Sejarah Hari Ini
Sejarah Hari Ini, Tinju Joe Frazier Kalahkan Muhammad Ali, Awal Rivalitas Abadi
Sejarah Hari Ini mengingatkan kita pada pertandingan tinju yang menjadi sorotan dunia, antara Joe Frazier vs Muhammad Ali.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Sejarah Hari Ini mengingatkan kita pada pertandingan tinju yang menjadi sorotan dunia, antara Joe Frazier vs Muhammad Ali.
Pada 8 Maret 1971 di Madison Square Garden, New York, Joe Frazier berduel dengan Muhammad Ali dalam pertarungan yang dijuluki sebagai Fight of the Century.
Joe Frazier dan Muhammad Ali sama-sama belum terkalahkan. Mereka memperebutkan gelar juara dunia tinju kelas berat.

Momen ini adalah kali pertama di dunia dua petinju yang belum terkalahkan dipertemukan di dalam ring.
Pertarungan ini menjadi panas karena Muhammad Ali mengklaim dirinya adalah juara dunia yang sah setelah mengalahkan Sonny Liston pada 1964.
Namun, gelar itu dicopot karena Ali menolak ikut wajib militer.
Pada saat kosong itulah, Joe Frazier merebut gelar juara dunia tersebut.
Apa yang terjadi saat kedua berduel di atas ring?
Hasilnya, Joe Frazier menang angka atas Muhammad Ali dalam pertandingan 15 ronde.
Joe Frazier, yang dijuluki "Smoking Joe" karena kebiasaannya merokok, sukses mempertahankan gelarnya.
Dalam laga ini, kedua petinju mendapatkan uang 2,5 juta dollar AS, yang merupakan bayaran tertinggi di dunia saat itu.
Fight of the Century II
Kekalahan Muhammad Ali atas Joe Frazier rupanya begitu berbekas dan menyimpan dendam.
Pada 28 Januari 1974, Muhammad Ali kembali menantang Joe Frazier di tempat yang sama.
Kali ini, giliran Muhammad Ali yang menunjukkan keperkasaannya atas Joe Frazier lewat kemenangan angka.
Kala itu, Joe Frazier memang baru saja kehilangan gelar juara dunia kelas berat WBC dan WBA akibat kekalahan dari George Foreman.
Thrilla in Manila
Rivalitas kedua petinju ini rupanya tak berhenti sampai di situ.
Keduanya sama-sama merasa belum puas.
Akhirnya pada 1 Oktober 1975, Muhammad Ali dan Joe Frazier kembali bersua di atas ring.
Kota Manila, Filipina menjadi saksi pertandingan brutal itu. Sampai-sampai dikenang sebagai Thrilla in Manila.
Sejak awal kedua petinju saling melancarkan serangan.

Pada akhir ronde kesembilan, Ali yang tampak lelah kembali ke sudut ring dan memberi tahu pelatihnya, "Ya ampun, inilah yang paling dekat dengan kematian saya."
Sementara di sudut yang berlawanan, Frazier menderita pembengkakan yang jelas di wajahnya — hasil dari akumulasi ratusan pukulan yang ditujukan khusus pada kepalanya.
Penulis olahraga Inggris, Frank McGhee menggambarkan betapa mengerikannya duel itu.
Melihat hasil ronde 14, pelatih Joe Frazier, Eddie Futch memutuskan untuk menghentikan pertarungan daripada mempertaruhkan nyawa Frazier.
Namun, Frazier menolak. "Aku menginginkannya, bos," seru Frazier, mengajak Futch untuk berubah pikiran.
Futch menjawab, "Semua sudah berakhir. Tidak ada yang akan melupakan apa yang Anda lakukan di sini hari ini".
Futch lalu memberi tanda kepada wasit Carlos Padilla untuk mengakhiri pertarungan.
Muhammad Ali akhirnya dinyatakan menang TKO jelang ronde ke-15.
Tapi siapa sangka, Muhammad Ali mengklaim bahwa inilah pertarungan yang paling dekat dengan kematiannya.
Tanpa sepengetahuan Frazier, pada akhir ronde ke-14, Ali sempat memerintahkan pelatihnya Angelo Dundee untuk memotong sarung tangannya, tetapi Dundee mengabaikannya.
Ali kemudian mengatakan kepada penulis biografinya Thomas Hauser, "Frazier berhenti tepat sebelum saya melakukannya. Saya tidak berpikir saya bisa bertarung lagi."
(TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)
Baca juga:
Sejarah Hari Ini, 21 Orang Meninggal dalam Tragedi Garuda Indonesia GA-200, Din Syamsuddin Nyaris!
Sejarah Hari Ini, Alexander Graham Bell Raih Hak Paten atas Penemuan Telepon, Disusul Kontroversi!
Sejarah Hari Ini Kostrad Lahir, Kisah Operasi Pertama di Papua & Daftar Panglima dari Masa ke Masa
Kejutan! Suara Petinju Legendaris Muhammad Ali Ada di Single Everglow Coldplay
Jangan lupa follow Instagram tribunkaltim:
Subscribe channel YouTube newsvideo tribunkaltim: