Edisi Cetak Tribun Kaltim

4 Juta Pelamar Berebut Jadi CPNS, BKD Jamin Tak Ada Celah bagi Calo

pendaftaran CPNS kali ini tidak secara mandiri oleh instansi, melainkan terpusat menjadi satu secara nasional melalui situs Badan Kepegawaian Negara

Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
Tribun Kaltim

TRIBUNKALTIM.CO  - Pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 ditutup Senin (15/10) pukul 23.59 Wita.

Pelaksanaan pendaftaran CPNS kali ini tidak secara mandiri oleh instansi, melainkan terpusat menjadi satu secara nasional melalui situs Badan Kepegawaian Negara ( BKN), sscn.bkn.go.id.

Informasi dari BKN per pukul 17.00 Wita, total akun pelamar di SSCN lebih dari 4 juta orang. Sementara, jumlah pelamar yang telah selesai melakukan pendaftaran sebanyak lebih dari 3 juta orang.

Kemungkinan jumlah ini masih dapat bertambah, karena penutupan pendaftaran secara online masih dilaksanakan hingga pukul 23.59 WIB mendatang.

Baca: Pendaftaran CPNS 2018 Ditutup, Ini Kisi-kisi Soal Serta Cara Menjawab Tes dengan Cepat

Padahal, pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) mengumumkan hanya membuka sebanyak 238.015 formasi di CPNS kali ini.

Dari perbandingan total pelamar dengan alokasi yang disediakan, memperlihatkan persaingan untuk mendapatkan tempat di CPNS kali ini akan berlangsung ketat.

Secara umum masing-masing kementerian/lembaga/daerah yang membuka lowongan di CPNS 2018, menyediakan alokasi dari beberapa formasi, seperti umum, lulusan terbaik (cumlaude), penyandang disabilitas, putra/putri Papua dan Papua Barat, diaspora, atlet berprestasi Internasional, serta honorer K2.

Lalu, bagaimana rincian per formasinya? Untuk formasi umum 4.338.661 orang telah mendaftarkan akun SSCN. Namun, belum semuanya total akun tersebut menyelesaikan proses pendaftaran. Dari data yang ada, 3.434.712 orang melakukan proses pendaftaran hingga selesai.

Baca: Pendaftaran CPNS 2018 Ditutup Hari Ini Pukul 23.59 WIB, Berikut Update Jumlah Pelamar

Formasi penyandang disabilitas pelamar yang telah mendaftarkan akun dari formasi 2.645 orang pelamar yang telah menyelesaikan proses pendaftaran 1.559 orang.

Selanjutnya formasi putra/putri Papua jumlah akun pelamar dari formasi sebanyak 5.882 orang, sekitar 3.198 orang yang telah menyelesaikan proses pendaftaran. Formasi lulusan terbaik sebanyak 21.348 orang telah mendaftarkan akun di situs SSCN. Dari total tersebut, jumlah pelamar yang telah menyelesaikan proses pendaftaran sebanyak 23.944 orang.

Sedangkan, untuk formasi atlet berprestasi internasional hingga sore kemarin, belum ada satu pun orang yang mendaftarkan. Hal tersebut berarti juga belum ada pelamar yang menyelesaikan proses pendaftaran.

Animo menjadi pegawai pemerintah masih sangat besar. Itu bisa dilihat dari pergerakan jumlah pendaftar CPNS di Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Baca: Sscn Login Pendaftaran CPNS 2018 Memasuki Detik-detik Terakhir, BKN Beri Tips Ini

"Untuk formasi umum akun pelamar yang dibuat 4.279.758 orang dan pelamar yang telah selesai daftar 3.180.897 orang," kata Kepala BKD Kaltim Dr H Ardiningsih, Senin (15/10). Untuk formasi penyandang disabilitas, akun pelamar yang dibuat sebanyak 2.543 orang dan pelamar yang telah selesai mendaftar sebanyak 1.442 orang.

Terkait pelaksanaan seleksi CPNS 2018, Ardiningsih memastikan berjalan tertib, dan tidak ada celah bagi pihak-pihak yang bermain curang, termasuk oknum calo. Pengamanan pendaftaran CPNS 2018 akan sangat ketat.

"Pengamanan akan dilakukan dengan sangat ketat dan berlapis. Seleksi ini sangat transparan, dan lepas dari intrik-intrik permainan calo," ujar Ardiningsih kepada Tribun, belum lama ini.

Kerahasiaan materi seleksi CPNS 2018 juga terjamin pengamanannya. Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) CPNS 2018 telah memiliki puluhan ribu bank soal yang dienkripsi dan dikunci oleh tiga lembaga negara. Untuk membuka, harus dilakukan oleh tiga lembaga tersebut.

Baca: Pendaftaran CPNS 2018, Peminat CPNS di Berau Menurun Drastis

"Kami BKN dan BKD dari masing-masing daerah akan menjaga kerahasiaan soal dengan sistem ini," tandasnya.

