Berita Pemkab Kutai Kartanegara
RSUD Abadi Luncurkan Layanan Gratis Melalui Pacar Cantik Ku
Pasien kategori disabilitas, terlantar, keluarga sibuk dan usia lanjut, sering kali tidak mendapatkan pelayanan kesehatan optimal
TENGGARONG - Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya bagi pasien Disabilitas. RSUD Abadi (Aji Batara Agung Dewa Sakti) Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar) meluncurkan Inovasi baru yakni "Pacar Cantik Ku" (Patients Care Assistant Khusus Untuk Pasien Cacat, Disabilitas, Terlantar, Keluarga Sibuk dan Usia Lanjut).
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur RSUD Abadi Samboja drg. Musafirah Akil Ali, MARS dalam Ajang Gelar Manajemen Perubahan Generasi III, disaksikan Bupati Kukar Edi Damansyah, Sekda Sunggono, Kepala Organisasi Perangkat daerah (OPD), serta Tim Reformasi Birokrasi (RB), di Ruang Serbaguna Bappeda, Tenggarong, belum lama ini.
“Saya melihat, pasien kategori disabilitas, terlantar, keluarga sibuk dan usia lanjut, sering kali tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal, ditambah belum adanya petugas khusus yang fokus melayani pasien, sehingga muncullah inovasi Pacar Cantik Ku,” katanya.
Bahkan kata Musafirah, berangkat dari permasalahan itu RSUD Abadi membentuk Tim PCA (Patients Care Assistants) untuk melayani pasien yang masuk dalam kategori disabilitas, terlantar, keluarga sibuk dan usia lanjut dengan layanan yang sifatnya tidak berbayar, sesuai amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 34 “Fakir miskin dan anak terlantar di pelihara oleh negara”.

Kemudian UU No. 13/1998 menyebutkan “Manula dan usia lanjut berhak mendapatkan kemudahan dalam akses pelayanan kesehatan dan fasilitasi umum”, serta UU No.8/2016 “Penyandang disabilitas berhak mendapatkan kemudahan dalam akses pelayanan kesehatan dan fasilitas umum”.
“Inilah salah satu upaya kita memberikan kemudahan bagi masyarakat penyandang disabilitas, sehingga mereka mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal,” ujarnya.
Musafirah juga menjabarkan alur dari pelayanan Pacar Cantik Ku, diawali pasien yang datang terlebih dahulu dilakukan screening terhadap kategori yang mendapatkan pelayanan PCA.
Pasien diberikan tanda pengenal PCA. Setelah mendapat tanda PCA, pasien langsung mendapatkan pendampingan dari PCA sesuai dengan keperluan pasien.
“Setelah semua proses pelayanan selesai, maka petugas RSUD ABADI mengantarkan pasien menuju rumahnya,” katanya.
Adapun keunggulan dari inovasi tersebut, tambah Musafirah bahwa hampir semua rumah sakit di Kalimantan belum punya layanan PCA. Bahkan sistem layanan ini bsa diterapkan di rumah sakit lain.
“Kedepan layanan ini bisa dikembangkan ke pelayanan yang berbayar, sehingga bisa menambah revenue atau pendapatan rumah sakit. Tidak hanya itu inovasi ini juga memiliki manfaat pelayanan yang dapat dirasakan oleh pihak rumah sakit dan masyarakat, sehingga terciptanya ketertiban, efesiensi dan kepastian pelayanan,” jelas Musafirah. (Medsi07)