Liga Indonesia
Exco PSSI: Bentrokan Suporter PSS Sleman dengan Arema FC Gara-gara Ada 20 Provokator
Refrizal mengatakan kerusuhan yang sampai menimbulkan puluhan orang luka-luka itu disebabkan karena adanya provokator.
Kericuhan ini sudah tampak sejak sebelum laga PSS Sleman vs Arema FC ini dimulai.
Namun, kericuhan sebelum kick off ini akhirnya berhasil diredam.
Sayangnya, kericuhan kembali terjadi ketika pertengahan babak pertama, setelah Arema FC sukses menyamakan kedudukan 1-1.
Pertandingan PSS Sleman vs Arema FC pun kemudian dihentikan karena ada lemparan benda yang masuk ke lapangan.
Menanggapi hal itu, Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri, menjelaskan bahwa keributan disebabkan adanya provokator.
"Sebenarnya suporter PSS sebagai tuan rumah sudah menyambut Aremania sebagai tamu dengan baik. Begitu pun sebaliknya," ucap Ahmad Dofri.
"Namun, karena adanya provokator, mereka jadi saling lempar," tambahnya.
Setelah sekitar setengah jam laga berhenti, pertandingan pun bisa dilanjutkan kembali.

Lewat persetujuan dari Ahmad Dofri, akhirnya laga dilanjutkan karena suasana sudah kembali kondusif.
"Ya, tadi pertandingan berhenti karena benda masuk lapangan, tapi syukurlah sekarang bisa kembali kondusif dan saya setuju laga kembali dilanjutkan," katanya.
Ahmad Dofri juga berharap supaya konflik ini tidak berlanjut hingga laga selesai, sehingga nantinya apabila suporter PSS ingin away ke Malang bisa terjamin aman.
Akibat kericuhan saat laga PSS Sleman vs Arema FC di laga pembuka Liga 1 2019 itu, sejumlah penonton atau suporter mengalami luka.
Dari pantauan banyak korban yang menderita luka-luka akibat kerusuhan tersebut.
Seperti Hadi, salah satu wartawan asal Jakarta, yang harus menerima jari tangannya diperban.

Hadi, yang saat itu sedang mengabadikan momen kerusuhan, tiba-tiba terkena serpihan keramik.