Saat akan melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan sistem Computer Assisted Test (CAT), soal akan diacak. Begitu peserta selesai mengerjakan soal, dan menekan tombol `selesai', jawaban juga akan dikunci dan nilai langsung muncul saat itu juga. Sistem digital seperti ini tidak memungkinkan adanya calo.

Pengamanan tidak berhenti pada penguncian bank soal. Di lokasi tes, ada pengamanan berlapis yang disiapkan panitia untuk mencegah berbagi bentuk kecurangan. Lapis pertama, adalah tempat para peserta menunggu ujian yang akan diawasi oleh panitia.

Pada lapis kedua, adalah ruangan untuk penjelasan CAT. Saat masuk ke ruangan lapis kedua ini, panitia atau pengawas melakukan penggeledahan terhadap peserta. Kalau ada peserta yang membawa alat-alat pasti ketahuan.

Sebagai contoh, tahun lalu ada yang ketahuan membawa jimat dan lain-lain. Mereka langsung di-black list. Pada lapis ketiga, sebelum masuk ruang ujian, peserta kembali diperiksa identitasnya untuk memastikan tidak ada kecurangan.

Baca: Pendaftaran CPNS 2018, Peminat CPNS di Berau Menurun Drastis

Sistem Komputer

Pantuan Tribun di Pemkab Paser, hingga pukul 11.50 Wita, Senin (15/10), jumlah pelamar CPNS di lingkungan Pemkab Paser mencapai 1.651 orang. Beberapa jam jelang penutupan masa pendaftaran CPNS di sscn.bkn.go.id, jumlah pelamar masih ada kemungkinan bisa bertambah.

Demikian dikemukakan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Paser Untung.

"Kemungkinan jumlah pendaftar masih bisa bertambah karena masih ada beberapa jam untuk melakukan pendaftaran," kata Untung.

Sebagian besar pelamar lanjut Untung, telah menyampaikan salinan berkas pendaftaran yang telah dilegalisir dengan menunjukan berkas aslinya, sehingga data pelamar untuk 177 formasi CPNS Kabupaten Paser benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.

Baca: Pendaftaran CPNS 2018 Ditutup Hari Ini, Login Lagi di sscn.bkn.go.id Pastikan Hal Ini Sudah Beres

"Verifikasi manual ini diwajibkan bagi semua pelamar formasi CPNS Paser, tak terkecuali bagi pendaftar di luar daerah. Dia harus datang ke Paser, apalagi pelaksanaan test melalui sscn.bkn.go.id harus dilaksanakan di ruang Assessment Centre BKPP Paser, jadi mau tidak mau harus datang ke Paser," ucapnya.

Kabid Pengadaan dan Informasi Kepegawaian (PIK) Khozinatul Asror menambahkan verifikasi manual akan ditutup 17 Oktober 2018, sehingga memberi waktu bagi pendaftar yang jauh untuk melakukan verifikasi manual. Sedangkan pelaksanaan test CPNS, Asror mengatakan masih menunggu jadwal dari BKN.

"Testnya serentak di semua daerah, jadwalnya BKN yang menentukan, kita hanya memfasilitas pelaksanaan testnya seperti ruang Assessment Centre yang dilengkapi perangkat komputer. Ada 55 unit perangkat komputer yang kita punya, 50 unit untuk pelaksanaan test, 5 unitnya lagi cadangan, siapa tahu ada gangguan jadi peserta bisa memakai komputer cadangan," kata Asror.

55 unit komputer itu nantinya dihubungkan dengan server BKN, 1.651 pelamar secara bergantian mengikuti test dengan perangkat komputer itu. Jika waktu menjawab soal setiap pelamar 90 menit, maka pelaksanaan test mungkin selesai dalam satu hari.

Untuk itu, lanjut Asror, selain menyiapkan tenda untuk pelamar mengantre ikut test, BKPP juga akan meyiapkan layar monitor yang terhubung dengan CCTV di ruang Assessment Centre, sehingga pelamar yang menunggu antrean bisa melihat suasana test CPNS yang diikuti 50 rekannya.

"Dari sscn.bkn.go.id kita bisa melihat perolehan nilai setiap pelamar, yang dirangking berdasarkan formasi yang dilamarnya. Misalnya formasi rekam medik mencari 5 orang pegawai, pelamarnya 25 orang, nanti naik turun peringkat nilainya akan terlihat hingga menghasilkan lima pelamar nilai tertinggi," ucapnya.

Dari 177 formasi CPNS Paser, tambah Asror, 174 diantaranya untuk formasi tenaga kesehatan, sisanya tenaga pendidikan. Meski lebih banyak membuka peluang untuk tenaga kesehatan, jumlah pelamarnya cukup banyak peminatnya, bahkan lokasi kerjanya di pedesaan lebih dulu penuh dibandingkan diperkotaan.

"Pelamar bidan dan perawat untuk penempatan di Desa Kerang misalnya, itu lebih dulu penuh dibandingkan lowongan di RSUD Panglima Sebaya. Mungkin mereka mengira di pedesaan kurang saingannya, ternyata yang berpikiran sama banyak, makanya formasinya jadi lebih cepat terisi," tambahnya. (aas/m05/kps)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved