Sosok Liliyana Natsir, Terjun ke Bulutangkis Sejak Usia 9 Tahun hingga Alasan Dipanggil Butet

Liliyana Natsir merupakan atlet berdarah Manado dan nama itu sangat tidak identik dengan tradisi daerahnya.

Tribunnews
Liliyana Natsir Pensiun 

PB Pisok Manado adalah klub pertamanya saat itu.

Kemudian, pada 2002, Liliyana masuk pelatnas PBSI hingga menjelma sebagai pemain top Merah Putih.

Butet sudah pernah dipasangkan dengan Vita Marissa dalam ganda putri, Markis Kido, Nova Widianto, Devin lahardi Fitriawan, dan terakhir Tantowi Ahmad dalam ganda campuran.

Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir
Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir (Instagram/badminton.ina)

Gelar pertama yang dimenangkan Butet adalah Kejuaraan Asia Junior pada tahun 2002 bersama Markis Kido.

3. Momen terindah sepanjang sejarah

Prestasi terbesar dan terindah Liliyana Natsir adalah ketike ia dapat memenangkan medali emas di Olimpiade 2016, di Rio de Janeiro, Brasil.

"Ada beberapa sih cuma ya paling topnya ya Olimpiade 2016 di Rio."

"Semua atlet pastu punya cita-cita dan tujuan untuk menjadi juara Olimpiade," kata Liliyana beberapa waktu lalu di Kudus kepada BolaSport.com

"Bisa meraih pencapaian itu buat saya suatu kebanggan dan momen terindah dalam prestasi saya," ujar Liliyana. (*) 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "3 Fakta Liliyana Natsir, Asal Nama Butet hingga Momen Terindah Sepanjang Karierhttp://www.tribunnews.com/section/2019/01/28/3-fakta-liliyana-natsir-asal-nama-butet-hingga-momen-terindah-sepanjang-karier?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved