Breaking News

Curiga Pintu Terkunci, Pria Tulungagung Kaget Saat Lihat Putrinya Berhubungan Badan dengan Om-om

Usai mencari nafkah, pria ini justru memergoki sang putri yang baru berusia 15 tahun disetubuhi pria yang usianya setara dengan dirinya.

Surya.co.id
Suparno (55), tersangka kasus persetubuhan terhadap anak saat akan ditahan di Mapolres Tulungagung. (Polres Tulungagung) 

TRIBUNKALTIM.CO, TULUNGAGUNG - Pria asal Tulungagung kaget setiba di kediaman pada Minggu (16/6/2019) sore.

Usai mencari nafkah, pria ini justru memergoki sang putri yang baru berusia 15 tahun disetubuhi pria yang usianya setara dengan dirinya. 

Peristiwa ini bermula saat ayah Nini (15, bukan nama sebenarnya), pulang kerja mencari pasir di Sungai Brantas.

Saat akan masuk rumah, ternyata pintu dalam keadaan terkunci dari dalam.

Ia kemudian masuk dari pintu samping yang tidak dikunci.

Namun saat masuk rumah, di dipan yang ada di ruang tamu terlihat dua orang yang sedang bergumul.

“Saat ayah korban saat itu melihat anaknya sedang digauli oleh SP (Suparno),” terang Kasubag Humas Polres Tulungagung, AKP Sumaji, Kamis (20/6/2019).

Ayah Nini kemudian menangkap Laki-laki paruh baya asal Kecamatan Ngunut ini

Tetangga pun berdatangan setelah mendengar keributan antara ayah Nini dan Suparno.

Atas saran tetangga, Suparno diserahkan ke polisi.

Secara resmi ayah Nini melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung, Rabu (19/6/2019) dini hari.

Suparno (55), tersangka kasus persetubuhan terhadap anak saat akan ditahan di Mapolres Tulungagung. (Polres Tulungagung)
Suparno (55), tersangka kasus persetubuhan terhadap anak saat akan ditahan di Mapolres Tulungagung. (Polres Tulungagung) (Surya.co.id)

Suparno (55) pun ditangkap personil Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA), Satrekrim Polres Tulungagung.

“Kami masih memeriksa sejumlah saksi termasuk korban. Selain itu juga melakukan visum untuk alat bukti bahwa telah terjadi persetubuhan,” terang Kepala UPPA Polres Tulungagung, Ipda Retno Pujiarsih.

Hingga kini penyidik kepolisian masih mendalami kejadian ini, untuk mengungkap motif dan modusnya.

Termasuk untuk mengungkap berapa lama hubungan keduanya, dan berapa kali melakukan hubungan seksual.

Sementara Suparno telah ditetapkan sebagai tersangka, dengan tudingan melakukan persetubuhan dengan anak-anak.

Penyidik UPPA juga menetapkan penahanan terhadap Suparno, di ruang tahanan Mapolres Tulungagung.

“SP sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan,” ujarnya.

Kalimat Sakti

Hanya gara-gara menyampaikan kalimat ini, seorang siswi SMA lolos dari percobaan pemerkosaan.

Padahal pelaku merupakan seorang kriminal spesialis pemerkosaan, sudah banyak wanita jadi korbannya.

Namun kali ini ia gagal gara-gara kalimat yang diucapkan seorang gadis SMA.

Peristiwa ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi para wanita agar bisa mengatasi bila mengalami hal yang mirip.

Atau ada baiknya pula perempuan belajar bela diri untuk jaga diri.

Melansir dari situs World Of Buzz, baru-baru ini ada kasus kekerasan pada perempuan yang menghebohkan China.

Kasus itu terekam dalam kamera CCTV. Peristiwa ini terjadi pada Kamis malam.

Di sana terlihat seorang gadis sekolah yang berjalan pulang sendirian.

Lingkungan sekitar sangat remang, dan nyaris tak ada orang.

Di tengah perjalanan itu, dia bertemu seorang pria cabul.

Ya, peristiwa berikutnya pun bisa ditebak. Gadis ini mau diperkosa.

Rekaman CCTV berikutnya membuat banyak orang terkejut.

Serangan pria cabul itu ke gadis sekolah ini mereda.

Mereka malah hendak berjalan menuju suatu tempat, tapi tidak lama kemudian gadis itu kabur lalu melaporkan kasus ini ke polisi.

Menyusul laporan itu, polisi berhasil menangkap tersangka yang bermarga Zhang di sebuah kafe lokal.

Zhang yang berusia 25 tahun mengaku mabuk malam itu dan tak sadar ketika melihat sosok korban yang melintasi jalan gelap tersebut.

Dia juga mengakui ini bukan kali pertama dirinya berbuat cabul, dan polisi sedang mencoba menyelidiki kasusnya.

Nah, yang bikin penasaran apa yang membuat gadis itu berhasil kabur dari aksi cabul Zhang?

Ternyata pengakuan Zhang mengejutkan polisi.

Zhang mengatakan, gadis SMA itu mengaku kepada dirinya kalau seorang pelacur.

Gadis itu bahkan memintanya untuk tenang, dan menjanjikan tempat bercinta yang sesuai dengan keinginannya.

Menurut Zhang, kata-kata Gadis SMA itu begini:

"Tenang-tenang, saya benar-benar bekerja sebagai PSK, saya punya tempat di mana kita bisa berhubungan seks," tutur si gadis.

Saat itupula serangan pria tersebut mereda.

Saat serangan sudah mereda, gadis ini lalu kabur.

Hukuman Mati

Wajah Iti Sarniti (52) digelayuti kesedihan yang dalam. Sebentar-sebentar dia mengusapkan punggung pergelangan tangan pada kedua kelopak matanya.

Ibunda dari Tuti Tursilawati (33), tenaga kerja wanita ( TKW) yang dieksekusi mati di Arab Saudi pada Senin (29/10/2018) waktu setempat itu, berkali-kali mengucap tanya.

"Mengapa anak saya dihukum mati? Dia korban perkosaan, mengapa bukan yang memerkosa yang dihukum, malah dia yang dieksekusi mati?" ungkap Iti lirih saat dijumpai di rumahnya di Desa Cikeusik,

Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (31/10/2018).

Tuti yang bekerja di Kota Thaif, Arab Saudi, dituduh membunuh majikannya, Suud Malhaq Al Utibi, pada 2010.

Dia dieksekusi mati tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada keluarga. "Saya kaget dan sempat enggak percaya karena infonya sangat mendadak," tambah Iti.

Iti yang mengenakan kerudung bercorak hitam putih itu tampak berusaha tegar meski tidak bisa menutupi kesedihannya. Pasalnya, pasca-eksekusi mati, jenazah Tuti Tursilawati tidak bisa dipulangkan ke Indonesia.

Dia mengaku hanya menerima informasi bahwa jenazah anak sulungnya tersebut telah diurus Kerajaan Arab Saudi. "Soal jenazah Tuti sudah diurus dan dikubur di Arab," ujar Iti.

Menurut dia, kabar pemakaman jasad Tuti diterima berbarengan dengan informasi bahwa Tuti telah dieksekusi mati. "Sedih iya, kecewa juga iya, apalagi informasinya sangat mendadak," ujarnya.

Kepala Desa Cikeusik, Jaenudin, menuturkan, pemerintah melalui Kemenlu RI telah berupaya maksimal untuk membebaskan Tuti.

"Saya tahu sendiri pemerintah memperjuangkan betul dan membantu all out, dari awal mengawal terus kasus Tuti," ujar Jaenudin saat ditemui di rumah Tuti Tursilawati, Selasa (30/10/2018).

Berdasarkan informasi yang diterimanya, perwakilan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Thaif setiap bulannya menjenguk Tuti di tahanan.

Selain itu, Kemenlu juga rutin menggelar pertemuan dengan pihak keluarga setiap tahun. Dalam pertemuan itu, menurut Junaedi, Kemenlu menyampaikan perkembangan kasus Tuti dan upaya apa saja yang telah ditempuh.

"Saya beberapa kali ikut, pertemuan itu juga membahas upaya ke depannya seperti apa," kata Jaenudin.

Suasana rumah duka Tuti Tursilawati TKI yang dihukum mati di Arab Saudi di kediamannya di Desa Cikeusik, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018).

Sangat kecewa Jaenuddin juga mengaku sangat kecewa karena tidak ada pemberitahuan lebih dahulu mengenai eksekusi terhadap Tuti.

"Sangat kecewa kepada Pemerintah Arab Saudi, mereka baru memberitahu setelah Tuti dieksekusi," ujar Jaenudin.

"Keluarga sangat kecewa, seharusnya sebelum dieksekusi ada pemberitahuan ke keluarga," tuturnya.

Menurut Jaenudin, sebelum dieksekusi, dia sering melihat langsung almarhumah Tuti menghubungi keluarganya melalui sambungan telepon.

"Ya kadang ikut ngobrol juga, sekadar tanya kabar dan kasih semangat," kata Jaenudin.

Dia mengatakan, Tuti biasanya menelepon keluarga setiap satu bulan sekali.

Tuti menelepon menggunakan ponsel petugas Konsulat Jenderal RI (KJRI) Thaif yang menjenguknya.

Selain telepon, menurut dia, sesekali Tuti juga menghubungi keluarganya melalui video call.

"Komunikasi itu rutin. Petugas KJRI menjenguk Tuti minimal satu kali setiap bulannya," ujar Jaenudin.

Menurut Jaenudin pula, kabar eksekusi juga tidak disampaikan Kerajaan Arab Saudi kepada pemerintah Indonesia. Pemberitahuan itu baru disampaikan ke Kemenlu RI setelah proses eksekusi terhadap Tuti dilaksanakan.

Jaenudin mengatakan, pihak keluarga baru mendapat kabar dari petugas Kemenlu RI bahwa Tuti telah dieksekusi mati pada Selasa (30/10/2018) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.

"Dari Kemenlu menelepon ke keluarga, jenazahnya juga sudah diurus dan dikuburkan di Arab Saudi," ujar Jaenudin.

Subscribe official Channel YouTube:

BACA JUGA:

Yusril Pertanyakan Data Kecurangan 22 Juta Suara Saat Jaswar Koto Bersaksi, Begini Faktanya

5 Rekomendasi Drama Korea Romantis Tayang Juli 2019, Cha Eun Woo di Rookie Historian Goo Hae Ryung

Kevin Aprilio Terjerat Utang hingga 17 Miliar, Ini Orang yang Membantunya Bangkit dari Kebangkrutan

Ini Rekam Jejak Marsudi Wahyu Kisworo, Ahli yang Dihadirkan KPU, Profesor IT Pertama Indonesia

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ayah di Tulungagung Pergoki Putrinya Berduaan dengan Pria Lebih Tua, Curiga saat Pintu Rumah Ditutup

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved