Ibu Kota Baru
LPJK Kalimantan Timur Merasa Siap Tenaga Ahli dan Tenaga Kerja tuk Ibu Kota Baru Indonesia
LPJK Kalimantan Timur ini mengungkapkan, kendati belum ada keputusan resmi daerah mana yang dipilih, pihaknya telah menyusun persiapan Ibu Kota Baru.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Wacana pemindahan ibu kota Indonesia, dari Jakarta ke daerah Pulau Kalimantan saat ini belum ada keputusan, dari dua daerah yang akan dijadikan sebagai calon Ibu Kota Baru, Indonesia.
Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi atau LPJK Kalimantan Timur, Heru Cahyono mengatakan, bahwa publik Kalimantan siap dengan pemindahan ibu kota Indonesia tersebut.
Disampaikan oleh Ketua LPJK Kalimantan Timur ini mengungkapkan, kendati belum ada keputusan resmi daerah mana yang dipilih, pihaknya telah menyusun persiapan Ibu Kota Baru, dari kesiapan tenaga kerja dan kontraktornya.
Terkait pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan, saya selaku ketua LPJK Kalimantan Timur sudah mempersiapkan beberapa hal.
Yakni untuk menunjang proses pemindahan ibu kota Indonesia tersebut.
"Karena memang kami sebagai publik Kalimantan Timur sebenarnya sudah siap untuk menerima tawaran pemerintah pusat untuk pemindahan ibu kota Indonesia," ujar Heru Cahyono, yang ditemui Tribunkaltim.co saat menghadiri acara seminar nasional kesiapan Kalimantan Timur sebagai Ibukota Indonesia, di Lamin, Kantor Gubernur Kalimantan Timur pada Sabtu (27/7/2019).
Persiapan itu sendiri, seperti kesiapan lintas struktur yang dimana, dianggap Heru sebagai yang utama harus ditentukan.
Dan untuk itu, heru mengatakan telah berkordinasi dengan beberapa pihak jasa konstruksi seperti tenaga ahli, konsultan dan tenaga kerja, demi menunjang rencana pemindahan ibu kota Indonesia tersebut.
Untuk proses pemindahan ibu kota Indonesia itu, LPJK sendiri sudah melakukan kordinasi dengan beberapa pihak jasa konstruksi dari tenaga ahli, konsultan dan juga tenaga kerja.
"Itu penunjang, tapi seperti yang saya sampaikan sebelumnya dipertemukan tadi, kami juga harus mempersiapkan kesiapan mental kamu juga, karena ini kan proyek yang tidak main-main," tuturnya.
Heru menambahkan, untuk pemindahan ibu kota, pihaknya berencana mempersiapkan 6.000 badan usaha (kontraktor).
Dari jumlah tersebut terdiri dari berbagai macam sektor kontraktor dari mulai konstruksi hingga elektrikal.
Sementara itu jumlah tenaga kerja yang disiapkan adalah sebanyak 12.000 tenaga konstruksi. Jumlah tersebut merupakan tenaga kerja yang sudah siap pakai karena sudah memiliki sertifikat tenaga konstruksi.
“Sudah sempat kami bahas juga, untuk kesediaan SDM badan usaha, ada sekitar 6.000 dan untuk tenaga ahlinya sendiri ada 12.000 tenaga, yang terdiri dari kontraktor umum dan kontraktor elektrikal,” jelas dia.
Heru pun mengaku, pihaknya sebagai penyedia jasa memandang pemindahan ibu kota sebagai sebuah bisnis yang bagus. Selain sebagai keberlangsungan kesejahteraan Kalimantan, masyarakat pun akan turut mendapat dampak positifnya.
“Kalau resmi pemindahan ke Kalimantan Timur, akan berdampak positiv bagi masyarakat, karena artinya Kaltim akan menjadi pusat bisnis,” ucapnya.
Subscribe YouTube newsvideo tribunkaltim:
Baca juga:
Merasa Bukan Hak, Megawati Tak Bisa Penuhi Keinginan Prabowo saat Bertemu, Minta Langsung ke Jokowi
TIMNAS INDONESIA U 15, Bima Sakti Minta Dukungan dan Doa, Berjuang di Piala AFF U-15 2019
Polisi Tembak Polisi Saat Tangani Terduga Pelaku Tawuran, 4 Kali Terdengar Letusan Senjata Api
Sempat Dijuluki Ibu Cinta Karena Adopsi 118 Anak, Ternyata Penipu dan Cuma Jadi Kedok Raup Uang
Jadwal Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah Jelang Hari Raya Idul Adha 2019, Simak Keutamaan dan Niatnya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/ketua-lembaga-pengembangan-jasa-konstruksi-lpjk-kalimantan-timur.jpg)