Polemik Pabrik Semen
Dampak Positif Pembangunan Pabrik Semen Disebut Cukup Banyak, Ini Penjelasan BI Kaltim
Dampak kehadiran pabrik semen, menurut Nur, langsung dirasakan saat investor tersebut baru mulai merealisasikan investasinya.
Penulis: Rafan Dwinanto |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pembangunan pabrik semen akan memberikan dampak ekonomi cukup signifikan bagi Kaltim. Peluang investasi triliunan rupiah ini, harus ditangkap oleh Kaltim. Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, Muhamad Nur, Jumat (29/3/2019).
Dampak kehadiran pabrik semen, menurut Nur, langsung dirasakan saat investor tersebut baru mulai merealisasikan investasinya. Yakni, saat awal membangun pabrik.
"Dampak ekonominya besar sekali. Ketika mau investasi saja dampak sudah besar. Bangun pabrik saja perlu tenaga besar, karena investasi sangat besar. Akan ada banyak sekali tenaga kerja yang terserap hanya untuk pembangunan pabriknya saja," ujar Nur.
• April Sudah Dekat, Cek Lagi Daftar Kenaikan Gaji PNS, TNI-Polri Terbaru, Berlaku Mulai Januari
• Kondisi Terkini Vanessa Angel Setelah Konseling Psikologi, Hanya Sosok Ini yang Bisa Buatnya Bangkit
• SEDANG TAYANG Persebaya vs PS Tira Persikabo 1-0, Gol Bajul Ijo Menit Awal
Manfaat ekonomi lebih besar lagi akan dirasakan Kaltim, saat pabrik mulai beroperasi. Paling utama adalah serapan tenaga kerja. Geliat industri pabrik semen, diyakini akan menggairahkan perekonomian di sekitar lokasi pabrik.
"Ini lokasinya yang di Kutim (Desa Sakerat) ya? Kan wilayah ini sekarang masih terpencil. Tapi, jika 1.000 saja tenaga kerja terserap, wilayah itu pasti akan menjadi kota baru. Usaha dagang, kuliner, kemudian jasa, penginapan dan lainnya pasti tumbuh. Banyak sektor ikutan pasti tumbuh," kata Nur.
Pabrik semen, lanjut Nur, juga membutuhkan suporting dari beberapa usaha lainnya. Contohnya transportasi angkutan, hingga pengapalan untuk mengirim hasil produksi. "Pabrik semen ini perlu berbagai sub kontraktor. Akan banyak usaha ikutan yang tumbuh," kata Nur.
Soal dampak negatif terhadap lingkungan yang timbul akibat pembangunan pabrik semen, menurut Nur, perlu didiskusikan lebih lanjut. Pasalnya, hampir setiap industri atau aktivitas ekonomi, hampir selalu bersinggungan dengan lingkungan.
"Industri pasti punya dampak terhadap lingkungan. Tapi menurut saya, yang harus didiskusikan itu bagaimana meminimalisir dampak lingkungan. Karena, sumber daya alam ini jika dikelola dengan baik, insyallah tak akan merusak lingkungan," katanya lagi.
• Suka Minuman Manis? Berikut Gerai Sharetea di Kota Balikpapan, Harganya Hanya 30 Ribuan
• Pemkab PPU Berencana Holding di BUMD, Ini Jenis Usahanya
• Inilah Foto & Video Terbaru Pemakaman Hj Dian Djuriah Rais Pemilik Masjid Kubah Emas Depok
Nur menilai, penolakan terhadap investasi, termasuk pabrik semen, bukan hal yang tepat. "Kalau kata-kata jangan dibangun, itu sudah bukan diskusi lagi. Apapun juga, semua berdampak terhadap lingkungan. Kalau ke depankan lingkungan, semua tak akan bisa dibangun," kata Nur.
Nur berharap, Kaltim bisa menangkap peluang investasi yang konon besarnya mencapai belasan triliun rupiah ini. "Begini, hari ini kita bilang pabrik semen jangan dibuka. Kemudian lain hari kita bilang pemerintah gagal mengatasi pengangguran. Makanya, sayang jika (pabrik semen) tak dibangun. Menurut saya itu peluang yang harus ditangkap," tutur Nur. (*)