Breaking News

Viral di Medsos, Kisah Pengemis Kaya, Bermobil Lengkap dengan Sopir Pribadi

Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor berhasil meringkus seorang pengemis kaya Herman alias Nur

IST/Tribun bogor
Foto ini menjadi viral. Seorang pengemis ketangkap basah oleh petugas Satpol PP kota Bogor sedang membuka sebuah mobil yang dibawanya dari rumah dengan sopir pribadi. Ia sehari-hari neraksi di lamor merah berharap belas kasihan orang. Dalam sehari dan ramai, ia bisa mendapatkan penghasilan tak kurang dari Rp 1 juta. 

Viral di Medsos, Kisah Pengemis Kaya, Bermobil Lengkap dengan Sopir Pribadi

TRIBUNKALTIM.CO, BOGOR - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor berhasil meringkus seorang pengemis kaya Herman alias Nur (76) yang terciduk mengendarai mobil dan sempat viral, Rabu (20/3/2019).

Saat penangkapan, pria yang mengemis itu diketahui tengah bersembunyi di warung dekat masjid di Jalan KH  Abdullah Bin Nuh, Simpang Semplak.

Pria yang diketahui tinggal di wilayah Leuwiliang itu tak melakukan perlawanan pada petugas Satpol PP saat diringkus.

 
Ketika ditanya perihal mobil yang ia bawa saat berangkat mengemis, pria itu langsung membantah.

"Enggak saya enggak punya mobil, beneran," ujar pria itu, seperti dikutip dari artikel Tribun Bogor yang berjudul 'Terungkap ! Begini Pengakuan Pengemis yang Bawa Mobil di Bogor, Tertangkap Saat Sembunyi di Warung'.

Herman alias Nur (86) saat dibawa ke Kantor Dinas Sosial Kota Bogor untuk dilakukan pendataan, Rabu (20/3/2019). Nur sempat menghebohkan media sosial karena disebut memiliki mobil pribadi karena profesinya sebagai seorang pengemis di Kota Bogor.
Herman alias Nur (86) saat dibawa ke Kantor Dinas Sosial Kota Bogor untuk dilakukan pendataan, Rabu (20/3/2019). Nur sempat menghebohkan media sosial karena disebut memiliki mobil pribadi karena profesinya sebagai seorang pengemis di Kota Bogor. (KOMPAS.com / Ramdhan Triyadi Bempah)

Namun Ia pun mengakui jika berangkat mengemis dari rumahnya dirinya menaiki mobil.

"Iya naik mobil, tapi mobilnya bukan punya saya, saya cuma nyewa, nanti orangnya bisa dipanggil," ucapnya.

Mengenai kabar dirinya memiliki istri tiga, pengemis itu pun membantahnya.

"Enggak enggak ada istri sampai tiga," ujarnya.

Ia pun mengaku bukan juga juragan angkot.

"Bukan itu bukan bohong, enggak saya bukan juragan angkot," ujarnya.

Saat ini pria itu pun dibawa ke Mako Satpol PP.

Sebelumnya,  Seorang pengemis bermobil di Kota Bogor jadi viral di media sosial.

Pengemis yang tidak diketahui identitasnya itu, terjaring operasi yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Kota Bogor.

Pria tua yang dikabarkan membawa mobil sendiri itu kerap mengemis di sekitaran simpang lampu merah Yasmin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Masih dikutip dari artikel serupa, berikut tujuh fakta menarik terkait pengemis di Bogor yang terciduk kendarai mobil dan viral di medsos.

1. Mengemis saat siang dan sore

Pengemis tua yang dikabarkan membawa mobil sendiri itu kerap kali meminta-minta belas kasihan pengendara yang melintas di jalan KH Sholeh Iskandar dan jalan KH Abdulah bin Nur, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Simpang lottemart atau simpang Yasmin Kota Bogor (TribunnewsBogor.com)
Ia sering terlihat mengemis pada waktu siang dan sore hari.

Pria tua itu mendekati setiap pengendara yang sedang menunggu lampu merah disekitaran simpang Yasmin atau simpang Lotte Mart Kota Bogor.

2. Berpakaian lusuh

Pengemis tua yang belum diketahui identitasnya itu selalu berpakian lusih ketika mengemis di lampu merah.

Tak hanya itu, saat mengemis ia juga memakai baju koko dan kain sarung ketika mengemis di jalanan.

Dari pengamatan TribunnewsBogor.com, pakaian yang dikenakannya ketika mengemis tampak tidak pernah ganti.

Baju kokok berwarna putih dan kain sarung bercorak kotak-kota hijau selalu dogunakan oleh pengemis tua ini saat meminta belas kasihan di jalanan.

3. Bikin Iba Pengendara

Pengemis yang dikabarkan membawa mobil sendiri ini memang membuat iba pengendara yang melihatnya.

Ia kerap meninjukan wajah lemas ketika mendekati pengendara yang sedang menunggu lampu merah.

Kondisi fisiknya yang cacat dimanfaatkan pengemis ini untuk mengharapkan belas kasihan dari pengendara.

4. Terdapat cacat di wajah

Wajah pengemis tua ini memang memiliki cacat dibagian wajah.

Dibagian wajahnya tampak berlubang cukup besar.

Belum diketahui pasti penyebab cacat wajah pengemis ini.

Namun, hal itu membuat pengendara selalu berbelas kasihan sehingga memberinya uang.

5. Dilepaskan Satpol PP

Pengemis tua ini sebenarnya kepergok petugas Satpol PP Kota Bogor yang tengah melakukan penertiban kala itu.

Penertiban Satpol PP kala itu terkait penertiban alat peraga Kampanye yang dipasang tanpa izin.

Namun, petugas membiarkan pengemis tua tersebut pergi.

Bahkan, dalam foto yang beradar viral di media sosial tampak terlihat petugas Satpol PP berdiri tidak jauh dari pengemis yang hendak membuka pintu mobil bercat hijau itu.

Menurut Kasatpol PP Kota Bogor, Herry Karnadi mengatakan, kepergokanya pengemis bermobil itu ketika petugas Satpol PP melakukan penertiban alat peraga kampanye (APK) di sepanjang Jalan Raya KH Abdullah Bin Nuh (Yasmin) pada, Senin (18/3/2019) kemarin.

“Itu Kemarin (Senin, red) saat anggota melakukan penertiban APK bertemu dengan orang itu. Tapi, kemarin hanya diusir saja karena posisi anggota sedang penertiban bersama Bawaslu,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (19/3/2019).

6 Satpol PP Bakal Lakukan Validasi

Kabid Dalops Satpol PP Kota Bogor Dimas Tiko membenarkan jika pria tersebut merupakan seorang pengemis yang sering meminta-minta di jalan.

"Kalau terkait yang bersangkutan pengemis betul adanya, lokasi biasanya di sekitaran simpang lampu merah yasmin atau simpang lotte mart," katanya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Selasa (19/3/2019).

Namun mengenai dugaan pengemis bermobil pihaknya belum bisa memberikan keterangan.

"Kalau terkait mobil dan sebagainya kami masih lakukan validasi dan pendalaman, insyaallah nanti kita share kembali," ujarnya.

7. Lampu Merah Jadi langganan pengemis

Dari pengamatan TribunnewsBogor.com, lampu merah di Kota Bogor kerap kali menjadi langganan para pengemis untuk meminta-minta.

Salah satunya lampu merah yang berlokasi disekitaran simpang lampu merah Yasmin bukan hanya sosok pria tua saja yang terlihat pengemis disana.

Pengemis yang berpura-pura kakinya sakit diamankan Satpol PP Kota Bogor (IST)
Namun, ada juga sejumlah wanita yang mengemis disekitaran lampu merah itu.

Mirisnya lagi, para wanita ini membawa seorang bayi kecil untuk meminta-minta di jalanan.

Penjelasan Satpol PP Terkait Pengemis yang Kendarai Mobil

Saat dikonfirmasi Kabid Dalops Satpol PP Kota Bogor Dimas Tiko membenarkan jika pria tersebut merupakan seorang pengemis yang sering meminta-minta di jalan.

"Kalau terkait yang bersangkutan pengemis betul adanya, lokasi biasanya di sekitaran simpang lampu merah yasmin atau simpang lotte mart," katanya Selasa (19/3/2019) dikutip dari artikel Pengemis di Simpang Lampu Merah Yasmin Bogor Disebut Pulang Bawa Mobil Sendiri, ini Kata Satpol PP.

Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah mobil yang dibawa pria tersebut merupakan mobil pribadinya. 

"Kalau terkait mobil dan sebagainya kami masih lakukan validasi dan pendalaman, insyaallah nanti kita share kembali," ujarnya.

Dikutip dari Kompas.com, petugas gabungan dari Dinas Sosial (Dinsos) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor mengamankan Herman alias Nur (86), seorang pengemis yang viral karena disebut-sebut memiliki mobil.

Nur diamankan petugas di persimpangan lampu merah Lotte Mart, Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Rabu (20/3/2019) pagi.

Ia kemudian dibawa ke Kantor Dinas Sosial Kota Bogor untuk dilakukan pendataan.

Selain Nur, petugas juga mengamankan seorang laki-laki bernama Maman (41) yang diketahui adalah sopir yang sehari-hari ikut mengantar dan menjemput Nur saat mengemis.

Di hadapan petugas, Nur berdalih, bahwa mobil jenis Avanza berwarna hijau yang dinaikinya itu bukan miliknya. Kata Nur, mobil itu dia sewa dari seorang tetangganya.

"Nggak benar itu. Yang viral di media sosial itu bohong. Itu bukan mobil saya, itu saya sewa dari tetangga. Itu kebenarannya," ucap Nur.

Dirinya mengaku, rata-rata dalam sehari, ia mampu mengumpulkan uang dari hasil mengemis di jalanan kurang lebih Rp 150 ribu.

Pembagiannya, sambung Nur, Rp 50 ribu untuk membayar sewa mobil setengah hari, Rp 30 ribu untuk jasa sopir. Sementara, sisanya untuk kebutuhan sehari-hari. Ia mengungkapkan, alasannya menyewa mobil karena kakinya sudah tak kuat berjalan.

"Kaki saya kan pernah patah, jadi suka sakit kalau jalan," katanya.

Dia menceritakan, dari tahun 1995 dirinya sudah menjadi pengemis. Saat itu, pertama kali ia mencari nafkah dengan meminta-minta di daerah Jembatan Merah, Kota Bogor.

Setelah cukup lama mengemis di sana, Nur sempat memutuskan berhenti mengemis. Selama tiga tahun sejak berhenti mengemis, Nur membuka praktek pengobatan di rumahnya, di kawasan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Namun, dua tahun ke belakang ini, ia kembali menjadi pengemis di daerah Simpang Yasmin. Faktor ekonomi disebut-sebut sebagai alasan kenapa Nur kembali mengemis.

Penghasilan anaknya sebagai petugas kebersihan di daerah Pamulang, tak cukup untuk memenuhi kebutuhan.

"Hasil mengemis ini untuk membantu saja. Anak saya tahu saya mengemis. Tetapi mau bagaimana lagi karena memang kebutuhan untuk sehari-hari tidak terpenuhi," ungkap dia.

Selama menjadi pengemis, lanjut dia, baru kali ini dirinya terjaring razia. Ia juga mengaku sudah memberitahu kepada keluarganya soal keberadaannya di Kantor Dinsos.

"Baru ini kena razia. Anak juga udah tau saya di sini (Kantor Dinsos). Nanti sore juga pulang, kita kan bukan maling masa mau dihukum," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Bogor Azrin Syamsudin mengatakan, untuk mengetahui kebenaran tersebut, pihaknya akan melakukan home visit atau kunjungan ke kediaman Enur. Di sana, petugas sosial akan membuat berita acara dengan kepala desa setempat.

"Dalam pendataan ini, biasanya itu ada perjanjian jangan lagi melakukan kegiatan di kota (mengemis). Dengan catatan, kalau ketangkap sekali lagi, dia akan kami bawa ke balai rehabilitasi," pungkas Azrin.

(Akira Tandika Paramitaningtyas dan Kontributor Kompas di Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah ) 

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pengakuan Pengemis di Bogor yang Terciduk Bawa Mobil hinggal Viral di Medsos, ini 7 Fakta Menariknya. dan di Kompas.com berjudul "Kisah Nur, Pengemis yang Beraksi di Bogor Sejak Era Soeharto dan Disebut Miliki Mobil Pribadi", 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved