Pilpres 2019
TERBARU Kericuhan Dini Hari Tadi di Sabang Jakarta, Massa Bajak Truk Kepolisian Nyaris Saja Dibakar
Ada massa demonstran kembali terjadi di Jakarta, pasca pengumuman pemenang Pilpres 2019, Kamis pagi ini.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA — Kericuhan massa demonstran kembali terjadi di Jakarta, pasca pengumuman pemenang Pilpres 2019.
Kali ini konflik terjadi di daerah Jakarta Pusat kawasan Sabang. Pihak massa demonstran membajak sebuah mobil aparat Kepolisian.
Sebuah truk polisi sempat dibajak massa, Kamis (23/5/2019) pagi.
Tak hanya itu, truk juga berusaha dibakar dan diarahkan melaju tanpa pengemudi ke arah aparat keamanan di perempatan Sabang, Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, truk pengangkut logistik tersebut dibajak massa yang masih bertahan sekitar 100 meter dari Pos Polisi Sabang.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, truk tersebut melaju pelan dalam kondisi berasap ke arah barisan personel Brimob yang bertugas.
Namun, truk yang melaju tanpa pengemudi itu tak sampai ke barisan aparat Kepolisian karena oleng ke kanan dan menabrak tiang listrik.
Massa yang sama sempat pula melemparkan bom molotov ke arah truk itu.
Upaya lanjutan membakar truk itu tak kesampaian karena aparat kepolisian segera memajukan water canon dan memadamkan api.
Belakangan diketahui truk itu memuat ratusan kotak makanan dan air mineral dalam kemasan botol.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui asal truk polisi itu, siapa dan di mana pengemudinya, dan kronologi sampai truk tersebut dapat dibajak massa.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekelompok massa masih saja bertahan di kawasan Sabang.
Upaya membubarkan mereka dari kawasan Jalan MH Thamrin tertahan di kawasan ini, bahkan memicu insiden antara lain berupa pos polisi dibakar di daerah Sabang, Jakarta.
Di tempat terpisah, kondisi wilayah Provinsi Kalimantan Barat atau Kalbar pun sempat terjadi kericuhan.
Kabarnya, kondisi di Kalbar tersebut tidak terlepas dari peristiwa yang terjadi di kawasan Kota Jakarta.
Ada gerombolan massa yang kala itu berkumpul di satu titik, lalu lakukan perusakan fasilitas publik.
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menilai, kericuhan yang terjadi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (22/5/2019) pagi, akibat adanya provokasi dari kejadian di Jakarta.
Sebagaimana diketahui, dampak dari kericuhan tersebut, pos polisi dibakar serta aktivitas warga sempat terhenti akibat ditutupnya akses Jembatan Kapuas I.
"Orang demo menyampaikan hal itu wajar. Namun, saya berharap kita harus menjaga keadaan Kota Pontianak dan Kalbar agar tetap kondusif," kata Midji, Rabu sore.
Terkait dengan aksi negatif pos polisi dibakar, Midji menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut.
Menurut dia, menyampaikan kecurangan pemilu sebenarnya sah-sah saja, sepanjang berada dalam koridor yang benar.
"Kalau ada kecurangan saya setuju silakan laporkan ke MK. Kita lihat prosesnya. Kita hormati keputusan apapun, hanya disampaikan dengan hal yang baik," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah orang lakukan tindakan tercela, pos polisi dibakar kelompok ini, di Perempatan Jalan Tanjung Raya I, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (22/5/2019) sekitar pukul 07.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, awalnya sejumlah orang berkumpul dengan membawa petasan serta membakar ban di perempatan tersebut sekitar pukul 04.30 WIB.
Tidak begitu jelas, apa yang menjadi tuntutan warga.
Namun tak lama kemudian, saat matahari terbit, muncul kehebohan, terbakarnya pos polisi lalu lintas yang berada 100 meter dari lokasi massa.

Sementara pengamatan Tribunpontianak.com, hingga pukul 13.00 WIB, Rabu (22/05/2019), Jembatan Kapuas 1 belum dapat dilintasi kendaraan.
Masyarakat harus melintasi Jembatan Kapuas 2 untuk bisa ke arah Pontianak Timur maupun Pontianak Utara atau dari arah sebaiknya.
Penutupan Jembatan Kapuas I ini dilakukan lantaran masih ada konsentrasi massa.
Menyusul terbakarnya seunit pos polisi dibakar di Jl Sultan Hamid 2 yang berada tepat di bawah Jembatan Kapuas 1, Kecamatan Pontianak Timur.
Massa pun menutup akses dari Simpang empat Tanjung Hilir, akses jalan di Simpang Yarsi yang menuju arah Simpang 4 Tanjung Raya 2, sehingga akses menuju Jembatan Kapuas 1 Pontianak tertutup.
Kemudian, Polsek Pontianak Timur pun saat ini juga dijaga ketat oleh anggota TNI bersenjata lengkap dan juga terlihat beberapa anggota kepolisian turut berjaga mengamankan.

Berjarak sekira 50 meter dari Kantor Polisi Polsek Timur, sejumlah massa tampak berjaga dan memblokade jalan menuju Polsek Timur.
Tampak massa yang berjaga membawa kayu, dan terlihat pula ada yang membawa senjata tajam yang di tenteng maupun yang di selipkan dibagian tubuhnya.
Di simpang 4 Tanjung Raya 2 masih terlihat ratusan massa, dan massa saat ini mulai bergerak menuju arah Jembatan Kapuas 1. Bunyi petasan yang dihidupkan oleh warga masih terdengar hingga saat ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Massa di Kawasan Sabang Berusaha Bakar Truk Polisi Bermuatan Makanan", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/23/05303261/massa-di-kawasan-sabang-berusaha-bakar-truk-polisi-bermuatan-makanan.
Penulis : Tatang Guritno
Subscribe official YouTube Channel
BACA JUGA:
Pilot Jepang Ungkap Misteri Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines MH-370, Ada Hal Yang Disembunyikan
Divonis Sulit Punya Anak, Ustaz Solmed Pernah Diminta Menikah Lagi, Simak Pengakuan April Jasmine
BERITA terkini: Wapres Jusuf Kalla Buka Suara Terkait Demo 22 Mei 2019, 'Tak Mengubah Hasil Pemilu'
KABAR TERKINI Demonstran Tinggalkan Lokasi Perempatan Sarinah Jakarta, Beri Salam Polri dan TNI
Pemerintah Rilis Daftar Tiga Kelompok Dibalik Kerusuhan 22 Mei Jakarta, Incar Tembak Pejabat