Tips Travelling

Empat Panduan Menjelajahi Heart of Borneo Mahakam Ulu di Kalimantan Timur

Kalimantan Timur masih menyimpan lokasi hutan primer yang lebat, satu di antaranya di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) sebuah kabupaten termuda.

Penulis: Budi Susilo |
TRIBUN KALTIM/BUDI SUSILO
Empat Panduan Menjelajahi Heart of Borneo Mahakam Ulu di Kalimantan Timur 

Empat Panduan Menjelajahi Heart of Borneo Mahakam Ulu Kalimantan Timur

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO – Kalimantan Timur masih menyimpan lokasi hutan primer yang lebat, satu di antaranya di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) sebuah kabupaten termuda yang dibentuk pada 20 Mei tahun 2013.

Mahulu pun masih dikenal sebagai Heart of Borneo dari Provinsi Kalimantan Timur

Bagi Anda yang ingin mencoba dan merasakan sensasi di bumi Mahulu, sekarang ini yang paling ideal hanya bisa ditempuh melalui perjalanan jalur air, menyusuri Sungai Mahakam, Sabtu (12/1/2019). 

FOTO2: Panorama alam aliran Sungai Mahakam yang dilihat dari ketinggian Kampung Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (26/11/2018) sore.
FOTO2: Panorama alam aliran Sungai Mahakam yang dilihat dari ketinggian Kampung Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (26/11/2018) sore. ((Tribunkaltim/BudiSusilo))

Naik Pesawat Terbang

Jika Anda berangkat dari Kota Balikpapan, bisa memilih angkutan udara, menggunakan pesawat jenis perintis atau tipe ATR.

Tetapi ini tidak langsung mendarat di Mahulu, pesawat hanya sampai Bandara Melalan, Kampung Sendawar, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat.

Tarif yang harus dikeluarkan bila memilih pesawat terbang ke Kutai Barat bisa dibilang menguras banyak uang, harga normalnya sekitar Rp 700 ribu sampai Rp 800 ribu, pas lagi mahalnya bisa sampai Rp 1 juta. 

Keuntungan memakai pesawat terbang, selain bisa mempercepat perjalanan juga bisa berkesempatan menikmati panorama alam Kutai Barat dari udara.

Naik pesawat dari Kota Balikpapan ke Kutai Barat, sekitar memakan waktu 40 menit. 

Nah, setiba di Kutai Barat nantinya menyambung lagi ke Pelabuhan Tering, Kutai Barat melalui jalur darat.

Bisa memakai ojek sepeda motor, atau angkutan mobil plat hitam, yang tarifnya berkisar Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu.

Dan setelah nanti tiba di Dermaga Tering, cari perahu motor yang ke jurusan Long Bagun Mahakam Ulu. 

Taklukan Riam Panjang Mahakam Ulu, Air Terjun Jantur Kenheq bagai Hadiah Istimewa

Memakai Jalur Darat

Cara perjalanan lewat jalur darat banyak yang menawarkan, satu di antaranya Travel Cendana.

Bisa pesan melalui sambungan telepon seluler, yang info travelnya juga bisa digali dari dunia maya.

Keuntungan naik kendaraan darat bisa menghemat biaya pengeluaran namun butuh waktu yang berjam-jam.

Naik angkutan travel Cendana ini dari Balikpapan ke dermaga Tering Kutai Barat wajib keluarkan kocek Rp 325 ribu, jika turun hanya di Melak, Kutai Barat hanya dikenakan biaya Rp 275 ribu. 

Daya tempuh perjalanan darat dari Balikpapan ke Tering jika lancar tanpa kendala hanya memakan waktu sekitar 8 jam dengan melewati beberapa jalan yang berkondisi berlubang. 

Suguhan air terjun yang berada dekat di kawasan Riam Haloq, hulu Sungai Mahakam di Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (26/11/2018) siang.
Suguhan air terjun yang berada dekat di kawasan Riam Haloq, hulu Sungai Mahakam di Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (26/11/2018) siang. (Tribunkaltim/BudiSusilo)

Asal-usul Jeram Sungai Mahakam Ini Disebut Riam Udang dan Haloq

Sambung Memakai Speedboat  

Setiba di Dermaga Tering, sudah hampir mendekat ke kabupaten termuda di Kalimantan Timur, Mahulu, lanjut lagi perjalanan memakai speedboat.

Jasa pengantar ini hanya pagi sampai sore hari saja, yang malam hari susah dicari. 

Jika ingin memilih ke ibukota Mahulu maka naik speedboat sampai ke Kampung Ujoh Bilang.

Tarifnya dikenakan Rp 300 ribu, namun jika ingin ke perkampungan lama, ke Kampung Long Bagun dikenakan biaya Rp 350 ribu.

Selama perjalanan memakai speedboat akan selalu disuguhi belantara hutan yang masih lestari, Sungai Mahakam yang berliuk-liuk, serta panorama batu dinding karst yang memesona.

Daya tempuh dari Dermaga Tering ke Ujoh Bilang jika lancar tanpa kendala mekakan waktu sekitar 3 jam, dan ke Long Bagun sekitar 3 jam 15 menit.  

Perahu jenis Longboat menaklukan jeram udang hulu Sungai Mahakam, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (26/11/2018) pagi. Perahu tersebut akan menuju ke daerah Long Pahangai.
Perahu jenis Longboat menaklukan jeram udang hulu Sungai Mahakam, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (26/11/2018) pagi. Perahu tersebut akan menuju ke daerah Long Pahangai. (TRIBUN KALTIM/BUDI SUSILO)

Berpetualang di Riam Udang, Jeram Sungai Paling Berbahaya di Aliran Hulu Sungai Mahakam 

Menuju Kampung Pelosok Mahulu

Setiba di Kampung Ujoh Bilang atau Long Bagun bisa berisitrahat sebentar mencari penginapan untuk melanjutkan lagi ke perkampungan yang lebih jauh seperti ke Long Pahangai dan Long Apari.

Angkutan menuju ke dua perkampungan ini tidak mudah, perlu melihat kondisi, mesti menunggu speedboat penuh penumpang. 

Keberadaan perkampungan di Long Pahangai masih lestari, masih banyak masyarakat asli setempat yang masih menjalankan nilai-nilai adat leluhur termasuk ke perkampungan di Long Apari yang dekat dengan Serawak Malaysia, masih alami dan mengental nuansa lokalitas budayanya.

Biaya tarif speedboat dari Ujoh Bilang atau Long Bagun ke Long Pahangai dikenakan biaya sekitar Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta dan ke Kampung Long Apari bisa mencapai Rp 2 juta lebih. 

Semua tergantung kondisi, jika Sungai Mahakam sedang meluap besar tidak ada yang berani melintas.

Sebaliknya musim kemarau tidak ada speedboat yang bisa berjalan, terpaksa harus sewa perahu jenis ketinting kepada warga setempat. 

Biaya speedboat ke kawasan Long Pahangai dan ke Long Apari dianggap sangat tinggi mengingat medan tempuh yang dilalui sangat berat dan berisiko tinggi, mesti melewati beberapa jalur jeram atau riam hulu Sungai Mahakam yang ganas dan liar. (*)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved