Penembakan di Rumah Ibadah

Dinilai Terlalu Keji, Brenton Tarrant Kemungkinan jadi Target Mati Anggota Gangster di Dalam Penjara

Pihak polisi harus mengantisipasi terjadi peristiwa tak diinginkan setelah Brenton Tarrant ada di dalam penjara.

Editor: Budi Susilo
montase (Sumber : NZ Herald, girlaskguys, Facebook)
Brenton Tarrant saat dihadirkan di Pengadilan Christchurc, Selandia Baru, sempat memberi gestur 'Ok' yang diduga merupakan kode untuk pendukung kelompok supremasi kulit putih. Foto montase (Sumber : NZ Herald, girlaskguys, Facebook) 

"Sekali pun orang paling rasis di negara ini, mereka tak seperti Hitler. Mereka hanya tak suka orang Asia atau muslim, tapi mereka tak mau sampai membantai orang," tambah Newbold.

Menurut Newbold, kekejian Brenton Tarrant hanya akan membuat orang-orang bersatu, untuk mengutuk aksi menjijikkan tersebut.

Selain Newbold, seorang anggota geng sempat menyampaikan informasi kepada wartawan NZ Herald : "Ada anggota kami di dalam penjara,"

Meski tak secara eksplisit mengatakan hal itu sebagai ancaman untuk memburu Tarrant, tapi pernyataan itu dianggap sebagai pesan, bahwa mereka ingin melakukan 'perhitungan' tersendiri.

Sebelumnya, geng motor berpengaruh di Selandia Baru, Black Power, sempat menggelar aksi solidaritas dengan berkunjung ke rumah keluarga korban aksi Brenton Tarrant.

Baca: Terkesan Garang Namun Geng Black Power Selandia Baru Ini Melayat Korban Penembakan Masjid Al Noor

Pejabat di penjara, Neil Beales, sebelumnya juga membenarkan bila Tarrant saat ini ditahan di bawah pengawasan ketat selama 24 jam.

Tarrant dipenjara sampai menunggu persidangan terhadapnya di pengadilan.

Masih Berulah di Pengadilan

Pelaku pembunuhan terhadap 51 orang jamaah Salat Jumat di dua masjid Selanda Baru, Brenton Tarrant, langsung diseret ke Pengadilan oleh pemerintah Selandia Baru, Sabtu (16/3/2019).

Berikut Pemain yang Dicoret dan Prediksi 24 Pemain Timnas Indonesia Dibawa ke Vietnam

Borneo FC Siapkan Jadwal Uji Coba Hadapi Barito Putera dan Mitra Kukar

Pria asal Australia ini menggunakan baju tahanan berwarna putih, saat berada di Gedung Pengadilan Christchurch, Selandia Baru.

Dua polisi berbadan tegap menjaganya.

Dia berada di ruang khusus, yang terpisah oleh kaca pembatas.

Tarrant diduga sudah menyadari ia dibidik oleh sejumlah kamera.

Dilansir The Daily Mail, Tarrant tersenyum di depan kamera.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved