BREAKING NEWS - Hari Ketiga Tim SAR Temukan Anak Punk yang Tenggelam di Sungai Mahakam
Nah, Anak Punk yang tenggelam di Sungai Mahakam, Kota Samarinda, Kalimantan Timur akhirnya berhasil ditemukan Tim SAR, Kota Samarinda, ini ceritanya.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Budi Susilo
"Kalau saya sudah dua bulan disini, kalau dia (korban) baru tadi malam sampai. Kita memang mau kumpul di Samarinda, hanya kumpul-kumpul saja, tidak ada event kegiatan," ungkapnya.
Selama di Samarinda, terdapat sekitar sembilan anak Punk berkumpul di bawah kolong jembatan Mahakam, setiap harinya mereka tidur di kolong tersebut.
Guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Anak Punk mengamen di persimpangan jalan.
Hingga pukul 16.00 Wita, korban belum juga ditemukan. Kendati demikian, Kepolisian dari Polsek Kawasan Pelabuhan Samarinda, Detasemen B Pelopor Brimob Polda Kaltim, Unit Siaga SAR Samarinda, serta unsur relawan telah berada di lokasi kejadian guna menghimpun data dan melakukan pencarian.
Modal Rp 100 Ribu Anak Punk Nekat ke Kota Samarinda
Belasan Anak Punk ini tergolong nekad, mereka berhasil diamankan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Penajam Paser Utara (PPU), Rabu (14/2).
Betapa tidak, hanya bermodalkan uang saku belasan sampai ratusan ribu nekad berangkat menuju Samarinda untuk menonton festival musik Anak Punk.
Begitulah aktivitasnya.
Peluang Loker Rekrutmen Bersama BUMN 2019, Pendaftaran Tiga Hari Lagi Simak Caranya!
Setelah Dilipat dan Disortir KPU, Puluhan Ribu Surat Suara Wilayah Kota Balikpapan Rusak
Gemar Makan Es Krim? Ini Daftar Ice Cream Roll yang Ada di Kota Balikpapan
Seperti yang disampaikan Nanang asal Kembang, Jawa Tengah (Jateng).Ia berangkat dari Rembang hanya bermodalkan uang Rp 100 ribu dan habis digunakan untuk ongkos bayar tiket kapal feri menuju Banjarmasin.
Untuk sampai di PPU mereka menumpang mobil tanpa dipungut biaya.
Sementara untuk makan lanjutnya, selain meminta kepada penjual makanan juga mengamen agar bisa mendapatkan uang.
Belasan Anak Punk yang diamankan Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara, Rabu (14/2/2018) (tribunkaltim.co/samir)
Hal senada juga diutarakan Andrian asal Lamongan. Ia juga hanya memiliki uang Rp 100 ribu untuk berangkat menuju Penajam.
Ia mengaku ke Samarinda karena diajak teman-temanya dan ingin mengetahui kondisi di Kalimantan Timur.
Bukan hanya itu, juga berencana menonton festival Anak Punk.