Berita Video
VIDEO - Ini Penyebab Kerusakan Pipa dan Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan
Siaran pers dilaksanakan di aula Kantor Walikota Balikpapan, Kota Balikpapan, sekitar pukul 10.00 Wita.
Penulis: Aris Joni |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Aris Joni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT melaksanakan siaran pers kepada awak media pada Kamis (14/3/2019).
Soal terkait laporan final Investigasi kerusakan pipa dan polusi minyak mentah.
Hal ini karena akibat pengoperasian Kapal MV Ever Judger.
Waktu itu di perairan Teluk Balikpapan, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Ini dijelaskan sama KNKT Pusat.
Live Streaming Mitra Kukar vs Semen Padang, Gerri Mandagi Malu Tak Bawa Pulang Poin
Lowongan Pertamina Sampai 17 Maret 2019, Ini pendaftaran ya https://rekrutbersama.fhcibumn.com
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Buka Lowongan, Pendaftaran BNPB Ini hingga 15 Maret
Siaran pers dilaksanakan di aula Kantor Walikota Balikpapan, Kota Balikpapan, sekitar pukul 10.00 Wita.
Dan dihadiri Kepala KNKT Pusat Soerjanto Tjahjono, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.
Juga Kepala BPBD Kaltim Frederik Bid hingga Kepala KSOP Kelas 1 Balikpapan, Jhonny Runggu Silalahi.
Saat dikonfirmasi, Kepala KNKT Pusat, Soerjanto Tjahjono secara resmi memaparkan hasil investigasi kepada awak media.
Ya terkait penyebab kerusakan pipa yang terjadi di dasar laut Teluk Balikpapan pada 31 Maret 2018 silam.
Ia mengungkapkan, ada mis komunikasi yang terjadi antara pihak kapal pemandu dengan mualim 1 (kru kapal Ever Judger),
yang mana pihak kapal pemandu meminta mualim 1 menurunkan jangkar 1 meter.
Namun, karena perbedaan bahasa, sehingga yang dipahami mualim 1 menurunkan jangkar hingga ke dasar laut.
"Komunikasi seharusnya menggunakan bahasa indonesia," katanya.
Yang menjadi permasalahan itu dimana kru tidak menggunakan bahasa indonesia, malinkan menggunakan bahasa daerahnya," terangnya.
Lanjut dia, dampak dari patahnya pipa tersebut memunculkan minyak mentah ke permukaan laut.
Pasalnya, isi dari pipa tersebut adalah minyak mentah yang dikirimkan dari Lawe-Lawe, Kabupaten PPU ke kilang Pertamina RU V Balikpapan.
"Akibat tumpahan minyak semakin melebar, kobaran api besar dengan asap hitam tebal mulai terjadi membakar minyak mentah tersebut," tuturnya.
Soerjanto menambahkan, KNKT belum mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya api. Tapi, hasil investigasi KNKT ini tidak dapat dijadikan rujukan untuk hukum.
"Investigasi ini dibuat untuk memberikan rekomendasi agar dijadikan evaluasi oleh pihak-pihak terkait," jelasnya.
Terpisah, Walikota Balikpapan, Rizal Effendi mengungkapkan, pihaknya akan kembali mengundang pihak PT Pertamina.
Hal ini untuk lebih jauh memaparkan secara detail kepada pemerintah kota terkait kondisi fasilitas pipa yang mereka miliki baik di laut dan didarat.
Diminta kepada pemerintah pusat melalui Menkomaritim yang merupakan lintas kementerian untuk dapat lebih aktif dalam kejadian kebocoran minyak di teluk.
Sehingga dalam penangananya dapat tuntas.
"Dengan cepat dan tidak meluas," pungkasnya.
Simak Videonya :
(*)