Darurat Narkoba
VIDEO - Diamankan Polisi karena Sabu, Pikal Berdalih Dikejar-kejar Rentenir, Begini Pengakuannya
Pikal (35) warga Jalan Salok Baru, Kariangau Balikpapan Barat mengaku jualan narkoba untuk tambah-tambah penghasilan hidup.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pikal (35) warga Jalan Salok Baru, Kariangau Balikpapan Barat mengaku jualan narkoba untuk tambah-tambah penghasilan hidup.
Namun bukannya penghasilan bertambah, bapak beranak 3 ini terpaksa mendekam di sel kantor polisi. Padahal gajinya sebagai salah satu karyawan Perusahaan Jasa Kontraktor di Kariangau Rp 6 juta per bulan.
"Buat tambah-tambah uang di rumah. Anak kecil ada 3 di rumah, pak," katanya, Selasa (14/5/2019).
Bahkan kepada Tribunkaltim.co, ia mengaku belakangan ini dikejar-kejar rentenir. Lantaran berhutang Rp30 juta, namun sampai kini belum melunasinya. Sementara bunga semakin berkembang.
"Terlilit utang juga, pernah cari pinjaman uang. Ini dikejar rentenir sekitar 2 bulan.
Pinjam Rp30 juta, berbunga terus, kemarin ada keperluan, pak," tuturnya.
Akhirnya Pikal dikenalkan dengan seseorang yang diduga bandar oleh rekannya.
Ia ditawari untuk berjualan sabu, dengan keuntungan yang cepat dan besar.
Diambillah risiko tersebut sampai akhirnya ia keterusan selama 6 bulan terakhir.
Apalagi tersangka satu ini sudah punya pasar sendiri, yakni para pekerja proyek di kawasan Kariangau Balikpapan Barat.
Namanya cukup terkenal sebagai penyalur barang haram tersebut di kalangan pekerja.
Namun karena itulah bisnis kotornya diketahui aparat kepolisian.
"Jual sama orang-orang proyek itu, kebanyakan dari luar daerah," tuturnya.
Dalam sehari ia bisa menjual paling sedikit 2 paket. Per paket dihargai Rp200 ribu oleh tersangka.
Biasanya tersangka memasok barang sekitar 5 gram setiap 2 pekan sekali.