Miris, Kakak Beradik di PPU Kena Gizi Buruk, Berat Badan Kurang dari 20 Kg 

Dua pasien gizi buruk ini merupakan kakak beradik, Mardiana Fitri (15) dan Nuraini Ihtia Naziha (5).

Penulis: Samir |
Tribunkaltim.co/ Samir Paturusi
Wabup PPU Hamdam saat meninjau pasien gizi buruk 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM -Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Hamdam, mengunjungi pasien gizi buruk di ruang Lily, Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung, Senin (25/2/2019).

Dua pasien gizi buruk ini merupakan kakak beradik, Mardiana Fitri (15) dan Nuraini Ihtia Naziha (5).

Pantauan tribunkaltim. Co, Wakil Bupati PPU Hamdam didampingi Direktur RSUD Jansje Grace Makisurat langsung memasuki ruangan perawatan.

Saat masuk ia kemudian mendekati Mardiana Fitri. Sementara ibunya, Salfia duduk sembari menjelaskan kondisi anaknya.

"Siapa namanya sayang, " tanya Hamdam. Namun Mardiana hanya terdiam.

Ceramah di Depan Ribuan Umat Islam Bontang, Ustaz Somad Ajak Jamaah Tolak Politik Uang

Mahfud MD hingga Nikita Mirzani Komentari Puisi Neno Warisman, Inul Tulis Aneh Wong Iki Rek

Jika Kepa Arrizabalaga Bersedia Diganti, Chelsea Juara Piala Carabao Cup? 

Ibunya, Salfia mengaku anaknya itu ingin selalu meminta pulang ke rumahnya di RT 21 Kelurahan Waru, Kecamatan Waru.

"Selalu minta pulang, " ujarnya.

Namun Hamdam kembali memberikan semangat agar tetap dirawat di rumah sakit.

"Jangan pulang dulu ya, biar dirawat di sini. Jadi nanti sembuh dan bisa bermain lagi, " ujarnya.

Salfia menuturkan, Mardiana mulai diserang gizi buruk sejak umur 10 tahun dan sudah berjalan lima tahun.

Ia mengatakan awalnya anaknya itu sehat seperti anak lainnya dan bahkan bisa bermain dan makan sendiri.
Namun saat mulai memasuki umur 10 tahun, kondisinya mulai menurun dan bobot badanya juga turun.

Begitu juga anaknya Nuraini sejak bayi memang sudah mengalami kondisi seperti ini. Bahkan sudah berusaha untuk memberikan makanan bergizi namun tetap kondisi seperti ini.

"Sudah sering saya bawa berobat pak, " ujarnya. Untuk Mardiana lanjutnya, hanya memiliki bobot 15 kg sementara adiknya hanya 7 kg.

Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung, Jansje Grace Makisurat mengatakan, pasien gizi buruk ini mulai dirawat sejak Sabtu lalu.

Ia mengatakan kondisi pasien bukan karena semata-mata gizi buruk namun narena ada kelainan motorik sejak lahir.

"Jadi memang ada kelainan sejak lagi. Jadi bukan semata-mata hanya gizi buruk saja," ujarnya.

Wabup PPU Hamdam saat meninjau pasien gizi buruk
Wabup PPU Hamdam saat meninjau pasien gizi buruk (Tribunkaltim.co/ Samir Paturusi)

Setelah pasien tersebut keluar lanjutnya, maka perlu diberikan pendampingan dan pengawasan ketat terutama asupan gizi agar bisa kembali normal. Namun untuk normal seperti anak lainnya sudah tak bisa karena ada bagian yang sulit untuk disembuhkan.

Wakil Bupati Hamdam mengatakan, kondisi pasien ini memang mengalami gizi buruk dan ternyata sudah sering dirawat baik di puskesmas maupun di rumah sakit.

Ia mengatakan pemerintah daerah akan hadir dalam membantu pasien tersebut agar bisa kembali sehat.
Bukan hanya itu, pemerintah daerah juga akan meminta agar posyandu bisa lebih diaktifkan lagi.

"Ibu hamil harus selalu diperiksa minimal setiap bulan kehamilan mereka diperiksa, " ujarnya. (*) 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved