Gelar The 9th Mulawarman Pharmaceutical Conference, Fakultas Farmasi Unmul Gandeng Sidomuncul

Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman (Unmul) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Sidomuncul Tbk.

Penulis: Rafan Dwinanto |
TRIBUN KALTIM / NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (Tbk), Irwan Hidayat,disaksikan Wagub Hadi Mulyadi menandatangani MoU dengan Universitas Mulawarman, diwakili Wakil Rektor III Unmul Encik Ahmad Syaifudin, Dekan Fakultas Farmasi Unmul, Dr Laode Rijai pada Opening Ceremony the 9th Mulawarman Pharmaceutical Conference, di lamin Etam Kantot Gubernur Kalimantan Timur , Samarinda, Jumat (22/3/2019)malam 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman (Unmul) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Sidomuncul Tbk.

Penandatanganan kesepahaman ini merupakan bagian pembukaan The 9th Mulawarman Pharmaceutical Conference.

MoU ini berlangsung di Lamin Etam, Komplek Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (22/3/2019), malam.

Fajar Prasetya, Ketua Panitia The 9th Mulawarman Pharmaceutical Conference (MPC) mengungkapkan, kegiatan kali ini mengangkat tema 'Potensi dalam Pemanfaatan Produk Farmasi Herbal untuk Indonesia Sehat dan Sejahtera'.

Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (Tbk), Irwan Hidayat, akan menjadi satu dari lima narasumber utama MPC.

Irwan dijadwalkan menyampaikan materi mengenai industri herbal berbasis good manufacturing practices (GMP).

Sementara, Dekan Fakultas Farmasi Unmul, La Ode Rijai, menuturkan, pelaksanaan MPC ke 9 ini terasa istimewa. Hingga pelaksanaan MPC ke 8, pihaknya hanya bekerja sendiri.

"Kali ini didukung Sidomuncul, Ikatan Apoteker Kaltim, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim. Keistimewaan kedua karena MPC ke 9 ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Hadi Mulyadi," kata La Ode.

Selama ini, kata La Ode, pemanfaatan sumber daya alam untuk kesehatan dan lapangan pekerjaan, sudah diterapkan oleh Sidomuncul.

"Konsep ini bukan teori. Sidomuncul sudah mempraktikkan sumber daya alam indonesia untuk kesehatan dan lapangan kerja. Kami berharap Fakultas Farmasi bisa menghasilkan SDM yang bisa memanfaatkan SDA untuk kesehatan dan lapangan pekerjaan," kata La Ode.

Baca juga:

Terjerat Utang Judi, Pria Ini Tega Jual Bayi Perempuannya yang Baru Berusia Setahun; Begini Modusnya

Stres Gara-gara Larangan FIFA Bela Timnas U-23 Indonesia, Ezra Walian Putuskan Bertahan di Vietnam

Peluang Berkarir di Pertamina; Pendaftaran via Rekrutmen Bersama BUMN 2019 Dibuka hingga 24 Maret

Tak Seperti Ezra Walian, 5 Pemain Ini Bisa Memperkuat 2 Timnas Berbeda

Login FHCIBUMN Rekrutmen Bersama BUMN 2019; Cermati Alur Pendaftarannya, Dibuka hingga 24 Maret

Survei Litbang Kompas Sebut PSI Partai Baru yang Paling Ditolak Masyarakat; Ini Analisis Akademisi

Fakultas Farmasi, lanjut La Ode, akan berupaya mewujudkan keunggulan Unmul yang dikenal sebagai Kampus yang unggul pada bidang hutan tropis lembab, sebagai sumber farmasi. "Karena memang Unmul berada di hutan tropis lembab dan lingkungannya. Fakultas Farmasi berpikir bagaimana keterkaitan farmasi dengan sumber daya alam ini bisa diwujudkan," kata La Ode.

Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (Tbk), Irwan Hidayat mengungkapkan, dirinya sudah menggeluti jamu sejak 1969.

"Ini tahun ke 50 berkecimpung di jamu. Selama bekerja saya menemukan banyak sekali manfaat jamu. Manfaatnya luar biasa. Tapi saya menemukan banyak kesulitan. Bagaimana kekayaan alam bisa digunakan terutama untuk menunjang kesehatan," ujar Irwan.

Dalam 10 tahun terakhir ini, Irwan gencar menjalin kerja sama dengan para akademisi. 10-15 tahun lalu, kata Irwan, akademisi baik dari Fakultas Kedokteran maupun Farmasi, belum banyak yang melirik sektor sumber alam hayati untuk kesehatan.

"Padahal akademisi ini 10-15 tahun ini belum melirik jamu. Kedokteran dan farmasi kurang intens melirik sumber alam ini. Minatnya kurang luar biasa. Saya sering hadir seminar. Unmul ini merupaka universitas ke 43 yang saya hadiri," kata Irwan.

Dalam setiap kunjungannya ke berbagai universitas, Sidomuncul selalu menjalin MoU.

Tujuannya, agar sumber alam hayati Indonesia, bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk kesehatan dan lapangan kerja.

"Saya malu ngomong di universitas. Karena bukan dokter bukan pula farmasi. Tapi saya lihat ada potensi pada sumber daya hayati kita. Saya ingin dunia akademisi berminat pada obat-obatan dari bahan alami. Saya bisanya hanya tolak angin dan pegel linu saja. Kami juga ingin memerkenalkan industri kami. Dalam produksinya, kami menuruti SOP (standar operasional prosedur) pabrik farmasi," tutur Irwan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved