Gempa Banten Dikabarkan Bakal Diikuti Gempa Dahsyat 9 SR, Begini Penjelasan BMKG
Berikut penjelasan BMKG soal kabar akan ada gempa berkekuatan 9 SR setelah gempa yang terjadi Banten, Jumat (2/8/2019) kemarin.
BNPB meminta masyarakat untuk memastikan sumber informasi tersebut berasal dari sumber resmi pemerintah.
Tentang kegempaan dan potensi tsunami dari BMKG, gunung api dari PVMBG-Badan Geologi, dan penanggulangan bencana dari BNPB/BPBD.
Selain itu, terus monitor info BMKG baik melalui sosial media, mobile Apps, website, maupun kanal-kanal resmi BMKG.
Baca juga :
Setelah Gempa Guncang Jakarta, Konser Ivan Gunawan Berlanjut, Penonton Berhamburan saat Alarm Bunyi
Rasakan Guncangan Gempa, Begini Reaksi Penyerang Berdarah Belanda Milik Arema FC
Indonesia sering digucang gempa, apa yang bisa dilakukan?
Gempa bumi kerap mengguncang wilayah di Indonesia. Pada Jumat (2/8/2019), terjadi gempa Banten yang terasa di beberapa daerah lain di Pulau Jawa dan Sumatera.
Gempa Banten juga diikuti peringatan dini tsunami yang kemudian dicabut oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG).
Biasanya, terjadi kepanikan jika terjadi gempa.
Ada upaya mitigasi yang dilakukan karena Indonesia termasuk wilayah yang rawan gempa.
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, meminimalisasi risiko gempa bumi dapat dilakukan dengan pendekatan mitigasi struktural.
"Kalau gempa itu enggak usah banyak rencana, pokoknya wujudkan bangunan rumah tahan gempa sesuai aturan yang ada (mitigasi struktural)," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/8/2019).
Daryono mengatakan, jatuhnya korban saat gempa biasanya karena bangunan yang rubuh.
"Gempa itu menjadi human interest kalau ada (bangunan) yang roboh, korban luka, korban meninggal. Dalam konteks ini, gempa tak pernah membunuh orang, yang membunuh adalah bangunan rumahnya," ujar dia.