Berita Video

VIDEO - Tim Labfor Bawa Arang dan Kumparan Kipas Angin Hasil Dari Penyelidikan di Lokasi Kebakaran

Dia pun membenarkan bahwa banyak tumpukan pakaian di ruang tengah, hal itu karena korban memang baru saja pindahan, dan belum sempat menyelesaikan

TRIBUN KALTIM / NEVRIANTO HARDI PRASETYO
OLAH TKP - Tim Labfor Mabes Polri cabang Surabaya mengambil sampel saat olah TKP peristiwa Kebakaran menewaskan 7 orang di jalan Jakarta RT 66 Blok CK Kelurahan Loa Bakung Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda Kalimantan Timur, Selasa ( 1/1/2019). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Surabaya akhirnya tiba di Samarinda, Selasa (1/1/2019).

Kedatangan tim Labfor itu guna melakukan pemeriksaan terhadap penyebab kebakaran yang mengakibatkan tujuh orang tewas terpanggang.

Sekitar pukul 13.45 Wita, dua personel Labfor didampingi personel Polsek Sungai Kunjang tiba di lokasi kejadian. Kedatangan tim labfor membuat warga sekitar tampak mengerumuni sekitar lokasi kejadian.

Selama proses pemeriksaan, tampak dua personel Labfor melakukan pengecekan keseluruh ruangan rumah dengan dibantu oleh salah satu anggota keluarga korban yang mengetahui seluk beluk tata letak isi rumah.

Sejumlah peralatan dipergunakan, mulai dari sekop, palu, hingga cangkul. Termasuk sejumlah plastik bening untuk menyimpan barang bukti guna diteliti lebih lanjut di laboratorium.

Setelah memeriksa setiap sudut rumah, selanjutnya pemeriksaan difokuskan pada ruang tamu yang diduga kuat titik awal api membesar.

Terdapat sedikitnya tiga orang, dua di antaranya warga sekitar, dan seorang anggota keluarga korban yang diminta untuk menceritakan awal mula kejadian, serta tata letak rumah.

Yusnita Panjaitan (43), keluarga korban yang diminta untuk menunjukan letak isi rumah menjelaskan, selama ikut dalam proses pemeriksaan, dirinya diminta untuk menjelaskan seluruh sudut rumah, mulai dari depan hingga ke belakang.

"Saya memang hafal dengan letak barang, serta ruangan ruangan di rumah ini, dan beberapa hari sebelum kejadian saya memang ada masuk ke rumah," jelasnya, Selasa (1/1/2019).

Dia pun membenarkan bahwa banyak tumpukan pakaian di ruang tengah, hal itu karena korban memang baru saja pindahan, dan belum sempat menyelesaikan menaruh barang-barang di tempatnya.

"Mungkin masih capek pindahan, jadi pakaian masih numpuk di ruang tengah. Dan, di ruang tengah itu juga terdapat sound, kipas angin, yang tadi diperiksa," ungkapnya.

Kompol Agus Santosa, dari Labfor Mabes Polri, sebagai pemeriksa forensik muda menjelaskan, pemeriksaan langsung di lokasi kejadian guna mengetahui pola menjalarnya api, serta penentuan lokasi awal api.

Selain itu, pihaknya juga mencari barang bukti penyebab sumber panas.

Terdapat tiga sampel barang bukti yang dibawa untuk diteliti di laboratorium, diantaranya kumparan kipas angin, kotak portable sound, serta arang.

"Kita bawa tiga sampel untuk diteliti, apakah sebagai penyebab atau hanya menjadi akibat saja," ucapnya.

Kendati jangka waktu kejadian dengan pemeriksaan berjarak sekitar 14 hari, namun pihaknya tidak menemui kesulitan, pasalnya hampir semua barang tidak bergeser.

"Selama ini lokasi kejadian masih status quo, jadi tidak banyak barang yang bergeser. Kita masih bisa lakukan pemeriksaan, warga di sini sudah sangat sadar hukum, jadi tidak masuk ke dalam, apalagi memindahkan barang-barang," ungkapnya.

"Untuk hasil, kurang lebih sepekan akan keluar, nanti hasilnya kita serahkan ke Polsek Sungai Kunjang," tutupnya.

Sementara itu, Kapolsek Sungai Kunjang, Kompol I Gede Suardana menjelaskan, baru tibanya tim Labfor ke Samarinda lebih disebabkan karena banyaknya agenda pemeriksaan.

Pasalnya kejadian kebakaran di Samarinda, berdekatan waktunya dengan ambruknya jalan raya Gubeng di Surabaya, ditambah dengan bencana tsunami di Selat Sunda.

Namun demikian, kepolisian tetap berupaya untuk menyelesaikan pemeriksaan atas kejadiaan tersebut.

"Kami kembali menghubungi tim Labfor untuk dapat datang melakukan pemeriksaan, dan hari ini (1/1/2019) tim Labfor datang lakukan pemeriksaan. Baru datang ya karena banyak pemeriksaan di sana," ucapnya.

Terkait dengan pemeriksaan, pihaknya memberikan semua data, serta informasi kepada tim Labfor guna kelancaran proses pemeriksaan.

Sejauh ini Polsek telah melakukan pemeriksaan sebanyak lima saksi.

"Semua data dan informasi kita sudah sampaikan ke tim, termasuk keterangan saksi yang kita periksa," ungkapnya.

Pemeriksaan usai sekitar pukul 15.15 Wita. Tim Labfor serta personel Polsek Sungai Kunjang meninggalkan lokasi kejadian, yang juga diikuti oleh warga meninggalkan sekitar lokasi.

Untuk diketahui, akibat kebakaran yang terjadi di Jalan Jakarta, Perum Korpri, Blok CK, RT 66, Nomor 4, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, sekitar pukul 04.10 Wita, Selasa (18/12/2018) dini hari, terdapat tujuh korban tewas.

Yakni Andi Ibrahim Bayu (42), Sri Rahayu Panjaitan (40), Alvira Putri Ananda (14), Muhammad Rafli (12), Elhamsyah Arsyad (49), Ernawati Panjaitan (45) dan Ilda Safira Putri (8).

Simak Videonya

(*) 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved