Liga Indonesia
Robert Rene Alberts Ceritakan Suasana Mencekam saat Pemain Persib Bandung Dapat Teror di Malang
Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts mengungkapkan sejumlah fakta saat Persib Bandung menadapatkan teror sebelum laga melawan Arema FC
Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Budi Susilo
Teror pertama datang selepas Persib Bandung melakukan official training di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (29/7/2019).
Segelintir oknum pendukung Arema FC menyalakan petasan lalu dilempar ke bus pemain Persib Bandung.
Selang beberapa jam kemudian, beberapa oknum suporter Arema FC datang ke hotel penginapan Persib Bandung.
Mereka menyalakan petasan selama satu jam yang membuat para pemain Persib Bandung terganggu karena tidak bisa tidur.
Ketidaknyamanan Persib Bandung selama di Malang membuat manajemen Pangeran Biru itu melaporkan kejadianya tersebut ke PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Persib Bandung sangat kecewa dengan pengamanan dari panpel Arema FC.
"Saya pribadi dan panpel Arema FC memohon maaf kepada Persib Bandung atas pelayanan kami selama mereka di sini," kata Abdul Harris seperti BolaSport.com kutip dari Surya Malang.
"Jujur, itu tidak ada unsur kesengajaan dan tidak ada unsur ingin memberi pelayanan buruk kepada tim tamu."
"Ini semua kejadian di luar dugaan kami," ucap Abdul Harris menambahkan.
Sejatinya, Abdul Harris mengatakan panpel Arema FC ingin memberikan pelayanan terbaik kepada semua tim termasuk Persib Bandung ketika bermain di Malang.
Terkait mundurnya jadwal keberangkatan Persib Bandung ke Stadion Kanjuruhan, Abdul Harris mengatakan ini ada miskomunikasi.
Miskomunikasi itu antara petugas di lapangan dan panpel Arema FC.
Sebelumnya, Persib meminta kepada panpel Arema FC untuk berangkat ke Stadion Kanjuruhan pada pukul 15.30 WIB.
Namun, ada keterlambatan datang dan memaksa Supardi Nasir dkk berangkat pada pukul 16.30 WIB.
"Kami tegaskan itu bukan unsur kesengajaan. Ada miskomunikasi antara petugas di lapangan dan petugas kami," kata Abdul Harris.