Copa del Rey
Dominasi Barcelona di Ajang Copa del Rey Terancam Dirusak Real Madrid, Ini Titik Krusialnya
Kenangan itu tentu menyakitkan bagi Barcelona yang memulai perjalanan dengan sukses di Copa del Rey.
TRIBUNKALTIM.CO - Barcelona sebagai pemegang gelar juara terbanyak Copa del Rey dihadapkan situasi tidak menguntungkan kala melawan rival abadi mereka, Real Madrid pada babak semifinal.
Sudah lama sejak terakhir kali Barcelona dan Real Madrid saling bertemu sebelum babak final Copa del Rey, tepatnya enam tahun yang lalu, dengan Barca yang tersingkir.
Namun sejak itu, Barcelona tidak pernah tersingkir sebelum partai puncak Copa del Rey dan sudah tampil dalam 23 putaran terakhir kejuaraan antarklub Liga Spanyol tersebut.
Sebuah rekor bersejarah, namun sekarang kondisinya berada di bawah ancaman.
Barcelona adalah Raja Copa del Rey, tidak diragukan lagi.
Mereka telah mengangkat trofi juara pada 30 kesempatan dengan telah memenangkan empat dari lima final terakhir mereka.
Satu-satunya kegagalan mengangkat trofi kala itu ketika mereka kalah di Mestalla melawan Madrid pada 2014.
Barcelona bisa disebut tim yang dominan di Copa del Rey, karena torehan rekor mereka dalam urusan trofi.
Tetapi jika ada yang bisa menghalangi ambisi mereka, tidak lain adalah rival abadi mereka, Madrid.
Dalam pertemuan semifinal 2012/13, pertandingan pertama berakhir 1-1 di Estadio Santiago Bernabeu dengan gol-gol tercipta dari Cesc Fabregas dan Raphael Varane.
Baca juga:
Prabowo Subianto Jawab Tudingan Petinggi PKPI soal Kasus Penculikan 1998: Saya Tidak ke Mana-mana
Soal Peluang Kembalinya Messi ke Timnas, Begini Jawaban Pelatih Tim Tango Lionel Scaloni
Masih Dibekap Cedera, Debut Marouane Fellaini Bersama Shandong Luneng Tertunda
Tinggalkan TC Timnas U-22 Indonesia, Osvaldo Haay Tiba di Markas Real Madrid
Kiper Legendaris Italia Ungkap Rahasia Cemerlangnya Performa Donnarumma di AC Milan Musim Ini
Bhayangkara FC Resmi Kontrak Pelatih Asal Argentina untuk Semusim
Pada pertemuan kedua di Camp Nou, Barcelona terpaksa mengakui keunggulan rival abadinya berkat dua gol Cristiano Ronaldo dan gol Raphael Varane yang hanya mampu dibalas oleh gol tunggal Jordi Alba.
Kenangan itu tentu menyakitkan bagi Barcelona yang memulai perjalanan dengan sukses di Copa del Rey.
Kini, mereka telah menemukan bentuk permainannya di Copa del Rey dengan membalikkan defisit leg pertama musim ini saat melawan Levante dan Sevilla.
Namun, Barcelona terancam tidak bisa memainkan bintang andalan mereka Lionel Messi akibat mengalami cedera ketika Barca melawan Valencia pada Minggu (3/2/2019) lalu.
Sementara Madrid yang pada awal tahun terlihat kelimpungan, justru sedang berada dalam kondisi terbaiknya yang terbukti dengan raihan lima kemenangan beruntun.
Dengan sejarah perseteruan panjang antara kedua klub, siapapun yang nantinya keluar sebagai pemenang tentunya tidak merayakannya sebagai sekadar berhasil lolos ke babak berikutnya. (Bolasport.com)