Pucuk Cool Jam 2019
Pucuk Cool Jam Sambangi 10 Sekolah di Samarinda, Pemenangnya akan Ikut Festival di Bandung
Selain mendapat hadiah uang tunai, band terbaik juga akan diajak rekaman secara profesional, sekaligus dibuatkan video clip.
Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Fransina Luhukay
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pucuk Cool Jam, ajang festival pentas seni dan kreativitas 2019, hadir di Samarinda. Tak kurang 10 SMA sederajat di Kota Tepian (sebutan Samarinda) menjadi titik roadshow Pucuk Cool Jam. Masing-masing sekolah, diambil tiga peserta kategori band, dan dua ekstrakurikuler lainnya, contohnya dance atau pun tari daerah.
"Kami tentukan Pucuk Cool Jam 2019 ini juga hadir di luar Jawa. Karena, sebetulnya yang memerlukan wadah kreativitas seni ini banyak di luar Jawa. Di Jawa sudah sering event seperti ini," kata Brand Executive PT Mayora Indah, Debora Christiany Hermanto, kala bertandang ke Kantor Tribun Kaltim, Biro Samarinda, Jumat (8/2/2019).
Para peserta yang kebanyakan band dan kelompok seni sekolah ini ditantang menyanyikan lagu mereka di panggung yang telah disediakan. Lagu yang dibawakan tersebut direkam dan rekaman tersebut dikirimkan ke juri yang berkompeten.
"Jurinya M Adri Prakasa yang merupakan drummer Nidji untuk juri kategori band. Dan Evelinn Kurniadi yang dikenal sebagai koreografer acara X Factor Indonesia, Indonesian Idol Junior dan berbagai acara lainnya. Evelinn menjadi juri kategori ekstrakurikuler," kata Debora.
Pucuk Cool Jam, kata Debora, menilai Samarinda memiliki potensi talenta kreatif muda yang patut untuk terus digali. Peserta terbaik untuk tiap daerah, nantinya akan dikirim ke Bandung untuk mengikuti acara puncak Pucuk Cool Festival.
Tidak sekadar menjadi ajang unjuk bakat dan ekspresi diri, Pucuk Cool Jam 2019 juga fokus mengembangkan skill bermusik dan kreativitas talenta muda berbakat. Pucuk Cool Jam menggandeng SAE Institute Jakarta, yang dikenal sebagai tempat mengasah kemampuan musik bertaraf internasional, untuk mengembangkan talenta bermusik anak negeri.
Nantinya, enam band terpilih akan mengikuti workshop dari SAE Institute Jakarta, di masing-masing sekolah. Begitu pula dengan enam grup anak muda berbakat di bidang ekstrakurikuler, yang akan turut dapat mengikuti workshop koreografi dan performance art. "Supaya anak-anak muda ini tahu bagaimana sebenarnya industri dan bisnis musik itu bekerja. Jadi tak sekadar buat lagu saja," kata Debora.
Selain mendapat hadiah uang tunai, band terbaik juga akan diajak rekaman secara profesional, sekaligus dibuatkan video clip. "Mereka juga nanti dibekali bagaimana supaya band mereka awet. Bagaimana perform di stage, perform di kamera, karena keduanya beda," tambah Debora.(*)