Pileg 2019

Bacaleg Millenial di Balikpapan Bakal Bawa Pengaruh di Pemilu

Keberadaan kandidat bakal calon legislatif (Bacaleg) yang berasal dari generasi milenial di Kota Balikpapan tentu saja akan memberi warna tersendiri.

Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
Tribun Kaltim/Budi Susilo
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Keberadaan kandidat bakal calon legislatif (Bacaleg) yang berasal dari generasi milenial di Kota Balikpapan tentu saja akan memberi warna tersendiri.

Terutama dalam mendongkrak partisiasi para pemilih yamg mau secara sadar memberikan suaranya di pemilihan umum (Pemilu) legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019.

Demikian diutarakan, Endang Susilowati, Ketua Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat dari Komisi Pemilihan Umum  Balikpapan di ruang kerjanya Jl Jenderal Sudirman Kota Balikpapan pada Senin (10/9/2018).

Baca: Hari Ini Malam 1 Suro, Begini Asal Mula Malam Tahun Baru Penanggalan Jawa hingga Dianggap Mistis

Proses hajatan demokrasi pemilihan wakil rakyat dan memilih pemimpin Republik Indonesia bakal sebentar lagi dilangsungkan di tahun 2019.

Saat ini, khusus caleg sudah ada proses rekrutmen bakal calon legislatif yang tahapannya masih dalam proses daftar calon sementara. September ini akan masuk tahapan final, menjadi daftar calon tetap.

Ada sebanyak 625 bacaleg Balikpapan yang kini menunggu untuk masuk ke daftar calon tetap yang kemudian bertarung mengambil hati rakyat.

Total kandidat yang masuk sebanyak 625 orang, diantaranya sebesar 30 persen berangkat dari kalangan anak muda yang berkategori generasi milenial.

Para kandidat sebanyak 30 persen merupakan usia yang kelahiran 1980-an hingga sekitar lahir di tahun 2000-an.

"Data yang kami lihat itu ada juga bakal calon yang usianya masih 21 tahun. Ini merupakan yang muda," ungkap Endang kepada Tribunkaltim.co

Baca: Gerindra Pertanyakan Demokrat Berikan Dispensasi Dukungan ke Jokowi-Maruf

Menurut dia, generasi milenial yang ingin bertarung dalam pemilihan legislatif untuk tahun 2019 bisa dibilang cukup banyak.

Dan tentu fenomena ini merupakan angin positif dalam dunia politik di Kota Balikpapan, mengingat selama ini anak-anak muda selalu apatis terhadap dunia politik.

Endang jelaskan lagi, melalui perwakilan generasi milenial di pentas pemilihan calon Legislatif pastinya akan memberikan ruang bagi generasi muda untuk mau berpentas diri di dunia politik.

 "Sekarang sudah cukup bagus, anak-anak muda di Balikpapan sudah mulai terbuka dengan dunia politik. Dulu mungkin merasa tidak peduli, ya sekarang sudah mulai berubah," ujarnya.

Baca: Kunjungan ke Korea Selatan dan Vietnam, Jokowi Khusus Perkuat Kerja Sama Ekonomi

Dia berkeyakinan, dengan adanya kandidat generasi milenial yang sebanyak 30 persen maju dalam pertarungan perebutan kursi legislatif pastinya akan mempengaruhi jumlah pemilih dari kalangan anak muda.

Saat itu, jelas Endang, waktu Pilgub Kaltim lalu, pihaknya merasa kesulitan untuk mendekati para pemilih muda.

"Kami (KPU Balikpapan) merasa sulit untuk mendekati ke anak muda tapi dengan adanya nanti calon legislatif dari anak muda pasti bisa lebih mudah masuk. Karena mungkin, nanti bisa memperbesar jumlah pemilih," tuturnya.

Berdasarkan pemetaan Komisi Pemilihan Umum Balikpapan, beberapa partai politik yang merangkul anak-anak muda yang dominan itu di antaranya Partai Solidaritas Indonesia, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan selebihnya tersebar juga di beberapa partai lain.

Sedangkan yang berbasiskan partai Islam itu anak-anak muda banyak berlabuh di Partai Keadilan Sejahtera,
Partai Amanat Nasional dan Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Persatuan Pembangunan.

Fenomena generasi milenial masuk ke kancah politik perlu diapresiasi dan disambut positif, sebab melalui kanal politik pastinya anak-anak muda memiliki idealisme dan cita-cita, ingin membuat perubahan.

"Mau maju kan sama saja sudah sadar, mau peduli pada politik negara kita," kata wanita berjilbab ini.

Baca: Luncurkan Produks Bulu Mata Palsu, Rossa Dapat Pesanan dari Penyanyi AS dan Miss Universe

Selama ini anak muda kesannya alergi terhadap politik, tidak mau belajar politik, yang akhirnya cenderung apatis terhadap proses demokrasi di Indonesia.

Harapan semua ada anak-anak muda yang mau maju di pentas politik jadi ada yang mau menyuarakan kepentingan anak-anak muda.

"Pemilih muda nanti mau memberikan suaranya. Jumlah Golput di kalangan anak muda diharapkan bisa ditekan rendah," tegasnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved