Berita Pemkab Mahakam Ulu
Mahulu Terdeteksi Ada Penderita AIDS, Berdasar Pantauan KPA Kaltim
Kabupaten Mahulu terindikasi memiliki penderita AIDS, hal tersebut berdasarkan pantauan dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kaltim
SAMARINDA - Asisten II Bidang Sosial, Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Mahulu E. Tek Hen Yohanes SPd mengatakan Kabupaten Mahulu telah terindikasi memiliki penderita AIDS, hal tersebut berdasarkan pantauan dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kaltim.
Hal ini dikatakan Asisten II, usai mengikuti Rapat Koordinasi KPA se Kabupaten/Kota Se Kaltim yang di gelar KPA Provinsi Kaltim, bertempat Ruang Tepian I Kantor Gubernur Kaltim Lantai II. Samarinda, Kamis (2/5/2019).
Berkaitan dengan hal tersebut Asisten II mengungkap akan segera melakukan koordinasi dengan kepala Dinas Kesehatan. " Karena Dinas Kesehatan yang paham masalah ini, agar segera ditindak lanjuti penangganannya," ungkapnya.
Lanjutnya, harus ada aksi cepat untuk meminimalisir penyebaran AIDS ini.
"Ada sosialisasi mengenai penyakit ini, agar masyarakat atau siapa saja yang ada di Mahulu paham bagaimana mencegah dan mengobatinya," tandas Asisten II.
Kemudian Asisten II mengharapkan jika di Mahulu belum terbentuk KPA, maka segera dibentuk dan pihak terkait juga harus menyiapkan peralatan guna mendeteksi penyakit tersebut pada seseorang.
"Saya akan membahas ini dengan pihak terkait, termasuk juga peralatan yang mendukung untuk mendeteksi penyakit ini, " harapnya.
Ia menekankan agar semua pihak mendukung penanggulanggan AIDS ini, mengingat Mahulu daerah yang terbuka bagi siapa saja.
"Kita dukung tentunya dengan memberanikan diri untuk melakukan tes, tidak terkecuali harus semua orang baik pendatang mau pun penduduk lokal karena cepat terdeteksi akan cepat juga diobati, kalau diam saja maka akan semakin menyebar dan semakin lambat untuk menanggulanginya, " ujarnya.
Sementara itu Sekertaris KPA Provinsi Kaltim Yurnanto S.KM, M.Kes menuturkan sesuai data yang pihaknya miliki sejak 2005 hingga 2019 ada 7.286 orang yang penderita AIDS, untuk itu dibutuhkan kerjasama semua pihak dalan mendukung penanggulangan AIDS.
"Tugas semua pihak dalam mendukung upaya pencegahan dan pengobatan HIV/ AIDS, bukan hanya dari kesehatan tetapi semua pihak hingga masyarakat," tuturnya.
Ia mengingatkan bahwa KPA tidak menangani penderita AIDS secara langsung, tetapi hanya mengkoordinir.
"Penangganan langsung dilakukan Dinas Kesehatan, kami hanya membantu mengkoordinir," tandasnya.
Yurnanto menambahkan wabah HIV/ AIDS masih tumbuh dan berkembang, dulu sebagian besar yang terkena adalah gay, waria atau pekerja sex, namun saat ini justru banyak kasus ditemukan pada ibu-ibu dan anak- anak bahkan pada balita yang tertular dari ibunya saat dalam kandungan.
"Dulu kita harus mencari di lokalisa atau kelompok komunitas, saat ini justru di rumah-rumah tangga sudah ada kasusnya," ujarnya.(hms10)