Soal Koalisi dengan Jokowi, Ketua DPP PKS Ini Dapat Tepuk Tangan Sekjen NasDem di Acara Mata Najwa
Ketua DPP PKS Aboe Bakar Alhabsyi dapat tepuk tangan dari Johnny G Plate di acara Mata Najwa. Terkait sikap PKS soal koalisi
TRIBUNKALTIM.CO - Pembagian jatah kursi menteri menjadi perbincangan menarik setelah Pilpres 2019, usai.
Tak hanya di partai Koalisi Indonesia Kerja pengusung Jokowi-Maruf, partai yang semula oposisi di Koalisi Adil Makmur, Prabowo-Sandi, turut melirik jatah kekuasaan tersebut.
Dua partai di Koalisi Adil Makmur yang terang-terangan siap masuk ke Pemerintahan Jokowi adalah Demokrat dan PAN.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi, mengklaim partainya tahu diri dan tak akan menawarkan diri untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
Politikus Partai NasDem Johnny G Plate langsung memberikan sebuah reaksi dan membuat penonton yang hadir di studio Mata Najwa riuh.
Pantauan TribunJakarta.com Johnny G Plate dan Aboe Bakar Alhabsyi menjadi narasumber di Mata Najwa pada Rabu (3/7/2019).
Mulanya Najwa Shihab pembawa acara tersebut mengatakan kepada Aboe Bakar Alhabsyi PKS ditinggalkan partai-partai lain yang berniat bergabung dengan Jokowi-Maruf Amin.
"Anda ditinggal semua loh, Anda ditinggal Gerindra, Anda paling setia padahal dengan Gerindra," ucap Najwa Shihab dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Najwa Shihab, pada Kamis (4/7/2019).
Aboe Bakar Alhabsyi menegaskan PKS tak peduli dengan hal yang dilakukan oleh partai lain.
Ia mempersilahkan partai lain untuk mengurusi masalahnya masing-masing.
"Kita enggak ngurusin dapur orang, silakan dapurnya jalan masing-masing. No problem," ujar Aboe Bakar Alhabsyi.
Najwa Shihab kemudian menyindir, Aboe Bakar Alhabsyi dapat berkata demikian mungkin dikarenakan memang PKS yang tak diajak bergabung oleh pihak Jokowi-Maruf Amin.
"Tidak mau karena tidak diajak, atau mau sendiri," kata Najwa Shihab.
Aboe Bakar lantas mengatakan partainya bukan bermaksud sombong, namun PKS ingin menjadi partai yang menyeimbangkan negara dengan tetap menjadi oposisi.
Ia mengeklaim PKS tahu diri dan mengerti posisinya sebagai lawan politik, sehingga tak akan dengan mudah menyodorkan diri bergabung dengan pihak yang memenangkan Pilpres 2019.