Lokalisasi Prostitusi di Kaltim Dibubarkan Pemantauan Sulit, Semakin Menyebar & Terselubung

Soeharsono berkata, pemantauan menjadi semakin sulit, karena lokalisasi sudah dibubarkan. Tempat-temparnya justru semakin menyebar dan terselubung.

Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM/BUDISUSILO
Keberadaan lokalisasi Lembah Harapan Kilometer 17, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur telah dibongkar pada Rabu (8/2/2017). Lokalisasi di kota minyak ini telah puluhan tahun malang melintang sediakan jasa pelampiasan nafsu syahwat. 

Soeharsono juga mengatakan penghapusan atau pembubaran lokalisasi justru mempersulit pemantauan para wanita pekerja seks komersil (PSK) atau wanita tuna susila.

Pasalnya, pekerja seks komersil melakukan kegiatan secara terselubung termasuk dengan adanya prostitusi online, di dunia maya.

"Pemantauan menjadi semakin sulit, karena lokalisasi sudah dibubarkan. Tempat-temparnya justru semakin menyebar dan terselubung. Prostitusi online juga sulit kita pantau," tuturnya.

Pihaknya juga mengaku fasyankes masih terbatas dalam memberikan pelayanan secara komprehensif kepada pengidap HIV / AIDS.

Dari 10 Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur, sudah ada 9 Rumah Sakit yang bisa menangani HIV, namun pelayanan belum bisa menyebar merata.

Sembilan RS tersebut terdiri dari 3 RS di Samarinda yaitu RSUD AWS, Dirgahayu, dan RS IA Moeis.

Di Kota Balikpapan ada 2 RS yaitu RSUD Kanujoso dan RS Tentara. Sedangkan Kutim, Kubar, Bontang, dan Paser masing-masing ada satu RS.

"Tapi kita tetap upayakan minimal setahun dua kali kita laksanakan penyuluhan ke daerah-daerah. Biasanya kami ke Mahulu dan Berau," kata Soeharsono.

Bekas Lokalisasi Bayur jadi Pertambangan

Eks lokalisasi Bayur berubah menjadi lokasi tambang batu bara yang diduga ilega di jalan Padat Karya, RT 15, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara.

Aktivitas penambangan yang diduga ilegal itu membuat resah warga sekitar.

Pasalnya jarak antara lokasi tambang batu bara dengan rumah warga kurang dari lima meter.

Polisi Tetapkan 2 Tersangka di Ledakan Pipa Gas Mall Taman Anggrek, Keduanya Berprofesi Engineer

Penjelasan Marion Jola Soal Video Buka Baju di Atas Panggung yang Viral

SEDANG BERLANGSUNG - Link Live Streaming dan Live Score Arema vs Persib , Dua Tim Bertekad Lolos

Di lokasi penambangan itu, tampak terlihat beberapa truk pengangkut batu bara, dan exavator yang digunakan untuk mengeruk tanah berisi emas hitam itu.

Sementara itu, beberapa warga yang masih tinggal di eks lokalisasi Bayur mengaku, aktivitas penambangan telah berlangsung sekitar 4-5 bulan.

Aktivitas penambangan berlangsung tanpa henti, membuat warga terganggu, termasuk takut menjadi korban longsor, pasalnya aktivitas tersebut membuat tanah menjadi longsor.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved