Ini Yang Dilakukan Dinas Pertanian Pastikan Kesehatan Sapi Kurban Layak Potong
Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, menjelang hari raya Idul Adha akan memantau sapi yang bakal beredar dipasaran
Penulis: Heriani AM | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, menjelang hari raya Idul Adha akan memantau sapi yang bakal beredar dipasaran. Ada dua jenis pedagang sapi jelang hari besar keagamaan, yakni pedagang tahunan dan pedagang musiman.
Pedagang tahunan adalah mereka yang sehari-hari tetap berdagang secara reguler dan juga menyiapkan stok untuk persiapan hari besar, sedangkan pedagang musiman, biasanya mensuplai barang dari luar seperti NTT, NTB, Sulawesi Selatan serta Pulau Jawa dan kemudian menjualnya di pinggir jalan.
"Pedagang musiman seperti itu yang kita awasi lebih khusus lagi," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kabupaten PPU, dr Arief Murdiyatno.
Dinas Pertanian akan melakukan pengecekan terhadap dokumen kesehatan atau dokumen karantina dari pedagang musiman. Hal tersebut untuk memastikan daerah asal sapi tersebut bebas dari penyakit-penyakit yang menyertai.
"Diharapkan nanti produk daging ketika dijual, disembelih dan dikonsumsi masyarakat dalam keadaan bagus dan layak," tuturnya.
Permeriksaan secara rutin dilakukan oleh pengawas Hulu Kesmavet, sedangkan jelang Idul Adha, dibentuk tim khusus yang akan secara continue memeriksa fisik hewan seminggu atau dua minggu sebelum hari H.
Pemeriksaan dilakukan di tempat-tempat penampungan dan di tempat pedagang dengan melakukan cek stok dan cek kesehatan.
Kemudian, untuk teknis pelaksanaan pemotongan saat hari H, tim akan tersebar di lokasi sepeti tempat ibadah, instansi pemerintahan, sekolah-sekolah dan lainnya.
"Biasanya kita sebar petugas kita dibantu teman-teman penyuluh pertanian, karena penyuluh kita terdapat satu orang di setiap desa, juga dibantu takmir masjid, teman-teman MUI dan Bhabinkamtibmas" ungkapnya.
Prinsipnya, segala aktifitas pencegahan, pemeriksaan dan pengawasan tetap dilakukan seperti tahun sebelumnya.
Selain sapi, kambing menjadi hewan yang banyak disembelih untuk dikurbankan. Tahun 2018, lebih kurang sekitar 350 ekor yang di kurbankan masyarakat.
"Kita juga punya kantong-kantong peternak kambing di PPU, terutama di Gunung Makmur yang menjadi sentra kita yang bisa menyiapkan stok untuk kurban. Tapi kalau stok tidak cukup, biasanya didatangkan dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," terangnya.
Diprediksi, gejolak permintaan kambing tidak terlalu meningkat seperti sapi.
"Kita sesuaikan antara kebutuhan dan supai kita agar tidak terjadi gejolak harga," tandasnya. (*)
Subscribe YouTube newsvideo tribunkaltim: