Terdakwa Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Berpose Dua Jari, Usai Mengaku Ceroboh
Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Bagus Bawana Putra menyebarkan hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Selain itu, Bagus Bawana Putra menerima pesan melalui WhatsApp berupa voice note suara Maulana yang mengatakan aparat menjaga kotak suara.
Kemudian, dalam perjalanan, Bagus Bawana Putra mengirim berita atau pemberitahuan melalui voice note suara berdurasi sekitar 0.58 detik ke grup WhatsApp Probowiseso.

Voice Note itu berbunyi 'Assalamualaikum Mbak Titi ini e saya posisi saya di Bogor, saya ditelepon temen e orang Tanjung Priok ee seorang marinir katanya di sekarang ini lagi geger lagi heboh ditemukan satu kontainer surat suara ya surat suara yang sudah dicoblos nomor satu isinya ee isinya itu 80 juta surat suara aa toilong sam kalau ada akses tolong sampaikan ke Pak Joksan ya Mbak Titi ada akses sampeyan ke Pak Joksan atau ke Pak Prabowo untuk segera ngirim orang yang punya power untuk ngecek itu sekarang masih dibuka lagi geger katanya lagi diamanin marinir gitu coba karena aku lagi di Bogor.'
"Terdakwa memosting di akun media sosial 'Ada info, katanya di Tanjung Priok ditemukan 7 kontainer berisi kertas suara, yang sdh tercoblos gbr salah satu paslon. Sy tdk tahu, ini hoax atau tdk, mari kita cek sama2 ke Tanjung priok sekarang Cc@fadlizon, @AkunTofa, @AndiArief...@Fahrihamzah," papar jaksa.
Atas perbuatan itu, terdakwa didakwa melanggar Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 Jo Pasal 15 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang pidana umum Jo Pasal 45 ayat 2 Jo Pasal 28 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman memastikan informasi adanya tujuh kontainer surat suara tercoblos merupakan kabar bohong alias hoaks.
Sehingga, kedatangan tujuh kontainer yang membawa masing-masing 10 juta surat suara ke Tanjung Priok, dipastikan kabar bohong.
Hal itu terjadi setelah KPU melakukan pengecekan dan klarifikasi atas isu yang beredar di media sosial.
"Kami memastikan berdasar keterangan bea cukai, tidak benar. Tidak ada kabar TNI AL yang menemukan. Tidak ada penyitaan satu kontainer," tuturnya di Kantor Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (3/1/2019) dini hari.

Dirinya juga meminta pihak aparat melacak dan mencari awal mula rekaman suara tersebut berasal.
"Orang-orang jahat dan mendelegitimasi penyelenggara pemilu dapat ditangkap. Kami melawan itu," ucapnya.
Arief Budiman juga meminta penyebar kabar bohong mengenai surat suara dalam tujuh kontainer dan sudah tercoblos, ditangkap. Termasuk, kata dia, orang-orang yang menulis dan menyebarkan berita bohong tersebut.
"Penyebarnya harus ditangkap, termasuk siapa yang menulis berita bohong ini," tegasnya.
Pihaknya pun mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Cybercrime Mabes Polri untuk melakukan penelusuran atas kabar tersebut.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian," jelasnya.