Liga Indonesia
Exco PSSI: Bentrokan Suporter PSS Sleman dengan Arema FC Gara-gara Ada 20 Provokator
Refrizal mengatakan kerusuhan yang sampai menimbulkan puluhan orang luka-luka itu disebabkan karena adanya provokator.
TRIBUNKALTIM.CO - Kerusuhan antar suporter yang terjadi dalam laga pembuka Liga 1 2019 antara PSS Sleman dan Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (15/5/2019) mengundang komentar dari anggota Exco PSSI, Refrizal.
Refrizal mengatakan kerusuhan yang sampai menimbulkan puluhan orang luka-luka itu disebabkan karena adanya provokator.
Berdasarkan pantauan BolaSport.com, pertandingan PSS Sleman melawan Arema FC sempat terhenti selama 25 menit ketika laga memasuki menit ke-32.
Kerusuhan antara suporter Arema FC dan PSS Sleman melebar hingga membuat para pemain dari kedua tim masuk ke ruang ganti.
PSSI bersama dengan PT Liga Indonesia Baru, perwakilan Arema FC, perwakilan PSS Sleman, BOPI, dan pihak kepolisian setempat langsung menggelar rapat.
Dalam rapat tersebut dipastikan ada provokator yang membuat pertandingan berjalan rusuh.
"Ada sekitar 10 sampai 20 provokator, itu terjadi sebelum pertandingan," kata Refrizal.
"Akan tetapi, setelah provokator itu diamankan, pertandingan berjalan lancar-lancar saja," ucap pria asal Padang, Sumatera Barat, itu.
Memang setelah pertandingan dilanjutkan, laga kembali normal.
Pada menit ke-82 kerusuhan kembali terjadi, tetapi tidak membuat wasit menghentikan pertandingan.
Refrizal pun sangat menyayangkan adanya kerusuhan di pertandingan pembuka Liga 1 2019.
"Tentu sangat menyayangkan dengan adanya kerusuhan ini," kata Refrizal.
"Sepak bola seharusnya menjadi hiburan, bukan kerusuhan karena kita ini kan satu bangsa," tutup pria berkacamata itu.
Pernyataan Kapolda DIY
Pertandingan perdana Liga 1 2019 PSS Sleman vs Arema FC ternoda dengan adanya kericuhan suporter yang ada di Stadion Maguwoharjo, Rabu (15/5/2019).
Kericuhan ini sudah tampak sejak sebelum laga PSS Sleman vs Arema FC ini dimulai.
Namun, kericuhan sebelum kick off ini akhirnya berhasil diredam.
Sayangnya, kericuhan kembali terjadi ketika pertengahan babak pertama, setelah Arema FC sukses menyamakan kedudukan 1-1.
Pertandingan PSS Sleman vs Arema FC pun kemudian dihentikan karena ada lemparan benda yang masuk ke lapangan.
Menanggapi hal itu, Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri, menjelaskan bahwa keributan disebabkan adanya provokator.
"Sebenarnya suporter PSS sebagai tuan rumah sudah menyambut Aremania sebagai tamu dengan baik. Begitu pun sebaliknya," ucap Ahmad Dofri.
"Namun, karena adanya provokator, mereka jadi saling lempar," tambahnya.
Setelah sekitar setengah jam laga berhenti, pertandingan pun bisa dilanjutkan kembali.

Lewat persetujuan dari Ahmad Dofri, akhirnya laga dilanjutkan karena suasana sudah kembali kondusif.
"Ya, tadi pertandingan berhenti karena benda masuk lapangan, tapi syukurlah sekarang bisa kembali kondusif dan saya setuju laga kembali dilanjutkan," katanya.
Ahmad Dofri juga berharap supaya konflik ini tidak berlanjut hingga laga selesai, sehingga nantinya apabila suporter PSS ingin away ke Malang bisa terjamin aman.
Akibat kericuhan saat laga PSS Sleman vs Arema FC di laga pembuka Liga 1 2019 itu, sejumlah penonton atau suporter mengalami luka.
Dari pantauan banyak korban yang menderita luka-luka akibat kerusuhan tersebut.
Seperti Hadi, salah satu wartawan asal Jakarta, yang harus menerima jari tangannya diperban.

Hadi, yang saat itu sedang mengabadikan momen kerusuhan, tiba-tiba terkena serpihan keramik.
Tangannya berdarah dan langsung dilarikan ke ruangan medis.
Di sana, Hadi langsung ditolong oleh tim medis. Kata Hadi,
banyak juga beberapa korban yang berdarah akibat kerusuhan tersebut.
“Saya tidak tahu kenapa tiba-tiba tangan berdarah.
Saat sampai ruang medis, sudah penuh sekali dengan orang yang terkena serpihan keramik,” ujar Hadi.
Sejak awal pertandingan, kedua suporter memang sudah terlihat saling melempar keramik.
Bahkan terlihat suporter PSS mengambil bendera dari Aremania.
Kerusuhan tersebut sempat berhenti sejenak ketika laga dimulai.
Namun, ketika penyerang Arema FC, Sylvano Comvalius, mencetak gol penyama kedudukan menjadi 1-1, laga langsung dihentikan pada menit ke-29.
Kerusuhan semakin terasa hingga merembet ke bangku VIP.
Penonton yang ada di bangku VIP mencoba mengamankan diri dengan berlindung ke tenda.

Banyak anak kecil yang terlihat ketakutan.
Apalagi setelah pendukung PSS Sleman menjebol pagar VIP untuk saling melempar keramik dan batu.
Suporter Arema FC terlihat menyalakan petasan ke arah pendukung PSS Sleman yang berada di tribun utara.
Sontak amarah suporter PSS Sleman memuncak dan keributan kembali memanas.
Pendukung PSS Sleman di tribun selatan juga menyalakan petasan ke suporter Arema FC.
Wasit langsung memutuskan untuk menghentikan pertandingan tersebut.
Laga terhenti lebih dari 20 menit dan dilanjutkan setelah kondisi terkendali. (*)
BACA JUGA:
Duel Maut Mantan vs Calon Suami ZR - Terungkap Korban Sempat VidCall Dalam Kondisi Bersimbah Darah
VIDEO VIRAL: Detik-detik Aksi Begal di Daerah Gandaria City, Gagal Ambil Kunci Motor
Ahok dan Sandiaga Uno Masuk Kandidat Polling Nama Calon Menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin
TERPOPULER - Persib Bandung Dihuni Banyak Pemain Muda, Robert Rene Alberts Komentar Seperti Ini
TERPOPULER - Nilai Tinggi di UTBK SBMPTN Masih Belum aman, Simak Skor Ideal untuk Lolos
Like dan Follow Fanspage Facebook
Follow Twitter
Follow Instagram
Subscribe official YouTube Channel