CPNS 2018
Ada Rumus Jokowi Dibalik Gugur Massal Pelamar CPNS 2018 Karena Passing Grade SKD
Dengan rumus Jokowi itu, pelamar CPNS 2018 akan lebih mudah mengerjakan soal TIU dan melewati passing grade SKD.
Ada Rumus Jokowi Dibalik Gugur Massal Pelamar CPNS 2018 Karena Passing Grade SKD
TRIBUNKALTIM.CO - Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) penerimaan CPNS 2018 belum mengumumkan kepastian sistem yang akan dipakai untuk mengisi formasi yang akibat gugur massal di tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Sampai hari ini, Senin (19/11/2018), Panselnas CPNS 2018 masih terus melanjutkan rapat dan melakukan simulasi terhadap pilihan cara pengisian formasi kosong akibat gugur massal di SKD CPNS 2018.
Sebelumnya antara Humas BKN, Humas Kemenpan RB, dan Menteri PAN-RB, Syafruddin, memang terdengar berbeda-beda menyebut tanggal cara pengisian formasi kosong akibat gugur massal SKD CPNS 2018 akan diumumkan.
Sedangkan humas Kemenpan-RB menyebut cara pengisian formasi kosong akibat gugur massal SKD CPNS 2018 akan diumumkan pada pekan kemarin.
Sementara itu Menteri PAN-RB, Syafruddin, menyebut cara pengisian formasi kosong akibat gugur massal SKD CPNS 2018 baru akan diumumkan pada pekan ini.
Tampaknya kini omongan Menpan RB, Syafruddin, yang akan jadi paling tepat terkait waktu pengumuman cara pengisian formasi kosong akibat gugur massal SKD CPNS 2018.
Pendaftaran CPNS 2018, 8 Daerah Sudah Umumkan Hasil Tes SKD CPNS 2018, Cek Linknya di Sini
5 Instansi Ini Umumkan Hasil SKD CPNS 2018, Cek Skormu dan Pesaingmu
Namun walau belum diumumkan, beberapa kali Kepala BKN, Bima Haria Wibisana, sudah mulai membocorkan cara yang akan dipakai untuk mengisi formasi kosong akibat gugur massal di SKD CPNS 2018.
Cara yang akan dipakai adalah dengan menggunakan sistem ranking dari mereka yang gugur karena salah satu soal di SKD CPNS 2018 tak memenuhi passing grade.
Sehingga nantinya panitia akan menyisihkan lebih dulu mereka yang lulus passing grade untuk dirangkingkan dalam suatu formasi jabatan.
Apabila kemudian masih ada formasi kosong akibat terlalu sedikitnya yang lulus passing grade dalam suatu formasi jabatan, maka panitia akan merangkingkan seluruh peserta berdasarkan nilai total.
Mereka yang akan diambil adalah yang memiliki nilai total paling tinggi sesuai dengan banyaknya formasi kosong.
Apabila ada 5 formasi masih kosong dalam suatu jabatan, maka urutan perangkingan 1 sampai 5 tertinggi yang berhak mengisi kekosongan tersebut.
Batasan yang dimaksud adalah apakah peserta SKD CPNS 2018 yang tak lulus passing grade di 2 jenis soal juga boleh ikut perangkingan, atau hanya mereka yang tak lulus passing grade di satu jenis soal saja yang boleh ikut perangkingan?
Kepala BKN Bima Haria Wibisana berujar bahwa pihaknya memilih tak menurunkan passing grade karena khawatir CPNS yang lolos akan turun mutunya apabila hal tersebut dilakukan.
Bima Haria Wibisana mengatakan, solusi sistem ranking itu diterapkan karena dikhawatirkan banyak formasi yang kosong akibat banyaknya peserta CPNS 2018 yang tidak lolos passing grade SKD.
Khususnya untuk posisi guru dan tenaga kesehatan yang sekarang banyak dibutuhkan.
Bima juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak mau menurunkan passing grade.
Alasannya, penurunan passing grade dikhawatirkan akan merekrut Apartur Sipil Negara (ASN) yang tidak berkualitas.
"Sekarang kalau di daerah bagaimana solusinya. Kita lihat kalau ini dibiarkan kosong bagaimana, kalau diisi bagaimana. Formasi tahun ini itu sebagian terbesar adalah guru dan tenaga kesehatan," kata Kepala BKN Bima Haria Wibisana melansir dari Kompas.com (16/11/2018).
"Kalau guru dan tenaga kesehatan kosong, ini siapa yang akan mengajarkan anak - anak. Kan lebih baik ada gurunya dari pada tidak sama sekali. Jadi itu perlu," tambahnya saat meninjau pelaksanaan seleksi CPNS di Kota Malang, Jumat (16/11/2018).
"Caranya bagaimana, kalau diturunkan passing grade, kan dapatnya PNS yang elek - elek (jelek - jelek). Balik lagi ke guru yang tidak berkualitas. Apakah kita mau anak - anak kita diajar oleh guru - guru yang tidak berkualitas. Nggak mau, siapa yang mau. Jadi harus bagus."
"Nah, mungkin penurunan passing grade itu tidak menjadi pilihan. Tapi anak - anak (peserta) tes ini yang passing gradenya belum memenuhi itu banyak yang skor totalnya tinggi sekali."
"Kemudian kita lakukan perangkingan di sana. Yang jumlahnya tinggi - tinggi ini berapa orang sih, untuk mengisi formasi - formasi yang kosong itu. Itu kan tidak mengurangi passing grade. Artinya kita tidak menurunkan kualitas PNS-nya gitu," ungkapnya.
Tes SKD CPNS Mahakam Ulu; Dari 911, Hanya 28 Orang Tembus Passing Grade
5 Fakta Polemik Passing Grade CPNS 2018, Pelamar Gugur Massal hingga Sistem Peringkat
Ternyata dibalik gugur massal di SKD CPNS 2018 terdapat soal-soal yang mesti dikerjakan dengan rumus Jokowi.
Soal-soal yang mesti dikerjakan dengan rumus Jokowi adalah beberapa soal tes intelegensi umum (TIU).
Bahkan nantinya instansi yang SKBnya berupa tes potensi akademik (TPA) juga pasti akan berhadapan dengan soal-soal yang mesti dikerjakan dengan rumus Jokowi.
Berdasarkan channel youtube 'Paman APIQ' yang memfokuskan kontennya untuk mengajari para pelamar CPNS, SBMPTN, dan lainnya untuk belajar matematika dengan cara yang mudah dan cepat.
Paman APIQ mengajari bahwa untuk menyelesaikan soal matematika mengenai jarak, kecepatan, dan waktu haruslah dikerjakan dengan rumus Jokowi agar lebih mudah.
Rumus Jokowi yang dimaksud Paman APIQ adalah aturan penghitungan jarak, waktu, dan kecepatan dengan menggunakan sistem piramida J (jarak)- K (kecepatan) - W (waktu).
J ditaruh di atas, sedangkan K dan W membentuk kaki di piramida.
Dari situ bisa diketahui bahwa untuk menghitung Jarak (J), maka hanya perlu dikalikan antaran K dan W.
Sedangkan untuk mencari W atau K, hanya perlu dibagi antara J dan K atau J dan W.
Dengan rumus Jokowi itu ternyata pelamar CPNS 2018 akan lebih mudah mengerjakan soal matematika dalam TIU maupun dalam SKD nanti.
Simak yuk video dari Paman APIQ dalam menggunakan rumus Jokowi :