Lebaran 2019

Wajah Harmonis Balikpapan, Muda Mudi Kristen dalam Idul Fitri 1440 H Berbeda Tetapi Tetap Bersaudara

Lebaran 2019 sudah bergulir, muda mudi Kristen di Balikpapan, Kalimantan Timur, ikut bantu persiapkan sholat Ied, Idul Fitri 1440 H.

Penulis: Ilo | Editor: Doan Pardede
Dok Tribunkaltim.co
Pemuda pemudi Kristen Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur yang diprakarsai oleh Badan Kerjasama Gereja Balikpapan turut membantu pelaksanaan sholat Ied Idul Fitri 1440 H di Lapangan Apel Bekangdam VI/Mulawarman, Jalan Jenderal Sudirman Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Rabu (5/6/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Hubungan toleransi antar umat beragama di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur berjalan harmonis, penuh cinta antar sesama dan antara beda agama.

Atmosfer ini terasa mengental di momen Lebaran 2019, hari raya Idul Fitri 1440 H di Kota Balikpapan.

Perayaan Idul Fitri 1440 H merupakan peringatan kemenangan kaum muslim setelah berjuang di bulan Ramadhan menjalankan ibadah puasa, perang terhadap hawa nafsu.

Nah, kali ini masuk hari raya Idul Fitri 1440 H masyarakat muslim melangsungkan sholat Ied.

Ada yang spesial, sebelum dilaksanakan gelaran sholat Ied, sejumlah masyarakat dari luar agama Islam turut membantu, rela luangkan waktu untuk ikut menata dan mempersiapkan tempat penyelenggaraan ibadah sholat Ied, umat muslim di momen Lebaran 2019.

Sekitar 200 remaja pemuda pemudi Kristen Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur yang diprakarsai oleh Badan Kerjasama Gereja Balikpapan turut membantu pelaksanaan sholat Ied Idul Fitri 1440 H di Lapangan Apel Bekangdam VI/Mulawarman, Jalan Jenderal Sudirman Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Rabu (5/6/2019).

Para pemuda pemudi Kristen tersebut dengan antusias membantu pelaksanaan pembersihan lapangan apel bekangdam VI/Mulawarman usai dilaksanakannya sholat Ied.

Dengan semangat toleransi antar umat beragama para pemuda gereja ini menjalankan tugasnya dengan penuh semangat

Saat dikonfirmasi, Pendeta Frediston Sileti, S.Th, selaku koordinator Badan Kerjasama Gereja Balikpapan menyampaikan, kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap pelaksanaan hari raya besar umat Islam seperti Idul Fitri 1440 H kali ini.

"Ini merupakan bentuk toleransi kita antar umat beragama di indonesia walaupun kita berbeda tetapi kita tetap bersaudara dan tetap satu," tutur Frediston.

Salat Ied di Masjid Istiqomah Tanjung Selor, Gubernur Kaltara Berpesan Begini ke Masyarakat

Lapangan Hijau Korem 091/ASN Jadi Tempat Shalat Ied, Ini Pesan Khatib

Senada dengan Pendeta Freditson, salah satu perwakilan pemuda gereja bersama Frediston BTS GB Balikpapan yaitu Hence Royke Tumewu menyampaikan, bentuk toleransi antara umat beragama ini merupakan cerminan kebersamaan antar umat beragama.

"Karena banyak kontribusi saudara kami umat muslim yang membantu kami dalam setiap perayaan Natal dan Ibadah Kami lainnya," katanya. 

"Kami juga berharap agar bentuk kerjasama ini bisa terus terjalin dalam satu kesatuan antar umat beragama," ujar Hence lagi.

Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subiyanto dan pejabat terkait lainnya bersama ribuan prajurit, PNS Kodam VI/Mlw dan Masyarakat Balikpapan tumpah ruah berkumpul bersama untuk melaksanakan sholat Ied, Idul Fitri 1440 H. Pelaksanaan sholad Ied dalam rangka Hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H di mulai sekitar pukul 07.00 Wita pada Rabu (5/6/2019).
Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subiyanto dan pejabat terkait lainnya bersama ribuan prajurit, PNS Kodam VI/Mlw dan Masyarakat Balikpapan tumpah ruah berkumpul bersama untuk melaksanakan sholat Ied, Idul Fitri 1440 H. Pelaksanaan sholad Ied dalam rangka Hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H di mulai sekitar pukul 07.00 Wita pada Rabu (5/6/2019). (HO/Kodam VI/Mulawarman)

Di tempat yang sama, Kapendam Kol Kav Dino Martino menambahkan, kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya saat kegiatan ibadah sholat Idul Fitri 1440 H dan Idul Adha tersebut merupakan wujud nyata toleransi beragama.

Kehidupan yang menyuburkan nilai toleransi ini ditanamkan kepada para generasi muda di Kota Balikpapan yang dapat menjadi contoh tauladan untuk dilaksanakan di daerah lain.

"Sebagai gambaran kebersamaan antar umat beragama yang ditanamkan sejak dini," tegasnya.

10 Hal Unik Lebaran di Kaltim-Kaltara, Tanpa Sampah hingga Khatib Singgung Sontoloyo dan Genderuwo

7 Makanan dan Minuman Ampuh Turunkan Kolesterol, Cocok Usai Santap Makanan Bersantan saat Lebaran

Kumandang takbir bergema diseluruh penjuru dunia, Hari Raya Idul Fitri 1440 H yang dinanti umat Islam telah tiba pada Rabu 5 Juni 2019.

Di lapangan apel Mabekangdam VI/Mlw, Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subiyanto dan pejabat terkait lainnya bersama ribuan prajurit, PNS Kodam VI/Mlw dan Masyarakat Balikpapan tumpah ruah berkumpul bersama untuk melaksanakan sholat Ied, Idul Fitri 1440 H.

Pelaksanaan sholad Ied dalam rangka Hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H di mulai sekitar pukul 07.00 Wita.

Ustadz Imam Hamka berkesempatan menjadi Imam dalam pelaksanaan Sholat Ied, sedangkan yang bertindak sebagai Khotib yaitu Ustadz Rosdianor Lc yang juga merupakan Dosen STAI Ibnu Khaldun Balikpapan.

Dalam inti khotbah yang disampaikan oleh Rosdianoor, hendaknya kita wajib selalu berbakti pada orang tua, dan tak lupa selalu menunaikan zakat dan sedekah serta selalu menyantuni anak yatim piatu.

Selanjutnya usai pelaksanaan sholat ied dilaksanaakan acara halal bihalal di Lamin kediaman Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subiyanto yang pada Idul Fitri Kali ini merayakannya bersama keluarga di Balikpapan.

Perbedaan Pilihan Wajar dalam Demokrasi

Di tempat terpisah, ada ribuan jemaah memadati masjid Baitul Muttaqien Islamic Center, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Sekitar pukul 07.00 Wita, Rabu (5/6/2019) pagi tadi, Shalat Idul Fitri 1440 H dilaksanakan, yang dipimpin oleh H Muhammad Rafi'ie sebagai imam.

Sedangkan bertindak sebagai khotib, yakni KH Junaidi Maksum, pengasuh pondok pesantren Nurul Amin Samarinda.

Selain dihadiri masyarakat untuk shalat secara berjamaah di salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara itu, juga hadir Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, serta Ketua DPRD Kalimantan Timur, HM Syahrun.

Di hajatan Lebaran 2019, Isran Noor mengajak seluruh masyarakat untuk memperhatikan sesama, serta peduli dengan lingkungan di Kalimantan Timur.

Menurutnya, dengan berbuat ikhlas, pasti ada berkah dan kemudahaan bagi yang berbuat kebaikan dengan hati ikhlas.

"Kalau kita ikhlas pasti ada berkah dan kemudahan, perhatian dengan sesama, serta peduli dengan lingkungan," ucap Isran Noor, Rabu (5/6/2019).

Ditanya mengenai keamanan di Kalimantan Timur, Isran Noor menjawab seraya berkelakar Belanda sudah lari.

"Keamanan di Kalimantan Timur bagus, Belanda sudah lari," ujar Isran Noor.

Sama halnya dengan perbedaan pilihan pada Pemilu 2019 lalu, mantan Bupati Kutai Timur itu menilai, perbedaan pilihan merupakan hal yang wajar dalam demokrasi.

"Perbedaan pilihan itu namanya demokrasi, hak asasi dan hak politik. Sudah, tidak usah dipikirkan itu, bikin habis batrai kita," ucapnya kembali berkelakar.

"Sekarang itu, sesuai dengan kata khotib, silaturahmi kita tegakan lagi," sambungnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kaltim, Syahrun meminta kepada masyarakat untuk dapat menghargai orangtua dan sesama, serta mempererat tali silaturahmi.

"Mohon maaf lahir batin, mari saling menghargai, kepada orangtua kita, dan sesama masyarakat, mari bersilaturahmi," ucap politisi partai Golkar itu singkat.

Momen Terbaik Saling Maaf-maaf

Perayaan Hari Raya Idul Fitri menjadi momen terbaik berkumpul bersama sanak keluarga, teman, dan kolega yang telah lama tidak bersua.

Apalagi perayaan lebaran dirayakan dengan saling silaturhami dan bermaaf-maafan.

Saling memaafkan, menjadi tradisi yang terus terjaga di momen lebaran.

Namun, apakah tradisi tahunan memaafkan ini hanya sebuah rutinitas belaka?

Pernahkah kita berpikir sejenak mengenai makna dari ritual ini? Apakah kita sudah benar-benar memaafkan?

Dilansir dari Kompas.com, Maaf adalah konsep yang universal dan dapat ditemukan di berbagai kepercayaan serta aliran pemikiran sepanjang masa yang tersebar di berbagai penjuru.

Semua ajaran tersebut menempatkan sikap memaafkan sebagai suatu bentuk kebaikan.

Termasuk Mengenang Masa Kecil Saat seseorang diperlakukan tidak adil, maka orang tersebut perlu berjuang untuk melawwan niatan dendam yang timbul akibatnya, berusaha untuk memaafkan, bahkan menggunakan pengalaman tersebut untuk menolong dan melawan ketidakadilan yang dijumpainya.

Memaafkan tidak berarti menyetujui, membenarkan, membiarkan, atau melupakan kesalahan yang telah diperbuat orang lain terhadap kita.

Lebih dari itu, memaafkan merupakan cara mengasah pengendalian diri dan nilai moral yang kita miliki.

Agar benar-benar saling memaafkan, hendaknya ikuti saran yang diberikan oleh pakar sains.

Seperti dilansir dari Kompas.com, eorang psikolog dari University of Wisconsin-Madison, Robert Enright memberikan saran yang dapat diikuti, seperti dilansir dari HuffPost.

Pertama, kita perlu mengukur sebesar apa dampak kesalahan dan ketidakadilan yang dilakukan orang lain terhadap kehidupan kita.

Apakah hal tersebut memicu beragam emosi, seperti marah, dendam, dengki, dan sebagainya.

Kita perlu menyadari bahwa emosi tersebut mengonsumsi energi dalam jangka panjang, dan juga dapat mempengaruhi hubungan kita dengan orang lain yang tidak bersalah pada kita.

Perlahan, kita akan sadar bahwa emosi ini ingin kita lenyapkan, dan kita ingin lepas dari kondisi ini.

Kedua, setelah muncul keinginan untuk merubah kondisi dalam hati, kita juga perlu paham bahwa dengan memaafkan, tidak lantas kesalahan tersebut impas begitu saja.

Memaafkan tidak berarti bahwa kita memaklumi dan membenarkan kesalahan. Tapi, kita tidak ingin kesalahan itu terus mempengaruhi kehidupan, sehingga kita mengambil langkah untuk menawarkan maaf dan melangkah menuju masa depan.

Ketiga, kita perlu melihat dengan pandangan baru, dan sadar bahwa orang yang melakukan kesalahan hanyalah manusia biasa yang tidak jauh berbeda dengan kita.

Hal ini dapat menimbulkan empati dan belas kasih, yang dapat digunakan untuk mengajak dan membimbing orang tersebut agar mau memperbaiki dirinya sendiri.

Langkah-langkah tersebut dapat membantu kita agar dapat lebih berimbang dalam memandang suatu permasalahan, mengurangi perasaan negatif serta melatih rasa belas kasih, dan menghilangkan keinginan untuk balas dendam.

Namun tentu saja, langkah-langkah tersebut tidak begitu saja kita lalui dengan mudah.

Bisa saja kita merasionalisasi hal tersebut dalam pikiran, namun ketika tiba saatnya untuk mengambil sikap, bisa jadi kita ragu dan malah terjebak pada kenangan buruk yang membekas hingga saat ini.

Maka dari itu, sebelum kita memaafkan orang lain, kita perlu memaafkan diri sendiri terlebih dahulu.

Menurut Rubin Khoddam, psikolog dari University of Southern California, kendala pertama dan terbesar dalam proses memaafkan adalah ketakutan dianggap sebagai pihak yang lemah.

Kondisi ini terus menempatkan kita sebagai korban yang tidak berdaya dan didominasi oleh orang lain. Padahal dengan mengambil keputusan untuk memaafkan, kita kembali mengambil kendali atas kehidupan kita sendiri.

Tidak masalah jika pada awalnya, proses ini akan membuat kita marah dan mendendam, namun perlahan kita masalah tersebut telah membentuk pribadi kita saat ini yang telah berani mengambil langkah untuk berubah memperbaiki diri.

Efek fisik dan mental sikap memaafkan bukan hanya dapat membawa rasa tenang dan damai. Namun, hal tersebut juga baik untuk kesehatan fisik dan mental seseorang.

Secara psikologis, orang yang pemaaf memiliki frekuensi dan tingkat depresi yang rendah.

Dalam kasus permasalahan internal keluarga, pasangan yang mengambil inisiasi untuk saling memaafkan dan berekonsiliasi akan memiliki hubungan yang lebih erat serta membentuk persepsi yang sehat bagi perkembangan emosional anak.

Sedangkan secara fisiologis, sikap memaafkan berhubungan dengan kadar sel darah putih dan jumlah sel darah merah dalam darah. 
Artinya, kondisi mental ini memiliki kaitan dengan kekuatan sistem imun yang melindungi kita dari penyakit.

Memaafkan adalah suatu proses yang tidak instan dan memerlukan waktu.

Namun, dalam jangka panjang hal tersebut banyak memberi kebaikan dalam kehidupan kita, juga orang-orang di sekitar.

(Tribunkaltim.co/Budi Susilo)

Subscribe official YouTube Channel Tribun Kaltim

 

Kumpulan Kalimat Bermakna tuk Ucapan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1440 H, Ada 45 Kata Mutiara Loh!

Jadwal Lokasi Sholat Idul Fitri 1440 H, Agenda Walikota Samarinda Sampai Open House Lebaran 2019

Ivan Kolev Mundur dari Persija, Ini Deretan Pelatih yang Out di Awal Musim Liga 1 2019

Tiada Disangka, Malam Takbiran Lebaran 2019, Mess Perusahaan Tambang di Samarinda Ini Terbakar

Begini Keistimewaan Shalat Ied Idul Fitri 1440 H di Islamic Center Kota Samarinda, Yuk Datang Kesini

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved