Pilpres 2019

Luhut Binsar Pandjaitan Warning Prabowo Subianto, 'Dikaitkan 1998, Nanti Dikaitkan Lagi 2019'

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyebut nama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bisa rusak di mata dunia

TRIBUNSOLO.COM/ASEP ABDULLAH ROWI
Luhut Binsar Pandjaitan melayani wawancara dengan wartawan usai deklarasi dan pelantikan pengurus Bravo 5 Solo Raya di gedung Bathari, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Senin (25/2/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO -  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyebut nama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bisa rusak di mata dunia internasional.

Luhut Binsar Panjaitan membeberkan alasannya dapat berkata demikian.

Tak cuma itu Luhut Binsar Panjaitan juga menyinggung soal tragedi Mei 1998 dan aksi massa tolak hasil Pilpres 2019 pada 21- 22 Mei 2019.

Hal tersebut disampaikan Luhut Binsar Panjaitan saat menjadi narasumber di acara Special Interview di Berita Satu, pada Jumat (24/5/2019) kemarin.

Awalnya Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Prabowo Subianto berusaha munjukkan sikap menghormati hukum dengan membawa sengketa hasil suara Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Pak Prabowo saya lihat beliau menunjukkan ingin menghormati hukum," kata Luhut Binsar Panjaitan dikutip dari YouTube Berita Satu, pada Sabtu (25/5/2019).

"Makanya Bawaslu ditolak, sekarang maju ke MK," tambahnya.

Dia memuji langkah Prabowo-Sandiaga yang memilih menggunakan jalur konstitusional dalam menyelasaikan masalah.

Pasalnya menurut Luhut Binsar Panjaitan cara menyelasaikan sengketa suara Pilpres tak elok apabila dengan mengerahkan massa turun ke jalan.

"Ya silahkan kita hormati lah keputusan itu, daripada ribut-ribut demo-demo kan enggak elok," kata Luhut Binsar Panjaitan.

Luhut Binsar Panjaitan menilai memprotes sengketa hasil Pilpres 2019 dengan mengerahkan massa bisa membuat nama Prabowo Subianto rusak di mata dunia.

"Nanti nama Pak Prabowo itu rusak loh di dunia internasional," ucap Luhut Binsar Panjaitan.

Ia juga mengingatkan Prabowo Subianto yang sebelumnya kerap dikaitkan dengan tragedi Mei 1998, dapat kembali dihubung-hubungkan dengan kerusuhan aksi massa 21- 22 Mei 2019.

"Iya dikaitkan 1998 nanti dikaitkan lagi 2019," tutur Luhut Binsar Panjaitan.

"Siapa yang tanggung jawab kalau nama dia rusak?" tambahnya.

Pembawa acara tersebut, Claudius Boekan mengatakan saat ini nama Prabowo Subianto memang sudah dikaitkan dengan aksi massa 22 Mei.

"Suka atau tidak suka demo kemarin itu dikaitkan dengan Pak Prabowo," kata Claudius Boekan.

Luhut Binsar Panjaitan berpesan kepada para pendukung Prabowo Subianto, agar tak bertindak yang justru dapat menyebabkan Ketua Umum Partai Gerindra itu terjerumus ke arah hal tak baik.

"Iya itu yang saya bilang, jadi pendukung Pak Prabowo itu hati-hati, jangan kalian jerumuskan Pak Prabowo itu," jelas Luhut Binsar Panjaitan.

"Ini kan dibuat langkah itu, mereka emosioanl aja," tambahnya.

Dia juga membahas soal ucapan selamat untuk Jokowi terkait hasil Pilpres 2019 dari pemimpin-pemimpin dunia.

"Amerika, China, Rusia, Perancis sudah memberikan selamat ke Presiden Jokowi," ujar Luhut Binsar Panjaitan.

"Kalau tolak terus (hasil Pilpres 2019) enggak bagus," tambahnya.

 

SIMAK VIDEONYA:

Luhut : Saya Nggak Rela Lihat Pak Prabowo Diberikan Informasi yang Tak Benar 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku kasihan kepada capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Hal itu dikatakan Luhut Binsar Pandjaitan, karena ada beberapa orang yang mencoba memanas-manasi Prabowo Subianto.

Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan itu saat disinggung soal postingannya di Facebook-nya mengenai para senior yang memanasi Prabowo Subianto.

