPS, ekonomi provinsi bungsu ini tumbuh 4,63 persen.
Baca: Juara Piala AFF U-16 untuk Kali Pertama, Begini Perjuangan Timnas Indonesia Jadi Pemenang
Indikatornya, lapangan usaha pengadaan listrik dan gas juga yang memberi sumbangsih paling tinggi yaitu 15,28 persen.
Kemudian diikuti lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 14,45 persen.
Lapangan usaha lainnya seperti pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah daur ulang tumbuh 9,64 persen.
Baca: Agar Mi Instan Bebas dari Kandungan MSG, Ikuti Cara Memasak Berikut Ini
Adapun lapangan usaha kontruksi terkoreksi 0,18 persen. Begitu juga dengan lapangan industri pengolahan terkoreksi negatif 1,46 persen.
"Proyek-proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah belum banyak yang berjalan, karena masih baru saja selesai proses kontrak. Kita harap triwulan III dan IV sudah mulai baik," ujarnya.
Baca: Sukses Hadiri Premiere 22 Mile di Amerika Serikat, Iko Uwais Tak Lupa Doakan Lombok dan Bali
Irianto juga optimistis pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun nanti akan melesat.
Lapangan usaha transportasi dipercayai bisa memberi lonjakan pertumbuhan yang tinggi dampak masuknya maskapai baru di bandara Tanjung Harapan (Bulungan) dan RA Bessing (Malinau).
"Momentum Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru juga akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita. Belanja masyarakat akan tinggi saat-saat itu," katanya.
BPS juga mencatat, struktur PDRB Kalimantan Utara menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2018 masih relatif sama dengan struktur pada triwulan-triwulan sebelumnya.
Lapangan usaha pertambangan, pertanian, kehutanan dan perikanan, kontruksi, perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor masih mendominasi PDRB Kalimantan Utara.
"Peran masing-masing lapangan usaha itu di atas 10 persen terhadap pembentukan PDRB," ujarnya.
"Sisi pengeluaran kita utamanya komponen pengeluaran pemerintah cukup tinggi mencapai 20,90 persen. Kemudian Komponen ekspor luar negeri pertumbuhan 19,34 persen," sebutnya. (*)