Harga Tiket Pesawat
Harga Tiket Pesawat Mahal, Penumpang Seluruh Bandara Utama di Januari-April 2019 Turun 20 Persen!
Harga tiket pesawat di Indonesia masih mahal, terjadi penurunan okupansi hotel dan juga jumlah penumpang pesawat terbang pun ikut mengalami penurunan.
TRIBUNKALTIM.CO - Fenomena harga tiket pesawat mahal berdampak pada kondisi perekonomian nasional, satu di antaranya penurunan okupansi hotel dan juga jumlah penumpang pesawat terbang pun ikut mengalami penurunan.
Hal ini disampaikan oleh BPS belum lama ini. Saat terjadinya harga tiket pesawat, ada dampak yang buruk bagi penurunan penumpang pesawat terbang.
Badan Pusat Statitistik atau BPS, mencatat jumlah penumpang udara domestik periode Januari hingga April 2019 mencapai 24 juta orang.
Angka itu dianggap turun 20,50 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebanyak 30,2 juta orang.
"Kenaikan harga tiket kita sama-sama tahu apa yang terjadi dengan transportasi udara domestik," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor BPS Pusat, Jakarta, Senin (10/6/2019).
Sementara transportasi darat juga semakin bagus.
"Konsumen mempunyai pilihan untuk menggunakan moda transportasi mana,” ujarnya.
Sementara itu, jumlah penumpang angkutan udara domestik pada April 2019 sebanyak 5,7 juta orang atau turun 6,26 persen dibanding bulan sebelumnya.
Penurunan jumlah penumpang terjadi di seluruh bandara utama yang meliputi Bandara Hasanuddin-Makassar sebesar 10,43 persen.
Bandara Soekarno Hatta di Jakarta 8,78 persen, Juanda-Surabaya 7,82 persen.
Dan Bandara Kualanamu-Medan 3,41 persen, dan Ngurah Rai-Denpasar 1,54 persen.
Evaluasi TBA
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengungkap pihaknya bakal mengevaluasi ketentuan penurunan Tarif Batas Atas (TBA) tiket pesawat mulai minggu depan sejak diberlakukan bulan Mei 2019 lalu.
"Memang sejak awal kita sudah sepakat dengan penurunan TBA sekitar 12 persen sampai 16 persen itu kita akan evaluasi setelah lebaran. Oleh karena ini kita sudah jadwalkan minggu depan setelah Pak Menko Darmin pulang dari Eropa," kata Susiwijono dalam acara Halal Bihalal di Jakarta, Senin (10/6/2019).
Dilansir Tribunnews.com dari Kompas.com, Susiwijono menilai, mengevaluasi ketentuan TBA usai Lebaran dinilai efektif. Sebab, permintaan tiket pesawat akan kembali normal.