Tsunami Banten dan Lampung
Diduga Jadi Penyebab Tsunami Banten dan Lampung, Begini Sejarah Terbentuknya Anak Krakatau
Penyebab pasti dari gelombang pasang yang menerjang Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018) malam masih belum bisa dipastikan.
Ledakan itu melontarkan sekitar 11 kilometer kubik puing ke atmosfer, langit gelap hingga 442 km dari gunung berapi.
Di sekitar lokasi, fajar tidak terlihat selama tiga hari.
Suhu global rata-rata adalah 1,2 derajat lebih dingin untuk lima tahun pascaledakan.
Pada 1927, 44 tahun setelah ledakan, beberapa nelayan Jawa terkejut ketika melihat uap dan puing mulai dimuntahkan dari kaldera yang runtuh itu.

Dalam beberapa minggu, ujung kerucut baru muncul di atas permukaan laut.
Dalam waktu satu tahun, ia tumbuh menjadi pulau kecil, yang diberi nama Anak Krakatau.
Anak Krakatau terus meletus secara berkala, meskipun letusan kecil, ini cukup berbahaya untuk pulau-pulau sekitarnya.
Letusan gunung Anak Krakatau (erupsi letusan) terakhir adalah pada tanggal 31 Maret 2014. (Adrie P. Saputra)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Tsunami Banten Diduga Karena Erupsi Anak Krakatau: Letusan 'Ibunya' Jauh Lebih Kuat dari Bom Atom