PROFIL - Bertugas di Kutim, Jaksa Agus Priyatna Pernah Diancam Preman Sampai Dukun
"Kami diancam pakai dukun. Si dukun lakukan ritual seperti bakar-bakar kemenyan di kantor, padahal itu si tersangka lagi diperiksa," ucapnya.
Penulis: Budi Susilo |
“Di luar kantor ada dua dukun. Kami diancam pakai dukun. Si dukun lakukan ritual seperti bakar-bakar kemenyan di kantor, padahal itu si tersangka lagi diperiksa. Entah apa maksudnya, tapi itu saya tebak orang suruhan. Saya diteror pakai preman sampai dukun,” katanya, yang saat itu jari manis di tangan kirinya memakai batu akik biru.
Kondisi pekerjaan yang seperti itu tidak membuat Agus kapok tekuni profesi sebagai jaksa penutut umum. Ibaratnya, dia sudah merasa menikmati, sejak lama sudah tekuni jaksa, makan asam garam dalam menegakkan keadilan hukum masyarakat.
“Saya awal karir jadi jaksa di daerah Demak. Lalu pindah tugas ke Tanah Gerogot di tahun 2000, sampai sekarang saya tugas disini. Istri sama anak sangat mendukung saya bekerja jadi jaksa,” ujar Agus, yang lahir di November tahun 1969 ini. (*)