Heboh Virus Monkeypox atau Cacar Monyet Masuk Wilayah Batam, Ini Penjelasan Kemenkes RI
Foto sekujur tubuh penuh dengan bintik merah dengan narasi bahwa kejadian ini di Batam diunggah beberapa akun.
Saat ini, pria yang mengidap cacar monyet tersebut, tengah diisolasi di National Centre for Infectious Diseases dan dalam keadaan stabil.
Selain pria Nigeria tersebut, terdapat pula 22 orang lainnya yang teridentifikasi melakukan kontak dengan pasien ini.
Kondisi tangan yang terkena penyakit monkeypox atau cacar air. (The Straits Times)
Saat ini, mereka di bawah pengawasan dokter untuk dilakukannya pencegahan penyebaran penyakit monkeypox atau cacar monyet.
Lantas, bagaimana cara penularan penyakit mokeypox atau cacar monyet ini?
Penyebaran virus biasanya terjadi ketika seseorang melakukan kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi, seperti tikus, melalui perburuan dan konsumsi bushmeat.
Bushmeat adalah daging hewan liar yang diburu dan dijual untuk makanan dan merupakan sumber protein yang populer di beberapa bagian Afrika.
Penularan penyakit antara manusia mungkin tetapi terbatas, karena seseorang hanya menular ketika ia memiliki gejala, terutama ruam kulit, kata Depkes.
Penyebaran virus terjadi terutama melalui partikel-partikel pernapasan tetesan, dan biasanya memerlukan kontak tatap muka yang berkepanjangan.
Gejala yang akan timbul bagi penderita monkeypox atau cacar monyet ini biasanya mengalami demam, sakit kepala, sakit otot, sakit tubuh, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam kulit.
Dalam beberapa kasus, virus dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, radang otak dan infeksi mata.
Monkeypox biasanya sembuh sendiri, dengan sebagian besar pasien pulih dalam dua hingga tiga minggu, menurut Departemen Kesehatan.
Kematian akibat monkeypox bervariasi di antara wabah, tetapi dilaporkan kematian terjadi kurang dari 10 persen, sebagian besar terjadi di kalangan anak-anak.
Lalu, apakah penyakit monkeypox atau cacar monyet ini sama dengan cacar air yang umum diderita oleh manusia?
Tak sedikit yang mengira cacar monyet sama dengan cacar air atau cacar biasa alias smallpox.
Dikutip dari TribunStyle.com, berikut perbedaannya:
- Cara Penularan
Cacar monyet paling sering ditularkan dari hewan ke manusia, meski tak menutup kemungkinan untuk terjadi dari manusia ke manusia.
Penularan penyakit cacar monyet bisa terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau luka terbuka pada kulit dan mukosa hewan.
Selain itu, konsumsi daging yang terinfeksi virus juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya penularan cacar monyet.
Sementara itu, cacar (smallpox) sangat mudah menular dari manusia ke manusia.
Media penularannya adalah melalui percikan air liur (droplets) atau kontak langsung dengan tubuh seseorang yang sudah terinfeksi.
- Masa Inkubasi
Cacar monyet memiliki masa inkubasi selama 5–21 hari.
Sedangkan, masa inkubasi cacar (smallpox) berlangsung selama 7–19 hari.
Masa inkubasi adalah waktu sejak virus masuk ke dalam tubuh hingga menyebabkan timbulnya gejala awal dari penyakit.
- Gejala yang Timbul
Gejala cacar monyet tergolong mirip dengan cacar (smallpox), seperti demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, dan timbul ruam di kulit.
Namun, pada kasus cacar monyet, gejala yang terjadi biasanya bersifat lebih ringan.
Gejala khas lain yang membedakan cacar monyet dengan cacar (smallpox) adalah adanya pembesaran kelenjar getah bening, dimana gejala tersebut hanya terjadi pada cacar monyet.
- Cara Pencegahan
Belum ada cara pencegahan yang spesifik untuk cacar monyet.
Pencegahan terfokus pada menghindari faktor-faktor risiko yang ada, misalnya menunda berkunjung ke negara-negara endemis penyakit, menghindari kontak langsung dengan hewan primata atau pengerat di wilayah tertentu dan perilaku sejenisnya.
Di sisi lain, cacar bisa dicegah dengan pemberian vaksin smallpox sambil menghindari faktor-faktor risiko yang ada.
Akan tetapi, sejak cacar (smallpox) sudah berhasil dieradikasi pada tahun 1980, vaksin cacar (smallpox) sudah tidak dipasarkan secara luas.
Dikutip dari Tribun Batam, virus cacar monyet di Singapura ini ternyata juga mengancam wilayah Indonesia, terutama Batam.
Batam merupakan daerah di Indonesia yang sangat berbatasan langsung dengan Singapura.
Bahkan tak sedikit warga asing maupun WNI melakukan aktivitas lintas daerah Singapura dan Batam.
Untuk itu, Dinkes Batam melakukan berbagai persiapan pencegahan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, bekerja sama dengan Kepolisian Kawasan Pelabuhan (KKP) untuk memasang thermal Detector khusus di pelabuhan International, untuk mendeteksi wisatawan atau warga luar negeri yang masuk ke Batam, membawa virus cacar monyet.
"Saat ini kita belum ada indikasi warga luar yang terinfeksi cacar monyet masuk ke Batam, namun kita sudah melakukan langkah awal dengan memasang thermal detector," kata Didi Kusmarjadi, Kadinkes Batam, Minggu (12/5/2019).
Didi mengatakan, saat ini khusus warga Batam dan warga Singapura dan Malaysia yang keluar masuk dari pelabuhan internasional, akan dilakukan pemeriksaan. (Tribunnews.com/Whiesa)
BACA JUGA
Partai Demokrat Bersama 02 Sampai 22 Mei dan Ferdinand Hutahaean Tarik Dukungan dari Prabowo-Sandi
Sejarah Pemberian THR dan Orang yang Pertama Kali Mencetuskannya, Serta Cara Penghitungannya
Mau Menukarkan Uang untuk Lebaran 2019 ? Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Menyesal
TERPOPULER: Istri Bani Seventeen Ungkap Isi Buku Harian Suami, 'Nara Akan Selalu Merindu Be'
TERPOPULER - Waktu Pencairan, Besaran dan Perhitungan THR PNS 2019, TNI, Polri hingga Swasta
Like dan follow Fanspage Facebook
Follow Twitter
Follow Instagram
Subscribe official YouTube Channel
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hoaks Virus Cacar Monyet atau Monkeypox Masuk Wilayah Batam, Kementerian Kesehatan Beri Penjelasan, http://www.tribunnews.com/regional/2019/05/20/hoaks-virus-cacar-monyet-atau-monkeypox-masuk-wilayah-batam-kementerian-kesehatan-beri-penjelasan?page=all.