Bus Samarinda Lestari dan Mobil Box Tabrakan, Khalik Sempat Terbayang Kakinya Bakal Patah
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan sarat muatan terjadi di jalur lintas antar kota, Samarinda-Balikpapan.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Samir Paturusi
"Sempat macet. Tidak ada korban, sopirnya saja luka-luka. Polisi juga sudah datang tadi," jelasnya.
Khalik (31), sopir mobil box itu menuturkan, sebelum kejadian mobil box yang dikendarainya memang ada masalah dibagian rem.
Kekhawatiranya itu pun terjadi, saat menuruni jalan, rem mobil box tersebut mendadak membeku, mengeras, kendati sudah diinjaknya dengan cukup keras.
Tidak ingin mobil box yang dikendarainya menabrak mobil di depanya, dirinya mengambil langkah untuk keluar jalur dan masuk ke jalur kanan dengan harapan ada lahan luas dan tidak ada kendaraan.
Namun naas, saat masuk ke jalur yang bukan jalurnya, di depannya telah menunggu bus berpenumpang dengan jarak sebelum tabrakan mencapai 10 meter.
Sebelum benturan terjadi, Khalik masih berupaya untuk menghindari tabrakan dengan menggunakan rem tangan, namun tetap tidak berhasil untuk menghindari tabrakan.
Tapi, dirinya tetap masih berupaya untuk memperkecil benturan dengan mengarahkan kemudi ke kanan jalan. Hal itulah yang membuat bagian kiri mobil box ringsek parah.
Sedangkan, bagian depan bus juga tampak alami kerusakan yang cukup parah. Bagian depan bus penyok, termasuk kaca bus pecah.
"Rem mobil tidak berfungsi, saya hindari nabrak mobil di depan saya, ada sekitar lima mobil di depan, makanya kena bus di jalur kanan," ucap Khalik.
Saat itu dirinya telah berpikir bakal masuk rumah sakit dengan kondisi yang parah, namun hanya alami luka ringan di bagian tangan.
"Saya mikir tadi bakal patah kaki, tapi syukur saja hanya tangan luka sedikit," ungkapnya yang sudah dua tahun menjadi sopir.
"Saya sendirian saja, mau ke Balikpapan antar barang."
Akibat kejadian tersebut, diperkirakan kerugian yang dialami pihak bus yakni PT Samarinda Lestari mencapai Rp 40 juta lebih.
Hal itu diungkapkan oleh HRD Lapangan PT Samarinda Lestari, Murdin (39) yang datang langsung ke lokasi.
"Ini kacanya yang mahal, kalau saya perkirakan capai Rp 40 juta," imbuhnya.