Antariksa
100 Tahun Diburu Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Supermasif Ini, Diameter 40 Miliar Km Matahari
Citra yang diperoleh adalah bayangan dari lubang hitam yang muncul dari piringan akresi cahaya yang mengelilingi lubang hitam.
Ziri Younsi dari Universitas College London, Inggris, yang terlibat dalam pengamatan, mengatakan, citra lubang hitam yang diperoleh itu benar-benar sesuai dengan teori dan bayangan kita selama ini.
Meski lubang hitam adalah obyek yang sederhana, keberadaan benda ini menimbulkan pertanyaan lebih jauh dan kompleks tentang ruang-waktu dan akhirnya, eksistensi manusia di semesta.
Sementara itu, kosmolog yang juga Direktur Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung Premana W Premadi mengatakan, arti besar diperolehnya citra bayangan lubang hitam itu adalah dibuktikannya teori relativitas umum Albert Einstein tentang lubang hitam dan horizon peristiwa.
Meskipun tidak ada ilmuwan Indonesia yang terlibat dalam penemuan tersebut, nama Indonesia disebut dalam taklimat media sejumlah lembaga pengamatan karena Indonesia tergabung dalam jaringan East Asian Observatory. Hal ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk terlibat dalam riset lubang hitam berikutnya.
Kredit: Jordy Davelaar et al./Radboud University/BlackHoleCam
Simulasi tentang lubang hitam yang memancarkan jet energetik dan dikelilingi piringan materi yang sangat panas hingga memancarkan cahaya.
Sebagian materi di piringan itu akan tertarik ke lubang hitam dan sebagian yang lain akan berputar mengelilingi lubang hitam.
Lubang hitam adalah benda kosmik bermassa sangat besar dengan ukuran sangat kompak. Kondisi itu membuat benda ini mempunyai gaya gravitasi sangat besar hingga cahaya pun tidak bisa lolos darinya.
Sebagai gambaran, seperti dikutip dari langitselatan.com, untuk menjadikan Bumi lubang hitam, bola Bumi yang berdiameter 12.742 kilometer harus dimampatkan hingga diameternya hanya 1,8 sentimeter, hanya setengah ibu jari orang dewasa.
Sementara Matahari dengan diameter 1,39 juta kilometer harus dimampatkan hingga diameternya 6 kilometer saja.
Namun, Matahari apalagi Bumi tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Untuk jadi lubang hitam, sebuah bintang minimal harus punya 25 kali massa Matahari.
Lubang hitam itu umumnya terbentuk sebagai akhir hidup bintang raksasa yang meledak menjadi supernova dan bagian intinya runtuh menjadi lubang hitam dengan massa beberapa kali massa Matahari saja.
Meski demikian, itu adalah lubang hitam dalam konteks evolusi bintang. Lubang hitam di inti galaksi seperti M87 atau Sagittarius A* berbeda, dia adalah lubang hitam supermasif yang asal-usulnya masih menjadi perdebatan. Belum lagi lubang hitam kelas menengah yang massanya hanya sekitar ratusan sampai ribuan massa Matahari.
Untuk lubang hitam supermasif, sebagian ahli menduga, dia terbentuk dari lubang hitam generasi awal alam semesta yang tumbuh besar dengan melahap bintang dan materi sekitarnya. Bisa pula dari tabrakan antargalaksi hingga inti galaksinya bersatu.
S. BECKWITH (STSCI) HUBBLE HERITAGE TEAM, (STSCI/AURA), ESA, NASA
Citra galaksi Pusaran atau Whirlpool (M51a/NGC 5194) bersama galaksi M51b/NGC 5195 menjelang saling bertabrakan. Tabrakan antardua galaksi bisa membuat inti galaksi yang berupa lubang hitam menjadi satu.
Pengamatan