Ketua Dewan Pendidikan Sedih, Masih Ada Komite Sekolah di Balikpapan yang Tidak Tahu Fungsinya

Berdasarkan pengamatan DPK Balikpapan, posisi Komite Sekolah selama ini hanya berjalan hanya normatif, tidak ada peran strategis di sekolah.

Penulis: Budi Susilo | Editor: Doan Pardede
(Tribunkaltim/Budi Susilo)
Dewan Pendidikan Kota Balikpapan menggelar Focus Group Discussion Revitalisasi Komite Sekolah di seluruh Balikpapan di aula Rumah Jabatan Wakil Walikota Balikpapan, Jl Ery Suparjan, Klandasan, Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan pada Kamis (17/1/2019). 

“Melalui Dewan Pendidikan Kota Balikpapan juga bisa menjadi jembatan buat Komite Sekolah dengan Dinas Pendidikan termasuk dengan Sekolah. Apa yang ingin dilakukan dengan dunia pendidikan kita, mari kita sama-sama bangun kemajuan pendidikan kita,” ujar Ganung. 

DPK Banyak Terima Laporan PDDB Daring 

Dewan Pendidikan Kota  (DPK) Balikpapan selama perjalanan tahun 2018, mendapat banyak laporan terkait dengan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PDDB) yang berbasis daring.

Lembaganya menyoroti soal teknis pendataan yang kurang berjalan baik pada saat itu. 

Ketua Dewan Pendidikan Kota Balikpapan, Muzakir, saat bersua dengan Tribunkaltim.co, menyatakan, penerapan PDDB daring yang baru diberlakukan secara mendadak, belum semua orang mengetahui tetapi sudah mulai dilakukan secara menyeluruh. 

“Juknis yang diberlakukan dekat sekali dengan proses pendaftaran, teknisnya belum banyak dipahami masyarakat,” tuturnya. 

Selain itu, Dewan Pendidikan soroti persoalan data yang harus nyata. Mendapat aspirasi dan masukan dari calon orangtua siswa, banyak mengeluhkan persoalan data kepesertaan calon siswa. 

“Usia sekolah yang akan masuk ke sekolah harus pasti angkanya, supaya daya tampung bisa mengantisapsi,” tutur Muzakir. 

Dia pun sangat berharap, tahun kemudian perlu ada evaluasi dikaji secara mendalam supaya tidak lagi terulang proses PDDB yang dianggap menyulitnya dan membingungkan bagi sebagian orang. 

“Susun data angka yang diterima perlu libatkan Didukscapil sama lurah dan tidak ketinggalan RT. Sebelum dikeluarkan, mereka dikumpulkan dulu, bagaimana data yang nyata, calon siswa yang akan ditampung,” ungkapnya.  

Sekali lagi, dia tegaskan, proses PDDB online atau daring, untuk tahun 2019 ini perlu menyajikan data yang benar-benar sesuai di lapangan, harus transparan dan sepesifik supaya tidak ada kendala saat akan ada mau daftar ke sekolah.

“Kemarin ribut-ribut, ada beberapa orangtua calon siswa sampai kewalahan,” ujarnya. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved