Liga Indonesia
Kalah Telak dari Arema FC, Kantor Persib Bandung Dilempari Telur dan Tomat, Ini yang Terjadi
Usai kekalahan telak tersebut, dikabarkan kantor Persib Bandung, PT Persib Bandung Bermartabat mendapat teror pelemparan telur dan tomat
TRIBUNKALTIM.CO - Kekalahan telak Persib Bandung dari Arema FC dengan skor 1-5 membuat barisan pendukung Maung Bandung kecewa.
Usai kekalahan telak tersebut, dikabarkan kantor Persib Bandung mendapat teror pelemparan telur dan tomat.
Dilansir BolaSport.com, beredar di dunia maya, khususnya media sosial, kantor PT Persib Bandung Bermartabat dilempari telur dan tomat usai kalah 1-5 dari Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (30/7/2019).
Tim Persib Bandung baru saja mengalami kekalahan terbesar saat kalah telak 1-5 dari tuan rumah Arema FC pada laga tunda pekan keempat Liga 1 2019.
Akibat kekalahan tersebut, Persib Bandung kini tercecer di peringkat ke-11 klasemen sementara.
Para bobotoh pun mengutarakan kekecewaan akibat kekalahan telak yang dialami Persib Bandung di Liga 1 2019
Di media sosial, tagar #PersibButut sempat menggema usai Persib Bandung kalah telak dari Arema FC.
Pun juga komentar-komentar yang ada di unggahan sosial media Persib Bandung, menunjukkan kekecewaan bobotoh.
Tak hanya di dunia maya, aksi yang menunjukkan kekecewaan juga terjadi di dunia nyata.
Di media sosial twitter, beredar video yang menunjukkan aksi pelemparan tomat dan telur di kantor PT Persib Bermartabat di Jalan Sulanjana, Kota Bandung.
"Dapat kiriman di WA, Sulanjana di lempar telur dan tomat, sudah sehina inikah @persib hey para pemangku kepentingan @Teddy_Tjahjono," tulis akun twitter @jamril_nursehan, yang mengunggah video tersebut.
Dalam video, terlihat juga ada beberapa polisi yang berada di lokasi kejadian.
Tidak hanya itu, terlihat kantor Persib Bandung juga dicoret-coret dengan tulisan "Pers5-1B" untuk menyindir kekalahan Maung Bandung dari Arema FC.
Belum ada keterangan resmi terkait insiden pelemparan telur dan tomat dari pihak Persib Bandung.
Persib Bandung Laporkan Panpel Arema FC
PT Persib Bandung Bermartabat secara resmi menyampaikan permohonan evaluasi terhadap Panpel Arema FC kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) saat menggelar pertandingan tunda pekan keempat Liga 1 2019 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjeng, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (30/7/2019).
Permohonan itu dikarenakan Persib Bandung merasa tidak nyaman selama berada di Malang.
PT Persib Bandung Bermartabat langsung mengirimkan surat bernomer 22/DIR-PBB/VII/2019 kepada PT LIB tertanggal 30 Juli 2019.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono, mengatakan ada beberapa kejadian yang kurang mengenakan bagi Supardi Nasir dkk selama di Malang.
Salah satunya ketika bus Persib Bandung mendapatkan teror selepas official training satu hari sebelum pertandingan di Stadion Kanjuruhan.
Persib Bandung memohon kepada PT LIB untuk melakukan evaluasi atas kejadian-kejadian tersebut.
Berikut 5 poin permohonan Persib yang ditandatangani oleh Direktur PT. PBB, Teddy Tjahjono.
1. Bahwa pada hari Senin, 29 Juli 2019 pukul 15.30-16.30 WIB, Tim Persib Bandung melaksanakan Official Training (OT) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Setelah Tim Persib Bandung melaksanakan OT pada saat ofisial & pemain naik bus pariwisata untuk kembali ke hotel, oknum pendukung tim Arema FC menyalakan mercon/petasan yang diarahkan ke bus pariwisata dan berbicara kasar.
2. Bahwa pada hari Selasa, 30 Juli 2019 pukul 02.30 WIB, oknum pendukung tim Arema FC menyalakan mercon/petasan di sekitar hotel tempat menginap Tim Persib Bandung sehingga mengganggu jam tidur dan istirahat ofisial dan pemain Tim Persib Bandung dan petugas keamanan hotel tidak bisa memberhentikan kejadian menyalakan mercon/petasan yang terjadi lebih kurang 1 jam. Kejadian ini sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik pemain Tim Persib Bandung karena waktu tidur dan istirahatnya sangat terganggu.
3. Bahwa pada hari Selasa, 30 Juli 2019 sekitar pukul 13.30 telah terjadi kesepakatan dengan panpel Arema FC bahwa tim Persib Bandung akan berangkat dari hotel pukul 15.30 dengan mengendarai bus menuju hotel terdekat dari Stadion Kanjuruhan, untuk kemudian berpindah ke kendaraan Rantis milik Kepolisian. Akan tetapi, Tim Persib Bandung masih belum bisa berangkat ke stadion Kanjuruhan karena adanya miskomunikasi oleh panpel berdasarkan surat Rekomendasi Izin Keramaian No: Rek/000099/VII/YAN.2.1/2019DITINTELKAMKapolda (terlampir), sehingga Tim Persib baru berangkat dari hotel pukul 16.29 dengan menggunakan kendaraan Rantis (meskipun kami tidak setuju menggunakan kendaraan Rantis menuju stadion Kanjuruhan).
4. Terlampir disampaikan video tayangan-tayangan kejadian tersebut diatas.
5. Kejadian tersebut diatas bukanlah kejadian yang pertama, karena tahun lalu, pelatih kepala Tim Persib Bandung juga mengalami pendarahan di kepala karena adanya pelemparan botol oleh oknum supporter Arema Malang.
(*)