GIIAS 2019
Berikut 3 Spesifikasi Suzuki Jimny di GIIAS 2019, Yang Standar Sampai Suzuki Jimny Tough Concept
Suzuki Jimny ini dipamerkan di GIIAS 2019 dalam tiga varian berbeda dengan karakter masing-masing.
TRIBUNKALTIM.CO, TANGERANG - Kali ini GIIAS 2019 suguhkan Suzuki Jimny yang bakal buat penasaran para penghobi mobil Suzuki Jimny di Indonesia.
Sport Utility Vehicle (SUV) legendaris Suzuki Jimny resmi diluncurkan GIIAS 2019.
Mobil baru Suzuki Jimny ini dipamerkan di GIIAS 2019 dalam tiga varian berbeda dengan karakter masing-masing.
Ketiga varian yang diboyong PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku Agen Pemegang Merek (APM) Suzuki di Indonesia, adalah varian standar, beraksesoris, dan rally atau tough concept.
Secara spesifikasi, ketiga mobil Jimny hanya memiliki perbedaan pada sektor eksteriornya. Semua fitur dan dimensi mobil serupa.
Hanya saja untuk ground clearance Jimny Tough Concept lebih tinggi yakni menjadi 360 mm dari 210 mm.

Perbedaan Suzuki Jimny standar dan yang sudah diberi aksesoris, terlihat pada spion, hendel, pelindung pintu samping, serta atap mobil.
Pada Jimny standar, kelir atap mobil menyatu dengan warna dasar eksterior, tidak dua warna.
Sedangkan Suzuki Jimny Tough Concept, memiliki aksesori tambahan yang lebih banyak. Sehingga nuansa mobil jadi signifikan berbeda.
Hal ini dapat dilihat mulai dari warna mobil, bemper depan dan belakang, ban dan velg, coil spring, cover back door, serta bagian penunjang lainnya. Ingat, model ini masih dalam bentuk konsep atau belum untuk dijual.
Pada dasarnya, Suzuki Jimny memiliki dimensi 3.395 x 1.475 x 1.705 mm, dengan wheelbase 2.250 mm.
Dibandingkan generasi sebelumya, jelas mobil legendaris ini lebih modern seperti hadirnya layar infotainment besar.
Setir yang dilengkapi beberapa tombol pengendali sisitem audio, MID dan fungsi koneksi Bluetooth, cruise control, serta AC.
Rangkaian fitur keselamatan canggih turut dipersenjatai untuk Jimny, yang terbaru adalah DSBS (Dual Sensor Brake Support).
Berupa dua titik sensor terdiri dari kamera monocular dan sensor laser, untuk mendeteksi potensi tabrakan.
Lampu utama didukung dengan teknologi High Beam Assist yang bisa menyesuaikan intensitas pencahayaan ke arah depan, seiring berubahnya kondisi lalu lintas.