Pasokan dari PPU Lancar, Kadivre Bulog Kaltim : 2019 Tak Perlu Impor Beras
stok di gudang Bulog Kaltim lebih dari cukup, belum ditambah pergeseran kelebihan stok dari daerah produsen beras. Bahkan tahun 2019 tak perlu Impor
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN -Ketahanan pangan Kaltim dalam hal ini beras relatif aman hingga memasuki tahun 2020. Stok di gudang Bulog Kaltim lebih dari cukup, belum ditambah pergeseran kelebihan stok dari daerah produsen beras. Bahkan tahun 2019 ini Kaltim tak perlu lagi impor beras.
"Tahun ini seperti kata Direktur Utama kami, tak perlu impor beras. Ketahanan pangan di Kaltim cukup. Sampai Januari tahun depan, pembelian masih terus berjalan. Di Jawa yang produsen jalan terus, kalau mereka lebih, kan, pasti digeser ke sini," ujar Kadivre Bulog regional Kaltim Arwakhudin Widiarso
Ia menjelaskan, sebagian besar beras impor lokal berasal dari Jawa dan Sulawesi yang memang sejak dulu memiliki konektivitas jalur perdagangan dengan Kalimantan Timur.
Apalagi tahun ini melihat kondisi alam, petani padi di Kaltim dipercaya mampu memanen padi sebanyak 2 kali dalam setahun.
"Kebanyakan yang dikirim ke sini, dari Jawa Timur dan Sulsel. Secara transportasi mereka punya konektivitas ke Kaltim," tuturnya.
Ia menambahkan, Kaltim bukan tanpa daerah penghasil. Satu-satunya kabupaten penghasil beras skala besar adalah Penajam Paser Utara.
Kendati tak bisa mencukupi kebutuhan beras seluruh Kaltim dan Kaltara, namun setidaknya daerah tersebut mampu mencukupi kebutuhan pangan beras daerahnya sendiri hingga ke daerah paling selatan Kaltim, Paser.
"Kaltim memang bukan daerah produsen utama. Memang ada terkonsentrasi di Penajam. Kalau melihat progres pembelian di Penajam atau stok yang ada, memang impor tahun ini tak perlu, ini kaca mata sekup Kaltim," ungkapnya.
Untuk diketahui, saat ini stok beras Bulog Divisi Regional Kaltim-Kaltara sekitar 17 ribu ton. Diperkirakan beras tersebut bisa bertahan lebih dari 6 bulan.
Belakangan diketahui, tak semua beras yang ada dalam gudang Bulog di kawasan Gunung Malang Balikpapan, Kalimantan Timur merupakan beras lokal.
Sekitar 50 persen merupakan beras impor luar negeri, seperti Pakistan, Thailand dan Vietnam yang masuk pada tahun sebelumnya. (*)
BACA JUGA
Kata SBY, Ada Sejumlah Tokoh yang Senang Menentang Siapapun Presiden RI, Itu Kebahagiaannya
Waketum Gerindra: Demokrat Tak Punya Andil dalam Upaya Pemenangan Prabowo, Malah Buat Suara Turun
Beda Pendapat Sandiaga Uno dan Mahfud MD Soal Kasus Dugaan Makar, dari Opisisi Hingga Barang Bukti
TERPOPULER: 92 Ribu Orang Lulus SNMPTN Dilarang Ikut SBMPTN 2019, Ini Alasannya
Paula Tunjukkan Test Pack di Sebuah Acara, Baim Wong: "Nggak Ada Settingan Kalian yang Pertama Tahu"
Like and Follow Fanspage Facebook
Follow Twitter
Follow Instagram
Subscribe official YouTube Channel