"Melalui tulisan ini saya juga ingin menitipkan pesan kepada para senior untuk tidak perlu memanas-manasi dengan memberikan informasi yang tidak jelas kepada Pak Prabowo.

Biarkanlah Beliau mendapat informasi yang berimbang sehingga bisa membuat keputusan dengan input data yang benar.

"Tidak elok kalau kita membohongi atasan dengan informasi yang salah," tulis Luhut Binsar Pandjaitan pada Facebook-nya yang terverifikasi, pada 23 April 2019.

Kemudian saat dikonfirimasi di tayangan Layar Pemilu Terpercaya di Youtube CNN Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan tampaknya enggan menyebut siapa para senior yang ia sebut memanasi Prabowo Subianto.

"Ya banyak (senior), sekarang kita semua itu kan kasat mata melihat itu, ada yang masih manas-manasin, kasihan Pak Prabowonya kan," ujarnya dilansir TribunnewsBogor.com, Sabtu (11/5/2019).

Bahkan, kegelisahannya itu disampaikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan kepada Prabowo Subianto melalui anak buahnya.

Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, dirinya tak ingin Prabowo Subianto dirusak oleh orang-orang tak jelas di sekitarnya.

"Saya sih bilang 5 hari lalu, satu dari anak buat Pak Prabowo yang anak buah saya juga dulu, saya bilang sampaikan kepada Pak Prabowo, saya nggak ingin Pak Prabowo itu punya legecy dirusak oleh orang-orang di sekitar dia yang tak jelas juga maunya apa," kata Luhut Binsar Pandjaitan.

Ia pun menjelaskan kalau hubungannya dengan Prabowo Subianto tetap baik, meski berbeda pilihan.

"Jadi saya sampaikan; saya nggak rela lihat Pak Prabowo itu diberikan Informasi yang tidak benar, sehingga dia membuat keputusan yang tidak benar, yang pada akhirnya nanti kredibilitas dia akan jadi terganggu di mana-mana," jelasnya.

Apalagi, menurut Luhut Binsar Pandjaitan, di era digital saat ini, apapun yang dilakukan oleh para tokoh tidak akan hilang.

Kemudian soal rekonsiliasi yang memanas saat ini, menurut Luhut Binsar Pandjaitan seiring waktu akan meredam sendiri.

"Saya kira lebih banyak orang yang berpikir jernih daripada yang masih emosional, kita lihat sekarang juga sudah berkurang. Butuh waktu, di mana-mana gitu juga," katanya.

 Ia pun kembali mengingatkan agar para elite politik tidak terus menerus saling memanas-manasi situasi.

"Tapi memang elite-elite politik kita jangan terus lagi manas-manasin lah, kita coba menatap ke depan lah, apa lagi yang kita buat supaya negeri ini bisa terus lebih baik," tandasnya.

Sementara itu mengenai isu kecurangan yang dilakukan oleh kubu 01, Luhut Binsar Pandjaitan pun menegaskan kalau tidak ada sama sekali spirit kecurangan bagi Jokowi.

Sebab menurutnya, Jokowi masih sulit dikalahkan.

"Karena teoritikli, tidak ada alasannya Pak Jokowi itu bisa kalah sekarang ini," kata Luhut Binsar Pandjaitan.

"Ya karena semua kerjaan beliau baik-baik aja tuh, saya kira melihat Indonesia progresnya bagus tuh, bahwa ada yang masih kurang iya, di sana sini masih banyak yang kurang. Tapi kalau dilihat jujur, jernih, ya sangat banyak yang maju. tinggal sekarang second term-nya dia, mudah-mudahan semua baik-baik, saya pikir merajut saja nih," ujarnya.

Ini videonya :

Subscribe official YouTube Channel

BACA JUGA:

Unggah Foto Kenakan Daster Saat Temani Sang Putri Tidur, Ayu Ting Ting: Enak Banget, Nak

Akui BPN Punya Pengacara Terbaik, Mahfud MD: Jangan Ribut Lagi kalau Sudah Diputuskan

Fadli Zon Tunjuk Ali Mochtar Ngabalin Saat Debat Soal Aksi Mei 2019, 'Jangan Kau Tunjuk Saya'

Jadwal Film di Bioskop Hari Ini - Aladdin dan John Wick Chapter 3 Tayang Sampai Tengah Malam

Viral Pakai Aplikasi VPN, Wanita Ini Mengaku Saldo ATM-nya Ludes

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved