Nikmati Kue Bulan saat Purnama, Yuk Datang ke Mooncake Festival di Samarinda
Moon cake festival sendiri merupakan salah satu perayaan terbesar setelah perayaan Imlek.
Penulis: Christoper Desmawangga |
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Moon Cake Festival kembali hadir di kota Samarinda.
Festival tahunan yang telah diselenggarakan tiga tahun terakhir ini berlangsung meriah.
Moon cake festival sendiri merupakan salah satu perayaan terbesar setelah perayaan Imlek.
Biasanya, umat Tionghoa berkumpul bersama dengan keluarga dan kerabat menikmati bulan purnama yang jatuh pada 24 September mendatang.
Namun, guna menjalani silaturahmi dengan semua masyarakat, penyelenggara pun membuka untuk umum perayaan tersebut, yang bisa dinikmati oleh seluruh kalangan.
Cara Hemat Mencuci Pakaian Sendiri saat Menginap di Hotel, Ikuti Tips Ini
"Jadi, puncaknya 24 September mendatang, sekaligus penutupan, kita akan nikmati cahaya bulan, sambil menyantap kue bulan," ucap Ketua Penyelenggara Mooncake Festival, Daryono Cundana, Sabtu (22/9/2018).
Mooncake festival sendiri dipusatkan di Buddhist Center, Jalan DI Panjaitan yang merupakan vihara terbesar di Indonesia, yang diselenggarakan mulai 22-24 September.
Sejumlah kegiatan pun diselenggarakan di festival tersebut, mulai dari bazar makanan vegetarian, barongsai, parade tujuh dewi, atraksi naga, hingga pembagian kue bulan.
"Ini sudah masuk agenda Pemkot Samarinda, dan memang kita selenggarakan untuk seluruh kalangan, jadi silahkan datang di tiga malam ini," ungkapnya.
Pingsan saat Manggung, Begini Kondisi Zaskia Gotik di dalam Ambulans
Pengunjung pun dapat sepuasnya berfoto, serta berwisata kuliner di festival tersebut, bahkan ribuan lampion pun telah dipasang guna semakin menyemarakan festival tersebut.
Tak hanya dapat menikmati kemegahan, serta keindahan vihara dari luar saja, namun pegunjung juga dapat masuk hingga ke dalam vihara.
Pasalnya, penyelenggara juga membuka untuk umum tempat beribadatan umat Buddha itu di lantai 1 vihara, yang terdapat altar tri Buddha.
Persib Vs Persija, Mario Gomez: Ini Laga Klasik, Bukan Hanya untuk Gengsi. . .
Kendati demikian pengunjung tetap diminta untuk menjaga kebersihan, serta kesucian vihara.
"Jadi silakan masuk hingga ke dalam, kita buka juga untuk masyarakat altar tri Buddha, tapi harus jaga kesuciannya, karena ini tempat ibadah," terangnya.
"Kita harap tahun selanjutnya tetap bisa diselenggarakan, dan kami harap sambutan masyarakat juga, karena ini untuk kita semua," tutupnya. (*)