Borneo FC

Presiden klub Borneo FC Nabil Husein Said Amin Mengaku Tidak Pernah Menerima Suap

Ironisnya, mereka kalah dari tim yang sejak awal diprediksi akan terdegradasi musim depan, yaitu PS Tira. Namun hasil 1-3 membuat banyak pihak seakan

Penulis: tribunkaltim | Editor: Martinus Wikan
TRIBUN KALTIM/CORNEL DIMAS SATRIO KUSBIANANTO
Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin saat peluncuran jersey Pesut Etam beberapa waktu lalu. 

Presiden klub Borneo FC Nabil Husein Said Amin Mengaku Tidak Pernah Menerima Suap

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pekan terakhir Liga 1 berakhir antiklimaks bagi Borneo FC, karena sebelumnya digadang-gadang akan memberi kebahagiaan bagi warga Samarinda dan suporternya, malah kekalahan yang justru mereka dapatkan pada Minggu (9/12) sore.

Ironisnya, mereka kalah dari tim yang sejak awal diprediksi akan terdegradasi musim depan, yaitu PS Tira. Namun hasil 1-3 membuat banyak pihak seakan tidak percaya. Isu pengaturan skor bahkan suap pun menghampiri manajemen Borneo FC.

Pasalnya dengan kemenangan tim tamu, maka PS Tira yang berjuluk Young Warriors tetap bertahan di Liga 1 musim depan.

Sementara itu Mitra Kukar, PSMS Medan, dan Sriwijaya FC dipastikan bermain di Liga 2 musim depan, setelah kalah di kandang tim tuan rumah.

Isu suap bertebaran di media sosial usai tim Samarinda itu kalah, terlebih pemain Pesut Etam tidak tampil seperti biasa, masyarakat menilai penampilan buruk Borneo kemarin malam sangat tidak wajar.

Atas dasar itu, Presiden klub Borneo FC, Nabil Husein Said Amin langsung membantah keras terkait isu yang beredar itu. Menurut Nabil, banyak pihak yang tidak paham sepak bola, dan langsung menyimpulkan sesuatu yang berujung finah dengan hasil itu.

"Saya sempat bingung ketika membaca di media sosial, tentang banyaknya tuduhan pada Borneo FC atas kekalahan lawan PS Tira. Saya melihat mereka tak memahami bagaimana sepak bola. Ini permainan dan semua pasti akan merasakan kekalahan dan kemenangan. Kita tidak bermain bagus dan sangat wajar kalah," ungkapnya, Senin (10/12/2018).

Dijelaskan lebih lanjut oleh pengusaha muda ini, dirinya membangun Borneo FC sejak dari Divisi Utama atau sekarang Liga 2, dengan susah payah dan penuh perjuangan.

Namun jika pada akhirnya menerima suap demi kepentingan tim lain, hal itu justru akan mencoreng kerja keras yang telah dilakukannya selama ini.

"Silahkan orang menuduh seperti apa Borneo FC atau saya menerima suap. Tapi saya perlu tegaskan, selama ini saya tidak pernah menerima suap berapa pun itu jumlahnya. Jangan samakan kami dengan tim lain yang mungkin melakukannya. Maaf, kelakuan seperti itu bukan tipe saya dan saya tidak akan pernah melakukannya," jelas Nabil.

Nabil melihat perjuangan keras PS Tira untuk tetap bertahan di Liga 1 yang menjadi salah satu alasan mengapa timnya kalah pada laga pekan akhir itu. Tambahnya lagi, banyak pemainnya yang tidak bermain seperti biasa.

Ketika disinggung mengenai taktik dan strategi pelatih yang terlihat tidak seperti biasanya saat bertemu PS Tira, Nabil pun enggan mengomentarinya lebih lanjut.

"Semua sudah terjadi. Kita kalah dengan tim yang berjuang habis-habisan. Tapi saya tegaskan, jangan pernah mengatakan suap di tubuh tim Borneo FC. Terus terang, kalau ada yang terlibat dan saya mengetahuinya, saya pastikan langsung saya pecat siapapun dia. Saya sekarang harus berpikir bagaimana tim ini musim depan, jadi tolong jangan beri fitnah dengan isu suap pada tim saya," terangnya.

Ya, dari 5 tim yang rawan terdegradasi sebelumnya, hanya PS Tira dan Perseru Serui sebagai tim tamu yang menang di kandang lawan, kedua tim inilah yang lolos degradasi. Kekalahan Borneo FC banyak disorot, karena tim ini selalu tampil perkasa di kandang.

Hanya PSM Makassar yang berhasil meruntuhkan keangkeran Stadion Segiri pada musim ini. Sementara dua kekalahan di kandang di dapat saat bermain di Stadion Aji Imbut Tenggarong Seberang, serta Batakan Balikpapan. (m03)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved