Liga Spanyol
ZINEDINE ZIDANE Mulai Tak Disukai di Real Madrid Setelah Blak-blakan Usir Gareth Bale
Pelatih Zinedine Zidane usir Gareth Bale dari Real Madrid, hal ini secara blak blakan diungkapkan Zidane saat sesi konferensi pers, iapun tak disukai
TRIBUNKALTIM.CO - ZINEDINE ZIDANE Mulai Tak Disukai di Real Madrid Setelah Blak-blakan Usir Gareth Bale
Sosok Zinedine Zidane mulai tak disukai di Real Madrid setelah secara blak-blakan mengusir Gareth Bale dari skuat Los Blancos usai laga International Champions Cup 2019 menghadapi Bayern Muenchen, Minggu (21/7/2019).
//
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane mendapat kritikan pedas dari para suporter di tur pramusim. Bukan soal performa Real Madrid usai kalah 1-3 dari Bayern Muenchen di ICC 2019, melainkan karena konflik antara Zinedine Zidane dan Gareth Bale.
Diketahui usai laga tersebut, pelatih Zinedine Zidane usir Gareth Bale dari Real Madrid lewat komentarnya saat sesi konferensi pers.
Setidaknya sederet ungkapan kebencian menyertai Zinedine Zidane dalam laga pembuka pramusim Real Madrid jelang periode kompetisi 2019-2020.
El Real menyerah akibat gol-gol Corentin Tolisso, Robert Lewandowski, dan Serge Gnabry dalam duel International Champions Cup 2019 di NRG Stadium Houston, AS.
Satu gol Madrid dilesakkan melalui pemain anyar, Rodrygo Goes.
Namun, bukan kekalahan itu saja yang menjadi sumber keluhan segelintir suporter Real Madrid terhadap pelatih Zinedine Zidane.
Zidane dikritik lantaran dianggap melakukan tindakan melecehkan winger Real Madrid, Gareth Bale.
Secara tegas, sang pelatih memang mengungkapkan bahwa klub sudah tidak butuh jasa Bale lagi.
"Bale tidak bermain hari ini karena dia segera pindah. Jika besok dia pindah, itu lebih baik. Kami sedang berusaha melepasnya ke tim baru," kata Zidane, dikutip BolaSport.com dari Marca.
Ucapan Zidane menuai kritik karena dirinya dianggap meremehkan jasa Bale atas apa yang telah dia berikan buat klub.
Selama 6 tahun membela El Real, karier Bale memang tidak bisa dikatakan mulus dalam hal menarik hati suporter dan petinggi Madrid.
Sederet penampilan melempem, cedera, dan rumor soal ketidakmampuan berbahasa Spanyol seakan melenyapkan kontribusinya meraih 13 trofi bagi klub.