Cegah HIV/AIDS, Puskesmas Harus Mampu Mendeteksi Dini Pengidap HIV/AIDS

Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan juga harus fokus pada kasus HIV/AIDS di kota minyak tersebut.

Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.Co/Aris Joni
Kepala DKK Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarti 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN -Setelah Komisi Penanggulangan AIDS  (KPA) di Kota Balikpapan ditiadakan, kini Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan juga harus fokus pada kasus HIV/AIDS di kota minyak tersebut.

Hal itu diungkapkan Kepala DKK Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarti kepada Tribunkaltim.co, Rabu (26/6/2019).

Dikatakan Sri, ia  telah menggerakkan dan melakukan penguatan ke seluruh puskesmas yang ada di Kota Balikpapan, untuk melakukan kegiatan mulai mencegah, mendeteksi dini dan menangani serta merujuk jika ditemukan kasus HIV/AIDS di Balikpapan.

"Jadi saya kira memang bukan hanya di Balikpapan, tapi di seluruh Indonesia. Karena ini isu global," ujarnya.

Ia menjelaskan, kasus HIV/AIDS ini merupakan kasus yang bisa dikatakan abu-abu atau sifatnya terselubung, sehingga pihaknya juga harus pintar-pintar untuk mencari pengidap yang terdeteksi terkena HIV/AIDS.

"Kalau data pastinya saya belum cek, tapi Balikpapan kasus HIV/AIDS tidak terlalu banyak," ungkapnya.

Dirinya menambahkan, pengidap HIV/AIDS di Kota Balikpapan dinilainya tidak terlalu banyak, karena sebagian besar warga yang ada di kota minyak ini hanya tinggal sementara.

"Ada yang datang dan ada yang pergi. Jadi tidak menetap," ujarnya (*)

Sementara itu, sebanyak 200 remaja putri perwakilan sekolah-sekolah SMA/SMK di Kota Balikpapan mengikuti sosialisasi kesehatan reproduksi remaja,  dalam rangka tujuan jangka panjang yaitu menurunkan kasus kematian ibu dan kasus stunting akibat anemia pada remaja.

Sosialisasi tersebut di bawakan langsung dokter dari Jakarta yakni dr. Rita Ramayulis dan dr. Dian yang merupakan dokter spesialis kandungan RSUD Kota Balikpapan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarti mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan dapat diaplikasikan  para remaja di Kota Balikpapan, dengan cara memahami bagaimana pola gizi diet yang benar dan memulai program meminum tablet besi atau tablet penambah darah satu kali setiap minggu.

"Ini harus kita sampaikan sejak dini sebelum terjadi sesuatu pada remaja kita," ujarnya usai dilantik sebagai Kepala DKK di aula Pemkot Balikpapan, Rabu (26/6/2019).

Ia menambahkan, semua program tersebut dilakukan bertujuan agar remaja di Kota Balikpapan sejak sekarang memiliki kondisi reproduksi yang sehat,

sehingga ke depan menjadi calon ibu yang sehat juga serta menciptakan generasi yang sehat pula.

"Jadi ketika ibunya sehat, maka anaknya juga akan sehat dan tidak stunting," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Tags
HIV/AIDS
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved